Logo timesindonesia

Menelisik Kekayaan Naskah dan Alquran Kuno Banyuwangi

Pameran Naskah dan Alquran Kuno oleh Komunitas Pegon di SMP Unggulan Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Pameran Naskah dan Alquran Kuno oleh Komunitas Pegon di SMP Unggulan Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Hal tersebut, papar penulis buku Kronik Ulama Banyuwangi itu, sesuai dengan perkembangan Islam di Banyuwangi. Dalam catatan Y.W. De Stoppelaar, Blambangansch Adatrech (1926), agama Islam menjadi mayoritas di Banyuwangi baru pada 1840 ke atas, Sehingga seiring mayoritasnya umat Islam di Banyuwangi, pendidikan Islam pun meningkat dan melahirkan para penulis Quran dari Banyuwangi.

Selain itu tak hanya pameran Quran kuno semata, namun juga dilakukan pentashihan (koreksi) al-Quran kuno oleh para hafidz (penghafal quran) yang mengajar di SMP Unggulan Al-Anwari. Hal ini untuk memastikan akurasi Quran kuno yang ditulis tangan tersebut.

"Kita bandingkan dengan Quran yang telah ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf Quran (LPMQ) Kementerian Agama Republik Indonesia," ujar salah satu tim pentashih, Ustaz Afifi. 

Sebagaimana diketahui, LPMQ baru terbentuk pada 1957. Baru setelah itu, Quran di Indonesia mengalami standarisasi. "Dari pembacaan kita, memang ada sejumlah kekeliruan," terang Afifi.

Pada surat al-Baqarah, misalnya, ada sejumlah kesalahan. Seperti pada ayat ke-143  yang seharusnya ditulis "al-rasulu", malah tertulis "rasula". Pada ayat ke-153 juga demikian. Seharusnya tertulis "ash-shafa" dengan huruf "shalat". Bukan "as-safa" dengan "sin" sebagaimana yang tertera di mushaf karya Mas Ahmad bin Mas Mangun Sastra Banyuwangi.

Kesalahan demikian, imbuh anggota tim yang lain Ustaz Irfan, bisa jadi karena keterbatasan penulis dalam penguasaan gramatika bahasa Arab, seperti halnya ilmu nahwu dan sharaf. Sehingga silap terhadap detail Quran.

"Namun, kesalahan-kesalahan kecil demikian relatif wajar. Karena ditulis tangan. Jadi, bisa dimaklumi," imbuh Irfan.