Kebijakan Work From Bali Dikritik, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Rencana pencanangan program Work From Bali oleh pemerintah dilakukan untuk membantu perekonomian Bali yang terdampak pandemi COVID-19.

Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan

Work From Bali adalah program pemerintah yang mengajak masyarakat untuk bekerja dari Bali. Saat ini, lokasi yang dipilih untuk Work From Bali adalah Kawasan Nusa Dua.

Namun, program tersebut sempat mendapat kritik oleh sejumlah pengamat. Beberapa pengamat menilai agar program yang direncanakan akan dijalankan pada pertengahan Juli ini untuk ditunda.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Terkait dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno angkat bicara. Dia menyebut bahwa pihaknya mengambil kebijakan tersebut berbasis data.

"Kemenparekraf mengambil kebijakan berbasis data yang kami miliki maupun masukan dari sisi kesehatan ekonomi dan sektor yang melingkupi parekraf. Work From Destination atau Work From Destination, jika dilakukan dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, merupakan salah satu inovasi dan adaptasi di tengah pandemi dan tantangan ekonomi," kata Sandiaga dalam virtual weekly press briefing, Selasa, 22 Juni 2021.

Keren! Bali Jadi Destinasi Pilihan Sadhguru untuk Healing dan Terapi Penyembuhan

Lebih lanjut, Sandiaga menekankan bahwa dalam mengambil kebijakan, pihaknya juga berdasar pada data dan sains. Yang mana data dan sains tersebut terus bergerak dari waktu ke waktu.

"Data dua minggu lalu dan data hari ini berbeda, dan kebijakan kita akan sangat berbeda. Waktu ambil kebijakan dua minggu lalu dan hari ini harus disesuaikan, dan itu komitmen. Kita menyesuaikan mengambil kebijakan berbasis data dan sains ini yang diharapkan mengerti di tengah situasi ini," kata Sandiaga.

Sandi juga menambahkan, "Kebijakan model sandbox ini yang harus kita hadirkan sehingga kita akan mampu melewati periode yang penuh tantangan. Para ekonom pasti mengerti bahwa kebijakan berbasis data dan kami di Parekraf, data menunjukkan kami harus WFH 100 persen di zona merah kita lakukan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya