Unesco Ajak Anak Muda Hidupkan Kota Tua

Wisatawan menikmati kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu, 20 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Meski pemerintah DKI Jakarta telah merevitalisasi kawasan Kota Tua, daerah yang merupakan situs bersejarah ini belum menjadi daya tarik bagi anak muda untuk mengembangkan usaha kreatifnya. Bicara soal anak muda, banyak dari mereka yang lebih memilih daerah Jakarta Selatan atau Pusat untuk mengembangkan usaha kreatifnya.

UNESCO Kunjungi Labuan Bajo di Tengah Protes atas Proyek Pembangunan

Hal itu lah yang membuat  UNESCO Jakarta dan Citi Foundation mengadakan “Young Entrepreneur Gathering 2019" di Museum Bank Indonesia, Kota Tua, Jakarta. Director, Country Head of Corporate Affairs Citi .Indonesia Elvera N. Makki menjelaskan bahwa mulai dari 26-28 April 2019, akan mendapatkan pelatihan dalam bidang usaha kreatif.

"Kami sudah memetakan 100 calon penerima manfaat program ini yakni yang berusia 18 sampai 35 tahun. Mereka adalah pemuda yang tersebar di wilayah Glodok, Pekojan, Kota Tua Jakarta Utara, Kota Tua Jakarta Barat" kata Elvera saat ditemui di Kota Tua Jakarta Barat, Jumat, 26 April 2019.

Ganja Dalam Kuliner? Ternyata ini 8 Fakta Menarik Kota Banda Aceh

Hidupkan Kota Tua

Pemuda yang dipilih, menurut Elvera merupakan wirausaha muda yang bergerak di 10 sektor industri kreatif, yakni kuliner, musik, kerajinan tangan, seni pertunjukan, wisata berbasis komunitas, desain produk, seni mumi, obat-obatan tradisional, produk fashion, dan kecantikan.

7 Fakta Cappadocia, Destinasi Wisata Impian Kinan di Layangan Putus

Selama tiga hari penyelenggaraan Young Entrepreneur Gathering, diharapkan terbangun jejaring di antara para wirausaha muda, serta mendorong munculnya inovasi kreatif dalam mengembangkan bisnis yang terinspirasi nilai-nilai budaya dan sejarah Kota Tua.   

Sementara itu, Direktur Kantor UNESCO Jakarta Prof. Shahbaz Khan, mengatakan bahwa sebagai bagian dari mandat UNESCO, pihaknya ingin  agar komunitas-komunitas anak muda untuk dapat mengerti nilai-nilai sejarah yang ada pada situs Kota Tua.

"Pemahaman ini akan memudahkan mereka untuk mendapatkan inspirasi, dan juga menginspirasi branding dan pengembangan produk sehingga didapat visi yang sama untuk pelestarian budaya lokal dan situs,‘ ujar Shahbaz.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya