Taman Ujung, Destinasi Wisata yang Kaya Akan Sejarah

Taman ujung soekasada, Bali.
Sumber :
  • bali-island-tourist-town.blogspot.com

VIVA – Taman Ujung atau biasa juga disebut Taman Ujung Karangasem atau Taman Soekaada, adalah salah satu tempat wisata yang berada di Bali Timur. Lebih tepatnya terletak di Banjar Ujung, Desa Tumbu kabupaten Karangasem Bali. Lokasinya memang lumayan jauh dari tempat wisata di Bali lainnya. Ambil contoh jika ditarik dari daerah Kuta, maka akan memakan waktu kurang lebih dua jam perjalanan. 

Melodi Bali Memukau New York: Navicula dan Endah N Rhesa Luncurkan Album "Segara Gunung"

Beli memiliki destinasi wisata yang jumlahnya mencapai puluhan, mulai dari pantai, hingar bingar club, mall, resto, taman, namun banyak juga destinasi wisata budaya dan sejarah yang dapat dikunjungi. 

Mungkin ini salah satu alasan mengapa Taman Ujung tak se terkenal dengan destinasi wisata lainnya. Tak banyak turis lokal yang mengetahui tempat ini, namun banyak dikunjungi oleh turis mancanegara. Mengapa hal tersebut terjadi? Yuk simak penjelasan mengenai Taman Ujung di bawah ini. 

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

Sejarah Taman Ujung

Taman ujung soekasada, Bali.

Photo :
  • bali-island-tourist-town.blogspot.com
Mengintip Keindahan Alam Malang: Air Terjun, Gunung, dan Pantai


Beberapa orang akan bertanya "apa yang bisa dilihat di Taman Ujung ini?" Nah untuk menjawabnya, baiknya kita ketahui dulu apa dan bagaimana Taman Ujung dibangun. 

Taman Ujung Soekasada dibangun oleh Raja Karangasem, yang bernama I Gusti Bagus Jelantik. Memiliki gelar, Agung Anglurah Ketut Karangasem. Taman Ujung di bangun di tahun 1901 dengan nama awal kolam Dirah, yang berarti kolam untuk tempat tempat pembuangan. Konon ini dikhususkan bagi orang yang dipercayai menguasai ilmu hitam, pada jaman dahulu.

Kemudian pada tahun 1909, Raja Karangasem memerintahkan arsitek Van Den Hentz dari Belanda dan arsitek Loto Ang dari Tiongkok, untuk mengembangkan kolam Dirah, menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem.

Pembangunan Taman Ujung, juga di bantu oleh arsitektur kebanggan orang Bali dari Kerajaan Karangasem.

Selain untuk tempat peristirahatan raja, di bangun juga tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan tempat untuk menjamu tamu kerajaan Karangasem. Pembangunan dari taman Ujung Soekasada, selesai pada tahun 1921. 

Aktivitas di Taman Ujung

Taman Ujung, Karangasem, Bali.

Photo :
  • Antara/ Nyoman Budhiana

Nah, banyak pengunjung yang bingung apa yang dilihat dan dilakukan ketika mengunjungi Taman Ujung. Di sini, para pengujung bisa melihat sejarah dari Raja Karangasem sekalian akan disuguhkan megahnya istana dan bisa berfoto. 

Taman Ujung memiliki tiga kolam besar yang beraada di satu tempat, namun dibedakan sari letak kolamnya saja.

Satu kolam berada di bagian selatan dan dua kolam berada di bagian utara. Di tengah kolam bagian selatan, terdapat sebuah bangunan yang berada di tengah kolam, yang bernama Bale Bengong. Bangunan ini tidak terlihat ditutupi oleh dinding. 

Kolam yang berada di Utara, luasnya lebih besar dari pada kolam yang berada di selatan. Jembatan terlihat menghubungkan kedua kolam, terletak di tengah kolam. 

Di tengah kolam yang di hubungkan oleh jembatan, terdapat bangunan yang dulunya di gunakan sebagai tempat peristirahatan raja Karangasem, yang diberi ini Istana menggantung. 

Arsitektur dari istana ini memiliki keunikan tersendiri, karena penggambungan dari arsitektur Eropa jaman pertengahan dengan arsitektur Bali.

Ciri khas dari arsitektur Eropa dapat di lihat dari terdapatnya kaca warna warni, yang terdapat pada dinding bangunan. Jika diperhatikan dengan seksama, maka mirip seperti desain dari gereja yang ada di Eropa.

Dari jendela dalam kamar peristirahatan raja, pengunjung dapat melihat kolam dengan bunga Tujung / Lotus yang berwarna putih dan merah.

Arsitektur dari Taman Ujung saat ini tidak seperti aslinya di tahun 1921. Hal ini karena terjadi berbagai peristiwa sejarah, membuat arsitektur dari taman Ujung Soekasada mengalami kerusakan. Seperti pada peristiwa penjajahan Jepang di Bali. Pagar besi di gunakan untuk mempersenjatai para pejuang yang ikut melawan Jepang. 

Namun, kerusakan terparah terjadi pada 1963, yaitu saat gunung Agung yang mana adalah gunung tertinggi di Bali, meletus. Sejak itu Taman Ujung tidak mendapat perawatan hingga tahun 2000. Pada tahun 2000, Pura Karangsem dan pemerintah kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa merubah bentuk asli dari taman Ujung ini dan menetapkannya sebagai destinasi wisata untuk umum. 

 

Masyarakat gunakan kereta api saat mudik Lebaran 2024 (dok: KAI)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024