Pariwisata Bali Mulai Menggeliat Sepanjang Agustus

Wisatawan berada di kawasan Pantai Canggu, Badung, Bali, Kamis (4/6/2020)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Pandemi COVID-19 berdampak terhadap sejumlah sektor, termasuk pariwisata di Bali. Pariwisata di Bali sempat ditutup dan kembali dibuka untuk kalangan domestik pada 9 Juli dan 31 Juli.

5 Destinasi Wisata Seru di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga

Pariwisata di Bali pun mulai menggeliat, seperti di Badung. Plt Kepala Dinas Pariwisata Badung Bali, Cokorda Raka Darmawan menjelaskan, setidaknya ada 2.500 hingga 3.000 wisatawan domestik yang datang setiap harinya.

"Data dari 1 Agustus hingga 31 Agustus 2020, kunjungan orang yang turun dari Bandara Ngurah Rai mencapai 2.500 hingga 3.000 wisatawan per hari," kata dia dalam virtual conference kampanye I Do Care, Jumat 4 September 2020.

Pindah ke Bali, Model Meliza Oktavilenny Beralih Jadi Content Creator

Baca juga: Dampak Pandemi, Dokter Tirta Tunjukkan Betapa Sepinya Jalanan Bali

Angka ini, kata dia masih jauh dari jumlah kunjungan wisatawan pada periode yang sama di tahun 2019. Tercatat, kata Cokorda, jumlah kunjungan wisatawan domestik pada sepanjang Agustus 2019 per harinya sebanyak 13 ribu hingga 15 ribu wisatawan domestik.

Pemandangan Menakjubkan, Penyanyi Malaysia Kepincut Pantai Pandawa Bali

"Tetapi pertumbuhan kunjungan minusnya masih jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu per hari 13 ribu hingga 15 ribu sekarang baru 2.500 hingga 3.000 wisatawan per hari jadi minusnya 81 persen pada akhir Agustus 2019," jelas Cokorda. 

Cokorda menjelaskan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik khususnya ke Badung, Bali, pihak Pemerintah setempat melakukan sejumlah kebijakan yang mengatur tentang protokol kesehatan, salah satunya dengan mensertifikasi sejumlah destinasi wisata. Sertifikasi tersebut memberikan jaminan kepada wisatawan tentang kebersihan, kesehatan, hingga keselamatan.

"Ini sebagai bentuk memberikan trust kepada wisatawan tentang aspek kebersihan, kesehatan hingga keselamatan di objek wisata dan diterapkan di industri wisata. Kami juga tidak mau mereka datang dan tertular di Bali selama berlibur," jelas Cokorda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya