Serunya Tur Virtual ke 10 Surga Tersembunyi Indonesia

Baby Island di Kepulauan Banyak, Aceh
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Indonesia dikenal memiliki beragam destinasi wisata alam yang cantik dan eksotis. Para wisatawan pun dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata alam tersebut, mulai dari pantai, pegunungan hingga hutan hujan.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Tentunya, berbagai destinasi wisata ini menarik untuk dieksplor. Namun sayangnya, pandemi COVID-19 membuat sektor pariwisata terganggu. Sebab, masyarakat diminta untuk membatasi kegiatan di luar rumah untuk sementara waktu.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng travel.co, mengadakan tur virtual ke 10 destinasi wisata tersembunyi di Indonesia. Melalui tur virtual ini, diharapkan kerinduan para wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia dapat teratasi dengan jalan-jalan secara daring. Adapun tur virtual ini dinamai Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi.

Kemenparekraf Fasilitasi 24 Jenama Kreatif di Italia

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, sebanyak 10 desa dan kawasan wisata akan ditampilkan dalam kegiatan tur virtual tersebut. 10 desa itu terletak mulai dari Timur Indonesia hingga Barat Indonesia.

10 desa dan kawasan wisata tur virtual ini terdiri dari, Pulau Banyak di Aceh Singkil, Desa Belibak Kepulauan Anambas, Desa Kawangduwur Kabupaten Kebumen, Desa Wisata Nanas Madu Kabupaten Pemalang, Desa Bayan Lombok Utara, Kawasan Kabola Pulau Alor, Desa Aisandami Teluk Wondama, Desa Bajo Mola Kepulauan Wakatobi, Desa Ngilngof Kepulauan Kei, dan Desa Sebujit, Bengkayang.

Soekarno-Hatta Airport Gets the Busiest Title in Southeast Asia

"Diharapkan dengan dilaksanakannya tur virtual ini masyarakat dapat berkesempatan untuk mengenal lebih dalam lagi, lebih baik lagi, lebih luas lagi apa itu desa wisata dan kebudayaan lokal keren," ujar Sandi melalui konferensi pers virtual, Rabu, 27 Januari 2021.

"Mari kita berkunjung ketika masa pandemi berakhir. Kita pastikan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan 3G, yaitu Gercep; gerak cepat, Geber; gerak bersama, Gaspol; garap semua potensi usaha untuk lapangan pekerjaan. Dan kita usung dewi dewa, yakni desa wisata, desa wow," serunya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, pihaknya akan terus mendukung seluruh desa wisata di Indonesia agar terus maju dan mandiri. Serta semakin dikenal oleh wisatawan luas. 

"Desa wisata yang berbasis komunitas atau base community tourism juga dapat menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan ekonomi lokal sekitarnya yang terlibat. Karena itu lah Kemeparekraf mendukung pengembangan seluruh desa wisata di Indonesia," jelas Sandi.

"Targetnya hingga tahun 2024 menjadikan 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMN 2020-2024," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya