Lagi-lagi Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang Jadi Korban Vandalisme

Swalayan Avia di Kota Malang menjadi korban vandalisme.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Sebuah bangunan cagar budaya gedung Winkel Complex LUX atau yang sekarang dikenal sebagai Swalayan Avia di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang menjadi korban vandalisme. Coretan di dinding itu bertuliskan 'Artist Vandal' kemudian diikuti lambang huruf A.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Lambang huruf A beberapa hari ini populer dibicarakan masyarakat, terutama saat perayaan hari buruh 1 Mei lalu. Kelompok Anarko-Sindikalisme yang identik dengan baju hitam-hitam di Kota Malang, merusak beberapa bangunan cagar budaya, di antaranya Jembatan Mojopahit dan Jembatan Kahuripan.

"Gedung Avia memang belum ditetapkan sebagai cagar budaya namun berdasarkan kriteria bangunan cagar budaya pada UU 11/2010 dan perda 1/2018 sudah memenuhi sebagai cagar budaya. Gedung ini, tahun ini ditetapkan sebagai cagar budaya," kata Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang Agung H Bhuana, Selasa, 7 Mei 2019.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Agung menyayangkan aksi vandalisme yang sering dilakukan di bangunan cagar budaya. Sebab, kawasan Jalan Basuki Rahmat, atau biasa dikenal dengan Kayutangan bakal direvitalisasi dan dijadikan sebagai pusat wisata cagar budaya di Kota Malang.

Kawasan Kayutangan, memang kaya dengan bangunan gedung-gedung kuno peninggalan zaman kolonial. Gedung Avia menjadi pintu masuk kawasan perkampungan heritage Kayutangan dari sisi utara. Dia berharap setelah revitalisasi, di seluruh bangunan cagar budaya tak ada lagi aksi vandalisme.

Jelang Putusan MK, Polisi Imbau warga Hindari Kawasan Monas hingga Merdeka Barat

"Aksi mencoret ini juga kurang baik apabila diteruskan karena revitalisasi kawasan Kayutangan akan dimulai dari titik Avia hingga alun-alun (Gedung Sarinah). Jadi kalau nanti sudah direvitalisasi semoga tidak ada lagi aksi coret-coret oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar Agung.

Aksi vandalisme juga dikhawatirkan membuat gesekan antar golongan di Kota Malang. Sebab, beberapa waktu lalu, gabungan komunitas yang mengatasnamakan Arek Malang secara swadaya membersihkan coretan vandal di Jembatan Mojopahit dan Jembatan Kahuripan. Mereka mengaku geram dengan perbuatan vandalisme.

"Apalagi simbol A tersebut mengingatkan kita ada kemiripan dengan kejadian di Jembatan Mojopahit pada Mayday yang lalu," tutur Agung.

Agung mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya bakal membuat kajian penyadaran pentingnya bangunan cagar budaya. Awalnya, dia memiliki ide mengajak kelompok vandalisme untuk ikut kajian ini. Namun, sadar hal itu sulit pihaknya bakal mengajak mahasiswa dan beberapa kelompok lainnya.

"Kalau dikumpulkan rasanya sulit karena kelompok ini tertutup, namun kami akan mengajak mahasiswa dan kelompok lainnya membuat aksi penyadaran cagar budaya," kata Agung. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya