Pesona Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi, Dapat Penghargaan ISTA 2019

Wisata Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi
Sumber :
  • Viva.co.id/Rahmad Noto Kontributor Jawa Timur

VIVA – Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi berada di sisi utara kota Banyuwangi, tepatnya berada di Kecamatan Kalipuro. Pantai ini sering menjadi salah tujuan wisatawan, baik lokal maupun asing. Pengunjung bisa menikmati deburan ombak Selat Bali dengan view Pulau Bali. 

Plesiran ke Daerah Jawa Timur, Ini Daftar Tempat Kece di Banyuwangi

Sejak lima tahun lalu, Pemkab Banyuwangi merintis perubahan di Pantai Watu Dodol. Salah satunya, melibatkan arsitek Nasional Budi Pradono untuk mendesain sejumlah bangunan sarana penunjang kawasan tersebut. 

Memasuki kawasan ini, pengunjung akan melewati anjungan dengan material kayu memanjang dari utara ke selatan. Dari situ, pengunjung bisa menikmati pantai dari ketinggian. Turun dari anjungan menuju pantai, wisatawan akan melewati plaza dengan lantai kayu di bawah pepohonan kelapa.

Banyuwangi, Pesona Ujung Timur Pulau Jawa yang Menawan

Pantai ini juga dilengkapi food court, pusat oleh-oleh dan kuliner, serta mushola dan toilet yang didesain sangat artistik. Di pantai ini, pengunjung bisa melakukan diving, snorkling hingga menyewa perahu yang semuanya dikelola Pokdarwis. Pada tahun 2017, Pantai Grand Pulau Dodol pernah meraih penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN) sebagai obyek wisata clean tourist city.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda mengatakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Bahari GWD adalah pelopor pengelolaan destinasi wisata yang baik di Banyuwangi. 

Ramai Dianggap Lokasi KKN Desa Penari, Ini Pantangan Jika ke Rowo Bayu

Pengelolaan wisata dilakukan dengan organisasi yang terstruktur. Mereka memberdayakan masyarakat sekitar kawasan wisata untuk mengelola destinasi wisata. Seperti menyewakan perahu wisata, snorkling, diving hingga menjual oleh-oleh dan kuliner untuk wisatawan.

“Warga yang ada di sekitar kawasan Pantai GWD diberdayakan untuk menghidupkan ekonominya. Ada yang dilibatkan sebagai penjaga parkir, menjual oleh-oleh, souvenir dan kuliner,” kata Bramuda.   

Dari pengelolaan tersebut lanjut dia, Pokdarwis juga mampu menyetorkan pendapatan sektor wisata kepada pemerintah daerah. Tahun 2018, tercatat GWD mampu menyumbang PAD sebesar Rp800 juta.

“Ini yang dinamakan tata kelola wisata yang baik, di saat yang sama pokdarwis mampu menghidupkan ekonomi masyarakatnya, disisi lain bisa menyumbang pendapatan kepada pemerintah,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Pokdarwis sebagai pengelola pantai akan melakukan pengembangan atraksi biota laut di kawasan tersebut. 

“Rencananya, di sisi utara GWD akan digunakan untuk mengembangbiakan terumbu karang,” ujarnya. 

Tak hanya itu pantai yang berlatar view Pulau Bali itu baru saja mendapatkan penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 Kategori Tata Kelola Destinasi Wisata dari Kementerian Pariwisata, Kamis 26 September 2019. 

Penghargaan ini diserahkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, kepada Ketua Pokdarwis Pesona Bahari GWD, Abdul Aziz, di Jakarta.  

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas turut bergembira atas penghargaan ISTA yang diserahkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya 2019 kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Bahari GWD. 

“Semoga dengan diraihnya penghargaan ini, pokdarwis semakin memberdayakan diri dalam mengelola kawasan wisata GWD. Pantai ini akan semakin nyaman didatangi wisatawan, dan terutama terjaga kebersihannya selalu,” kata Anas di sela pelaksanaan Banyuwangi Tour de Ijen, Jumat 27 September 2019. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya