8 Fakta Menyeramkan Gunung Wilis, Jangan Main-main Sama Nomor 6

Gunung Wilis
Sumber :
  • Flickr

VIVA – Fakta menyeramkan Gunung Wilis sempat diyakini oleh warga setempat. Konon kabarnya hanya orang-orang yang memiliki indra keenam yang dapat melihat sosok makhluk misterius penunggu gunung Wilis tersebut. Seperti diketahui, Gunung Wilis adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Pegunungan Wilis memiliki puncak yang bernama puncak Trogati dengan ketinggian 2.563 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan termasuk dalam wilayah enam kabupaten dan satu wilayah Kota yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Trenggalek. Gunung Wilis mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Daerah lereng pegunungan Wilis pernah dilalui oleh Jenderal Sudirman, sebelum melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 ke Yogyakarta dimulai dari pudak wetan-seran-jeladri-pulosari-pangangonan-gedang klutuk-ngliman-bajulan.

Pendakian Gunung Wilis dari arah timur dapat dimulai melalui Kabupaten Kediri tepatnya Kecamatan Mojo. Jalan menuju ke puncak gunung Wilis sudah dibangun memadai melalui Mojo. Selain pendakian melalui Kecamatan Mojo, menuju ke puncak juga bisa melalui Kecamatan Semen. Jalan alternatif baru yang dibangun oleh pihak pemerintah Kediri sangat memadai, dengan luas jalan yang bisa dilalui oleh 2 mobil. Sementara itu dari arah selatan Gunung Wilis dapat didaki dari Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Apabila ingin mencapai Gunung Wilis puncak limas dari arah utara, pendakian dapat dimulai dari Bajulan Roro Kuning dan Jontani Kabupaten Nganjuk, sementara jika ingin menuju Puncak Liman (puncak tertinggi wilis 2563 mdpl) bisa ditempuh melalui Pudak Wetan Kabupaten Ponorogo, air terjun sedudo ngliman sawahan nganjuk dan dari seweru, kare Kabupaten Madiun.

Kawasan Ekonomi Khusus Jadi Pendorong Industri Manufaktur Indonesia

Objek wisata Gunung Wilis yang paling banyak adalah air terjun, namun belum begitu dikembangkan hingga saat ini. Beberapa tempat pariwisata yang kini mulai dikembangkan dan mulai dikenal masyarakat luas adalah Air Terjun Ironggolo, Air Terjun Dholo yang terletak di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Di kawasan lereng Gunung Wilis juga terdapat bangunan peninggalan belanda dan jepang seperti loji belanda, bunker, lookrab (parit perang), goa jepang, hingga pedotan jepang yang membujur dari madiun hingga kediri.

Pemerintah telah mencanangkan program pembukaan jalur kawasan selingkar wilis yang meliputi 6 kabupaten di lereng wilis. Jika di Nganjuk, Anda akan menjumpai air terjun Sedudo, Singokromo, dan Sri Gunting. Selama di Madiun, kalian bisa mampir ke air terjun Kertoembo, air terjun Kedung Malem, Waturumpuk, Selogedong, dan kawasan perkebunan Kopi Kandangan Kare.

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

Gunung Wilis memang indah sehingga dijadikan objek wisata. Namun dibalik keindahannya, tersimpan mitos menyeramkan yang bahkan dapat dijadikan sebagai fakta karena diyakini warga setempat. Berikut penjelasannya:

1. Ular Penjaga Gunung Wilis
Menurut cerita yang ada, kono terdapat ular yang sangat besar berkeliaran di sekitar gunung wilis. Anehnya, Ular ini tidak bisa dilihat sembarang orang atau tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Ular ini sering berjalan di sekitar lereng sampai puncak gunung. Ular tak kasat mata ini, dianggap sebagai penjaga gunung wilis.

2. Goa Tak Kasat Mata
Sungguh aneh jika mendengar cerita yang satu ini, karena menurut cerita masyarakat yang ada, terdapat goa gaib yang membuat bulu kita merinding. Konon goa gaib yang memiliki nuansa mistis ini terletak di antara dua air terjun. Namun di goa tersebut, terdapat seseorang yang sedang bertapa atau bersemedi. Seseorang tersebut seperti laki-laki yang menyerupai seekor munyuk atau monyet dengan wajahnya yang hitam. Seperti halnya ular wilis tadi, Goa gaib dan seseorang tersebut hanya dapat dilihat dengan orang tertentu dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.

3. Jenderal Sudirman
Pada saat melakukan perlawanan pada penjajah di yogyakarta, ternyata Jendral Sudirman memakai jalur perjalanannya di gunung wilis pada tanggal 11 Maret. Jalur yang dilewati berada di tempat pendakian kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

4. Kisah Ki Ageng Ngaliman
Ki Ageng Ngaliman adalah pendiri padepokan sadepok di kawasan puncak gunung wilis. Pembangunan padepokan tersebut dilakukan pada zaman penjajahan belanda. Di padepokan tersebut Ki Ageng Ngaliman melatih para muridnya, termasuk juga dengan pelatihan mental, fisik, dan pelatihan spiritual. Pelatihan ini dilakukan guna melawan para penjajah yang telah ikut campur dengan urusan kerajaan surakarta.

5. Sosok Putri Misterius
Di gunung Wilis terdapat sesosok putri yang kono berasal dari kerajaan Mataram. Kesaksian ini banyak dilihat dari warga setempat, dimana putri misterius itu memakai pakaian yang menyerupai kerajaan mataram. Pada saat menampakan dirinya sesosok putri tersebut memakai jarik dengan menggunakan motif coklat muda dan ada motif kain klitik kuning gading. Konon pakaian tersebut hanya digunakan para bangsawan atau putri yang berasal dari kerjaan Mataram.

6. PKI
Saat para anggota PKI mulai terpojok, banyak yang melarikan diri ke gunung Wilis. Karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk lari, beberapa anggota kemudian menyiksa dan mengubur sandera PKI di gunung Wilis.

Konon arwah-arwah korban kekejaman PKI sering menampakkan diri dan menimbulkan suasana mistis. Jika berperilaku kurang sopan di gunung maka akan mendapatkan peringatan dari para arwah penghuni. Jika berkunjung ke gunung Wilis, maka pengunjung dapat melihat papan penunjuk kuburan para korban PKI.

7. Naga Raksasa
Saat mendaki gunung Wilis, pendaki bisa melihat danau yang ada di lereng gunung Wilis. Di danau tersebut ada tugu Baru Klinting dalam bentuk naga raksasa. Makhluk misterius ini diceritakan hidup di Telaga Ngebel. Sosoknya yang raksasa mampu menimbulkan gelombang besar yang mampu menenggelamkan kapal-kapal nelayan.

Agar tidak mengganggu Baru Klinting, para nelayan biasanya mengadakan ritual tertentu. Tujuannya agar Baru Klinting tidak marah dan menenggelamkan kapal mereka.

8. Terciptanya Manusia Jawa Kuno
Dalam literatur kalsik jawa, ternyata Gunung Pawinihan atau biasa kita sebut Gunung Wilis memiliki peran penting dalam terciptanya manusia jawa kuno. Pengambaran ini bersumber dari Jagad Gumelar – Manusia Tercipta yang di tulis oleh Agung Bimo Sutejo dan Timmy Hartadi. Berikut kisahnya.

“Adalah Sang Hyang Batara Brama yang pertama kali menciptakan manusia, diambil dari tanah dan dibuat dengan kepalan tangannya, karena Sang Hyang Batara Brama adalah Dewa Api maka wujud manusia yang dibuat terlalu gosong, makanya kemudian disebut dengan Bangsa Keling. Proses penciptaan manusia pertama itu terjadi di daratan Jawa di Gunung Bromo, dan manusia yang diciptakan saat itu suhunya sangat panas untuk tinggal di dataran rendah sehingga mereka hanya dapat hidup di ketinggian yang suhunya lebih dingin.”

“Kemudian Sang Hyang Batara Wisnu juga menciptakan manusia dan terwujudlah sosok manusia yang lebih baik dan sempurna [seperti manusia sekarang ini], kejadian itu masih di daratan Jawa di Gunung Pawinihan [sekarang Gunung Wilis]. Tetapi saat itu manusia ciptaan Sang Hyang Batara Wisnu kondisi suhunya masih sama karena hanya mampu tinggal di tempat dingin. Manusia ciptaan itu menjadi rebutan dari para Hapsara dan Hapsari untuk dimomong oleh mereka.

“Maka diaturlah agar manusia mempunyai keturunan dulu dan kemudian anak-anak mereka langsung di bawa oleh para Hapsara dan Hapsari untuk kemudian wajahnya dibentuk sesuai dengan wajah dari para Hapsara dan Hapsari yang memomongnya. Hal ini dilakukan agar Arcapada dapat dipenuhi oleh manusia untuk keseimbangan alam semesta.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya