Menpar Tanggapi Kabar Sampah Plastik di Pantai Pink Pulau Komodo

Pantai Pink di Pulau Komodo
Sumber :
  • dok. instagram @mariefeandjakesnow

VIVA – Sampah plastik di Pantai Pink Pulau Komodo ramai menjadi perbincangan di media. Hal ini menyusul  adanya unggahan pasangan traveler yang mengabadikan perubahan Pantai Pink selama setahun. 

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Marie Fe, wanita kelahiran Jerman, dan Jake Snow asal Australia, diketahui menghabiskan waktu di Pantai Pink  tahun lalu, dan sempat mengabadikan foto mereka yang tengah berbaring di pasir pink yang indah. 

Tetapi hanya 12 bulan kemudian kunjungan mereka ke destinasi instagramable ini terlihat sangat berbeda. Dengan pose yang sama, foto yang diunggahnya kali ini memperlihatkan botol-botol plastik, kotak-boks dan gelas plastik di pantai di samping mereka.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan
Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Terkait dengan sampah plastik ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang dihubungi VIVA, menjelaskan bahwa sampah di pantai pink Komodo selain berasal dari aktivitas masyarakat dan pengunjung, juga merupakan sampah kiriman yang terbawa oleh ombak. 

Dia melanjutkan, tidak mengherankan jika setelah air pasang akan banyak terlihat sampah di tepi pantai walaupun telah dibersihkan setiap paginya oleh petugas Balai TN Komodo (TNK). 

“Bulan ini lebih parah karena musim angin dan gelombang, dan setiap selesai dibersihkan selalu kembali kotor. Penanganan sampah di TNK akan sulit selama daerah-daerah lain di luar TNK (termasuk perairan bebas) masih menyumbang sampah setiap hari,” kata Arief saat dihubungi VIVA, Selasa 30 April 2019. 

Dia memaparkan pada Sabtu lalu, anak-anak muda Kampung Komodo membersihkan sampah di pantai pink pada Sabtu 27 April 2019 lalu. Dan kemudian pembersihan sampah di pantai pink dilanjutkan oleh MPS dan ranger BTNK pada Senin 29 April kemarin. 

Arief menjelaskan, Koperasi Serba Usaha (KSU) Sampah Komodo telah mencatat sampah yang dikeluarkan di TN Komodo Selama periode Februari 2018 - Maret 2019. Sampah yang terkumpul baik dari gerakan Aksi bersih di TN Komodo ataupun Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (MPS BTNK) di 3 Desa di dalam kawasan, tercatat terkumpul 30.169 Ton Sampah. 

Untuk mengatasi masalah sampah, pihak pemerintah setempat telah membuat program penanganan sampah DPP Labuan Bajo Flores mulai dari pengelolaan sampah pulau dengan program masyarakat peduli sampah di 3 desa dalam kawasan, patroli ranger untuk membawa seluruh sampah ke Labuan Bajo, Pembersihan sampah di destinasi oleh ranger TNK di lokasi pos jaga. 

Selain itu juga ada program pembersihan sampah oleh mitra secara swadaya dan rutin, baik masyarakat di dalam kawasan (selain MPS) maupun para pelaku wisata dan penggiat lingkungan, dukungan fasilitas Pusat Daur Ulang, Tempat Pembuangan Akhir, dan armada Kapal Sampah & Tiga Roda sampah oleh KLHK tahun 2018. 

Ada juga pembuatan SOP penanganan sampah dan limbah oleh BTNK, BOPLBF, WWF Indonesia, dan stakeholder. Sudah hampir rampung menunggu masukan regulasi dari Pemkab, kemudian pembekalan kader konservasi, MPS dan MMP telah dibekali pengetahuan dalam pengelolaan sampah di TNK.

Sebelumnya, Senin kemarin 29 April media Daily Mail mengabarkan adanya sampah plastik di pantai pink Komodo. Berita ini diambil pihak media setempat setelah adanya unggahan Maria Fe dan Jake Snow tentang perbedaan pantai pink selama satu tahun antara 2018-2019. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya