Spot Wisata Asyik di Jalur Alternatif Semarang-Ungaran

Waduk Jatibarang.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Banyak cara agar perjalanan mudik bisa terasa nyaman dan tidak membosankan. Di saat jalur utama maupun tol terasa begitu-begitu saja, apalagi sampai macet misalnya, maka jalur alternatif menjadi pilihan jitu. Selain lancar, jalur alternatif juga punya suasana yang berbeda. Tempat mampir untuk istirahat juga sangat bervariasi.

Gempa Magnitudo 6,0 Tuban Terasa sampai Semarang, Warga Merasakan Guncangan

Satu di antaranya adalah jalur alternatif Gunungpati Semarang. Ini adalah pilihan tepat jika khawatir terjebak macet di jalur utama non tol dari Kota Semarang menuju Solo dan Yogyakarta.

"Kota Semarang ini menjadi titik sentra arus mudik, karena dari sini arus kendaraan akan terpecah ke berbagai daerah, dan yang cukup banyak itu ke arah Solo dan Yogyakarta. Maka seandainya terjadi kemacetan di jalur utama bisa lewat jalur alternatif seperti jalur Gunungpati," jelas Endro Martanto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Mobil Ringsek dan Bertumpuk

Jalur altetnatif Semarang-Ungaran dimulai dari simpang bundaran Kalibanteng Semarang. Dari situ bisa masuk jalur arah Gunungpati lalu terus ke selatan menuju Ungaran. Nanti setelah sampai Ungaran, kembali masuk ke jalur utama atau jalan nasional menuju arah Solo atau Yogyakarta. Jaraknya sekitar 20 kilometer, hampir sama dengan jarak di jalur utama.

Jalur Alternatif Semarang-Ungaran.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno
Kecelakan Maut di Exit Tol Bawen Diduga Akibat Rem Blong

Istimewanya jalur alternatif ini, selain jalannya cukup lebar dan aspalnya bagus, juga hawanya sejuk dan bisa mampir ke beberapa tempat wisata. Di antaranya adalah Waduk Jatibarang. Jaraknya hanya seratus meter dari tepi jalan.

Nah, di perairan semacam danau tersebut pemandangannya nyaman dipandang dan bisa untuk melepas lelah. Pemudik juga terhibur dengan kawanan monyet dari Goa Kreo yang pada bergeser ke tepi danau. Selama tidak diganggu atau diprovokasi, monyet-monyet itu akan bersikap jinak. Apalagi kalau diberi kacang, timun, pisang, bahkan roti.

Di tepian danau pengunjung bisa menggelar tikar di tempat rindang sambil menikmati panorama indah perairan Waduk Jatibarang. Fasilitasnya juga lengkap seperti toilet, gazebo, kedai makan bagi yang tidak puasa karena musafir, juga perahu wisata bagi yang ingin refreshing

Setelah dirasa cukup dan tenaga pulih, bisa melanjutkan perjalanan mudik kembali.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya