Film The Man From The Sea Bisa Dongkrak Kunjungan Wisman ke Aceh

The Man From The Sea (Laut)
Sumber :
  • Kaninga Pictures

VIVA – Film bergenre drama fantasi karya sutradara Jepang Koji Fukada, The Man from The Sea (Laut) yang telah diputar diberbagai negara, dinilai dapat memancing minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Aceh.

Aceh Siapkan 110 Event Wisata di 2020 Demi Gaet 3 Juta Wisatawan

Sebab, lokasi film ini dilakukan di beberapa titik pantai yang ada di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Mata penontonpun akan dimanjakan oleh keindahan pesisir pantai dan laut yang cukup indah. Selain itu, sisa-sisa tsunami Aceh, seperti kapal PLTD Apung juga diperlihatkan dalam film ini.

Sehingga banyak penonton yang penasaran untuk mengunjungi lokasi syuting film tersebut. Eksekutif Produser dan CEO Kaninga Pictures, Willawati tak menampik bahwa semenjak diputar pertama kali di Kota Busan Korea Selatan, Jepang dan Prancis, banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Aceh.

‘Aceh Halal Tourism’, Branding Baru Pariwisata Aceh

“Seperti di Busan, setelah menonton mereka datang lagi dan menempelkan destinasi wisata di Aceh di setiap dinding tanpa diberi nama. Film ini memberi pancingan, lalu mereka cari tahu, Aceh itu seperti apa,” kata Willawati usai menghadiri pemutaran film The Man from The Sea di Gedung Sultan Selim II Banda Aceh, Sabtu sore, 23 Februari 2019.

Ia mengakui, meskipun tidak secara langsung mendatangkan wisatawan ke Aceh, namun ia yakin film ini punya dampak bagus dalam industri pariwisata di Aceh ke depan. Karena melihat respon penonton film ini di luar negeri cukup tinggi.

Mampir Yuk ke Buntul Rintis, Tempat Wisata yang Instagramable di Aceh

“Waktu itu saya ikut pemutaran film di Jepang, mereka nonton bukan sekali saja, mereka penasaran dan mereka datang lagi untuk nonton,” ujarnya.

FIlm The Man From The Sea

Film yang merupakan hasil kalaborasi rumah produksi dari tiga negara, yakni Kaninga Pictures (Indonesia), Nikkatsu (Jepang) dan Comme Des Cinemas (Prancis) ini juga menampilkan ragam budaya dan sosial masyarakat Aceh itu sendiri. Sehingga penonton tidak hanya disuguhkan destinasi wisata saja.

Salah seorang aktor dalam film tersebut, Sekar Sari bahkan menyebut setelah diputar di Jepang dan Korea, banyak rekannya yang menanyakan tentang Aceh lebih jauh. Bahkan ada pula yang langsung berkunjung ke Aceh.

“Banyak juga di media sosial DM (direct message) saya mau ke Aceh, nanya-nanya tentang Aceh, bahkan ada juga yang tiba-tiba kirim foto bahwa dia uda di Sabang,” kata Sekar.

Film ini bercerita tentang bencana alam tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam. Mengingat Jepang pun merupakan negara yang rawan terkena tsunami, maka film ini pun dibuat oleh kedua negara.

Dua aktor asal Indonesia juga terlibat dalam pembuatan film ini. Adipati Dolken dan Sekar Sari akhirnya bisa beradu akting dengan para pemain dari Negeri Sakura seperti Dean Fujioka dan Taiga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya