- Viva.co.id/ Ngadri dri
VIVA – Dalam kurun waktu puluhan tahun, biasanya kondisi rumah sudah berubah. Namun, hal ini tidak terjadi pada rumah panggung milik Rizal, di RT. 01 RW 08 Kelurahan Benua Melayu Darat , Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat. Di usianya yang sudah mencapai 110 tahun, karya arsitektur tipologi rumah tempo dulu itu, masih kokoh.
Pemilik rumah panggung, Rizal mengatakan, bangunan tersebur merupakan peninggalan kakeknya. Usia rumahnya sudah mencapai 110 tahun. Dia mengatakan, rumah tersebut memang sudah pernah direnovasi dengan cara mengganti atap, plafon dan tiang rumah karena tersangkut usia bangunannya.
"Dulu atap rumah terbuat dari sirap, namun seiring berjalannya waktu atap diganti menggunakan atap seng. Tapi kalau bentuk dan arsitektur nya tidak ada perubahan masih seperti bentuk tempo dulu khas Melayu," ujarnya saat ditemui VIVA.co.id, Sabtu 9 November 2019.
Rizal mengatakan, rata-rata rumah panggung memiliki banyak pintu dibagian depan dan jendela dibagian samping kanan dan kiri. Tujuannya supaya sirkulasi udara lebih mudah keluar masuk dan udaranya segar.
Baca juga: Petik teh massal di Kaki Gunung Kerinci, pecahkan rekor dunia
"Seperti rumah saya ini memiliki tiga pintu dibagian depan, dua jendela dibagian kanan dan dua jendela dibagian kiri. Sehingga siang dan malam tidak perlu menggunakan AC pun sudah dingin," paparnya.
Ia menambahkan, rumah panggung yang belum mengalami renovasi bentuk dindingnya berdiri tegak, tiang rumah menggunakan kayu ulin tingginya mencapai 2,5 meter, atapnya menggunakan sirap dan lantai papan kayu Ulin.
"Tapi saat ini rumah panggung mulai berkurang lantaran sang pemilik ada yang membongkar dan membangun dengan menggunakan beton dan ada yang merenovasi dengan model jaman sekarang," ucapnya.
