Wisata Malang Kian Berkembang, Oleh-olehnya Sampai ke Singapura

kripik kentang khas Malang.
Sumber :
  • VIVA/Ichsan Suhendra

VIVA – Kota Malang semakin dikenal sebagai kota pariwisata. Makin menjamurnya destinasi wisata di Malang membuat oleh-oleh atau buah tangan, terutama makanan dari kota Apel ini pun makin banyak dan variatif.

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Produk-produk hortikultura kini tak hanya dalam bentuk segar, namun juga banyak yang dalam bentuk olahan. Contohnya apel yang diolah menjadi keripik dan minuman, ada pula nanas yang dijadikan jeli serta lain sebagainya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura kementerian Pertanian Yasid Taufik mengatakan bahwa Malang kini sudah jauh berkembang. Kota itu telah menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi pelancong dari dalam maupun luar negeri.

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

“Kesimpulannya di Malang, setelah kita kunjungi telah terjadi integrasi dari hulu ke hilir. Sektor hilir telah berkembang, sudah memenuhi pasar-pasar modern maupun pariwisata,” kata dia kepada VIVA di Malang, Jawa Timur, Kamis, 17 Januari 2018.

Dalam kunjungan kerja, pihaknya mendatangi sekitar empat usaha kecil menengah (UKM) binaan Kementerian Pertanian. Mereka diajak berbincang mengenai kendala, hasil binaan dan harapannya kepada pemerintah.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024

Adapun beberapa UKM binaan yang didatangi, di antaranya Arjuna Flora, We One dan Rodeo Fresh. Hasil dari produk olahan mereka sudah bisa dinikmati tidak hanya di dalam negeri, tetapi hingga ke Singapura.

“Sama Jawa Timur dilakukan ke Singapura untuk business matching, ini (keripik kentang) yang dibawa. Secara taste sama orang Singapura, itu katanya paling enak,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Arjuna, Luki Budiarti.

Hasil seperti itu dinilai cukup memuaskan. Pengolahan sudah cukup berkembang pesat merespons kebutuhan buah tangan yang diinginkan wisatawan. Namun beberapa hal masih ada yang perlu ditingkatkan.

“Paling tidak bicara penampilan karena berbicara marketing, pemasaran, bicara promosi, inovasi produk, promosi kemasan sampai display-nya,” kata Yasid. (csr)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya