Rasakan Esensi Makan Sate di Satay Street

Sate Singapura
Sumber :

VIVA – Saat matahari terbenam, lampu jalan mulai memancarkan cahaya, jalanan mulai ditutup untuk mobil, dan memberi ruang bagi pedagang asongan untuk menyiapkan meja dan kursi di tengah jalan. Barbekyu luar ruangan terbesar di Singapura akan segera dimulai. Mari makan sate di Satay Street. 

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Setiap pukul 7 malam, Singapore Boon Tat Street secara ajaib berubah menjadi surga pecinta makanan jalanan. Terletak di belakang Hawker Center Lau Pa Sat, Boon Tat Street, atau biasa dikenal dengan “Satay Street” berisikan banyak pedagang yang menyajikan potongan daging panggang dalam semua model dan rasa, bersamaan dengan saus yang lezat.

—»» [Download Itinerari Singapore #SGB disini] ««—

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Suasana ramai dimulai dengan pengaturan meja lipat secara cepat, kursi plastik dan dimulai dengan bakar arang. Asap barbekyu yang membawa aroma sate merupakan sebuah tanda jalanan ini akan memulai pesta barbekyu ala Singapura.

Pengunjung dengan antusias akan segera mengisi tempat untuk makan dan bergurau bersama kawan lama atau kolega, menjadikan tempat ini sebagai tempat makanan paling menarik di Singapura untuk menikmati sate terbaik  sambil ditemani dengan secangkir bir dingin.

10 Makanan Wajib Dihindari Jika Ingin Awet Muda Seperti Ade Rai, Nomor 2 Paling Sulit

——»» [Unduh Itinerari Singapore #SGB disini] ««——

Rasa sate yang dibakar mengingatkan pada waktu sebelum modernisasi Singapura yang berlangsung sangat cepat. Pada tahun 1940-an, berkembang menjadi “Satay Clubs” tempat pertemuan besar antara para penjual sate di sekitar kota.

Pentingnya Satay Street adalah membawa orang-orang zaman dulu untuk kembali bertemu atau bernostalgia, ketika makanan di jalanan; khususnya sate yang ada di mana-mana. “Anda dulu bisa menemukan sate di mana saja dan sekarang hanya di tempat terbatas,” kata Allaudin, salah satu penjual sate di lansir dari CNN.

Seorang pedagang kaki lima yang menjual sate dan menyiapkan makanannya dengan panggangan arang portable adalah pemandangan yang biasa di Singapura hingga akhir 1970-an, menurut Badan Perpustakaan Nasional Singapura.

——»» [Unduh Itinerari Singapore #SGB disini] ««——

“Di masa lalu – sebelum semua pencakar langit ini ada, penjual sate akan bersepeda ke rumah Anda dan memasak di belakang sepeda mereka,” kata Allaudin, mengingat memori sate pertamanya. Pada dasarnya, sate adalah makanan perayaan. Zaman dulu, sate hanya dimakan ketika Anda mendapat bonus atau saat hari gajian.

Pesta sate! Sate udang, sapi, babi, ayam, dan kambing dipanggang hingga sempurna dan disajikan dengan saus kacang, kue beras, dan salad. Anda harus mencobanya karena sangat lezat dan murah. Sate terbaik ada di booth 7 dan 8!

—»» [Download Itinerari Singapore #SGB disini] ««—

Hanya referensi, Anda juga bisa mencicipi di semua stallsnya karena mereka dipanggang oleh tangan pedagang dari generasi ke generasi. Misalnya, booth 3 menjual sate dengan kari dan booth 10 yang menyajikan udang yang gemuk-gemuk! Jangan lupa membawa tisu sendiri saat Anda makan disini. Harga perporsinya bervariasi, bisa ditakar sekitar SGD 30-40.

Satay Street terletak di kawasan Singapore’s Central Business District dan sangat dekat dicapai dengan berjalan kaki dari Raffles Place MRT station.

Ingin tahu bocoran tempat-tempat kuliner seru dan enak lainnya? Pastikan selalu membaca majalah digital SGB! Kamu hanya perlu klik di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya