Heboh Kota Ini Terancam Bangkrut Karena Destinasi Wisata Bugil

Ilustrasi liburan/pantai.
Sumber :
  • Pexels/Pixabay

VIVA Lifestyle – Pantai telanjang membuat sebuah kota di Eropa terancam bangkrut. Ini terkait Euronat di Grayan-et-l'Hopital, Prancis, salah satu destinasi wisata bugil terbesar di negara itu.

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta

Resor tersebut dikatakan telah menerima terlalu banyak dana sehingga tidak adil buat wilayah lain. Hal tersebut menyebabkan area sekitarnya kekurangan biaya dan "dalam keadaan hampir melarat".

Bendera Prancis.

Photo :
  • Pixabay
Homestay di 21 Desa Wisata Sudah Disuntik SMF Rp 13,5 Miliar

Adalah Wali Kota Grayan-et-l'Hopital, Florence Legrand yang mengecam wali kota sebelum dirinya soal kebijakan di Euronat. telah menerima 9 juta euro (sekitar Rp 144 miliar), terlalu banyak dari yang lain.

“Toko-toko dan restoran di kota telah tutup dan menyusut menjadi hanya dua," ujarnya dikutip Telegrap dan Daily Mail, Senin, 29 Mei 2023.

Ogah Bayar Denda, Bule Prancis Acungkan Jari Tengah dan Mau Tunjukkan Kemaluannya ke Petugas

"Sementara Euronat diisi dengan hampir tiga puluh gerai," tambahnya.

Kenyataan ini, tegasnya, memaksa penduduk harus berbelanja di dalam resor karena minimnya ketersediaan toko di kota. Beberapa mengaku tidak nyaman melakukan transaksi di samping pria dan wanita telanjang.

Ia pun mengatakan akan mengajukan tuntutan hukum terhadap wali kota sebelumnya. Menurutnya ada indikasi penyuapan dilakukan resor dan pejabat lama.

Perlu diketahui, Euronat merupakan area seluas 335 hektar. Ini menjadi wilayah destinasi para naturis terbesar di negeri Emmanuel Macron.

Sekitar 15.000 pelancong rela bertelanjang selama berbulan-bulan di musim panas. Saat ini ada 28 toko di dalamnya.

Ilustrasi Pantai

Photo :
  • Forbes.com

Di sisi lain, Legrand juga menyoroti pemasukan ke pemerintah yang sangat minim dari Euronat. Resor saat ini membayar Grayan-et-l'Hôpital sebesar 550.000 euro, jauh lebih kecil 917.000 euro yang diperkirakan oleh pemerintah barunya.

Ia menuturkan, sejak 1975, Grayan-et-l'Hopital seharusnya menerima 20,5 juta untuk sewa. Tapi yang diterima hanya 14,5 juta.

"Ini adalah jumlah yang kurang untuk pembangunan kota," katanya.

Sementara itu, Direktur Euronat Jean-Michel Lorefice membantah melakukan kesalahan. Mereka bahkan mengajukan tuntutan balik dan menyebutnya fitnah.

"Kami telah memiliki 50 tahun hubungan damai dan normal dengan kotamadya sebelumnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya