- Freepik
VIVA – Generasi milenial diprediksi akan mendominasi populasi dunia dengan angkanya yang terus bertambah. Pada tahun 2030, diproyeksikan kalau 57 persen penduduk dunia berusia 15-34 tahun atau kelompok usia yang termasuk dalam generasi milenial.
Besarnya jumlah generasi yang akrab dengan dunia digital ini juga memengaruhi perubahan dalam banyak hal. Salah satunya, kebiasaan dalam bepergian atau traveling.
Menurut Chief Operating officer Goodway Vacation, Andrew Soejanro, para milenial travelers ini mempunyai kesenangan berpetualang.
"Tren hanya satu, perubahan orang, orang memiliki sesuatu yang berbeda. Mereka mencari experience. Kita enggak bisa bilang traveling lebih murah atau mahal, tapi lebih tepat," kata dia kepada VIVA saat ditemui dalam acara ICE FEST 2019 di ICE BSD Tangerang, belum lama ini.
Dia melanjutkan, traveling lebih tepat menyasar pada tipikal seseorang. Sebagai contoh, jika dirinya adalah tipikal orang yang lebih suka explore dan hanya menjadikan penginapan sebagai tempat istirahat, mereka pilih hotel yang nyaman. Di sisi lain, soal destinasi, Andrew menjelaskan bahwa di tahun 2020 mendatang milenial akan menyasar destinasi yang antimainstream.
"Antimainstream dan mereka suka cari experience dan suka mengabadikan momen makanya cari destinasi yang instagramable untuk capture moment," lanjut dia.
Soal destinasi, Andrew menjelaskan bahwa milenial di tahun 2020 akan lebih banyak memilih destinasi dalam negeri atau domestik.
"Indonesia memiliki banyak culture, mereka coba menggali local culture belum lagi saat ini sudah ada 10 Bali baru. Saat ini mereka juga sudah bangga dengan Indonesia," lanjut dia.
Selain itu, beberapa alasan milenial akan lebih banyak melirik destinasi dalam negeri di tahun mendatang lantaran kemudahan akses.
"Sekarang airlines murah, banyak akses tol sudah mudah. Sekarang gampang untuk traveling sebab pariwisata sudah premier. Domestik juga jadi pilihan karena dari segi waktu dan biaya," kata dia.
