Interior Hotel yang Instagramable Jadi Incaran Milenial

Ilustrasi hotel.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Sektor pariwisata Indonesia diketahui mengalami pertumbuhan tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dunia atau mencapai 22 persen. Capaian tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan industri-industri pendukung pariwisata, di antaranya hotel dan penginapan.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Untuk itu, industri hotel memerlukan komponen pendukung dari industri kreatif lainnya seperti interior. Interior menjadi salah satu nilai jual hotel saat ini, selain sisi fasilitas dan kenyamanan yang menjadi daya tarik bagi tamu untuk menginap. Desain tata ruang yang instagramable seringkali menjadi magnet bagi tamu untuk membagikannya ke media sosial dan internet.

“Hotel dituntut punya desain yang memberikan kesan yang baik sehingga bisa dipilih dan diunggah di instagram,” kata Wakil Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) pusat, Dina Hartadi dalam konferensi pers Indonesia Hospitality dan Design Expo, Kamis 21 Februari 2019.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Untuk itulah perlu adanya perabot, hiasan dinding, dan ornamen yang sesuai dengan karakter hotel sesuai tren yang sedang berkembang di publik. Di sisi lain, memasuki era evolusi industri 4.0 yang berpusat pada penggabungan teknologi otomatisasi dan teknologi cyber telah mengubah paradigma masyarakat, terutama generasi milenial.

Teknologi telah membuat perubahan drastis terhadap desain interior hotel termasuk furnitur dan ornamen pendukung di dalamnya yang cenderung lebih ringkas, simpel dan multifungsi.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

“Industri 4.0 pengaruhi sistem IT. Saat ini untuk reservasi hotel check in pun melalui ponsel. Mengontrol apa pun di ruang hotel seperti Tv, Ac dilakukan melalui smartphone,” kata dia.

Saat ini milenial tak cuma traveling saja, tapi juga menjadikan area hotel sebagai area communal space. Untuk itu, kata dia penting untuk hotel menciptakan desain yang mengikuti tren dan perilaku konsumen terutama milenial.

“Contoh, lobi hotel dulu hanya untuk terima tamu. Sekarang dibuat interaktif, bisa jadi kafe atau perpustakaan sebagai area entertainment sekaligus terima tamu. Ini jadi tantangan para desainer interior untuk mendesain hotel agar memiliki value lebih dan mengubah persepsi lobi hotel,” kata dia.

Lebih lanjut Dina menekankan pentingnya desainer interior untuk membangun pola hubungan bisnis yang intens dengan supplier interior dan pelaku usaha furnitur dan home decorator dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan project-project hospitality. Sehingga kata dia, kehadiran Hospitality 2019 bisa menjadi sarana untuk mempertemukan pengusaha hotel dengan para pelaku bisnis terkait dalam rangka menghasilkan produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan hotel dalam negeri.

Hospitality Indonesia 2019 akan kembali digelar pada 23-26 Oktober di JI Expo Kemayoran Jakarta Pusat. Pameran ini sendiri akan menyuguhkan furnitur and craft Indonesia, mozaik Indonesia dan Hotel Sourcing Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya