Geopark Merangin Jambi Ditetapkan Sebagai Warisan Dunia UNESCO

Fosil ditemukan di Geopark Merangin, Jambi.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin

VIVA Travel – Setelah bertahun-tahun menunggu ketetapan UNESCO, akhirnya Geopark Merangin di Jambi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. 

Visit Maros Pangkep Geopark, Recognized as UNESCO Global Destination

General Manager Geopark Merangin Agus Zainuddin saat dikonfirmsi membenarkan Geopark Merangin sudah ditetapkan UNESCO yang diumumkan langsung dari Paris lewat zoom. Scroll untuk info selengkapnya.

"Alhamdulillah, berkat kerja sama semua stakeholder, Geopark Merangin resmi menjadi UNESCO Global Geopark tepat Rabu menjelang malam, 24 Mei 2023 sekitar pukul 18.15 WIB," ujarnya. 

Geopark Maros Pangkep, Beranda bagi Keajaiban Geologi dan Budaya di Sulawesi Selatan

Agus menambahkan, Geopark Merangin yang sudah ditetapkan, tentu menjadi kebanggaan Jambi dan Indonesia, bahwa Geopark Merangin sudah menjadi standar UNESCO dan ke depan tinggal berbenah lebih fokus lagi. 

Membanggakan! 5 Makanan dan Minuman Indonesia Sukses Pikat Hati UNESCO, Terbaru Ada Jamu

"Akan betul-betul berkontribusi lebih baik lagi, hari ini sudah mulai baik namun demikian kita berharap ada peningkatan pendapatan masyarakat lokal di dalam lokasi Geopark Merangin," jelasnya.

Agus menjelaskan, di Geopark ada 11 tujuan berkelanjutan, mulai dari tata kemiskinan sampai perubahan iklim. Oleh karena itu, dalam membangun Geopark, harus bahu-membahu semua stakeholder, pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun kabupaten. 

"Tidak itu saja, NGO, kelompok masyarakat, masyarakat adat, maupun penggiat termasuk pers yang selalu memberikan kontribusi informasi tentu selalu membangun dan dengan terbangunnya secara komprehensif tentu pariwisata terbangun dengan sendirinya," paparnya. 

Seluruh situs yang ada di Geopark Merangin yang saat ini sudah ditetapkan UNESCO tentunya seluruh situs bisa dimanfaatkan objek wisata, tetapi lebih kepada objek wisata minat khusus, penelitian dan disarankan oleh UNESCO untuk membatasi kunjungan wisatawan. 

"Jadi harus melakukan konservasi di situs Geologi, terutama situs Geologi Internasional," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya