Lukisan Mistis di Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sumber :
  • Agus TRI/ VIVA
VIVA.co.id
Keraton Kasepuhan Cirebon yang Multikultural
- Berbicara Kota Cirebon, maka yang terlintas adalah soal makanan khasnya, yakni empal gentong. Tetapi, kota yang berada di persimpangan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini menyimpan soal sejarah Indonesia.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Hal itu tercermin dari Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton yang berada di jantung kota pesisir pulau Jawa ini menjadi saksi bisu perkembangan Cirebon dari zaman dahulu hingga saat ini.
Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja


Saat memasuki Keraton Kasepuhan ini, Anda akan melewati tembok-tembok berwarna cokelat, di mana arsitekturnya bernuansa bangunan Bali. Padahal, diketahui, keraton ini ditempati oleh kerajaan Islam yang dikomandoi oleh Sunan Gunung Jati.


Disampaikan pemandu Keraton Kasepuhan, bahwa arsitektur yang terdapat di keraton ini memang dibangun dari masa peralihan dua zaman berbeda.


"Keraton Kasepuhan ini dibangun saat masa kejayaan Hindu ke masuknya Islam, makanya bangunan di sini mirip di Bali," kata dia.


Kemudian, selama langkah berjalan, Anda akan memasuki gerbang utama, di dalamnya terdapat bangunan pusat keraton yang difungsikan pada saat itu sebagai Kesultanan Cirebon.


Keraton Kasepuhan ini yang sudah dijadikan museum sejarah, cukup menyuguhkan secara lengkap alat-alat, benda pusaka, kendaraan, hingga lukisan yang dikoleksi oleh Kesultanan Cirebon.


Seperti, kereta barong yang disimpan rapih dalam ruangan ini seakan-akan menyimpan aura sejarah. Kereta kencana ini sering digunakan oleh Kesultanan Cirebon saat merayakan tahun baru Islam yang jatuh pada 1 Muharam atau dikenal dengan 1 syuro.


Menilik ke lebih ke dalam menyusuri lorong, terdapat sebuah lukisan Prabu Siliwangi yang diyakini hasil karya Sunan Gunung Jati. Lukisan ini dibuat setelah beliau bermimpi dengan Prabu Siliwangi yang kemudian ia tuangkan ke dalam sebuah kanvas.


Menariknya, dalam lukisan ini terdapat aroma mistis. Lukisan ini memungkinkan dapat dilihat secara tiga dimensi. Caranya, pengunjung hanya melihat dari mata sang tokoh tersebut hingga ke kaki. Maka, setelah itu pengunjung akan melihat obyek lukisan itu membalas pandangan Anda, meski dilihat dari sudut samping kiri maupun samping kanan.


"Kenapa itu bisa terjadi, karena diyakini lukisan ini mengandung muatan mistis," jelas sang pemandu.


Bahkan, sang pemadu tersebut sempat menceritakan perihal pengunjung yang kesurupan akibat melihat lukisan tersebut dengan pikiran kosong.


"Bukannya menakut-nakuti, tapi waktu itu ada ibu-ibu yang melihat lukisan ini dengan pikiran kosong. Kemudian, sang harimau yang berada di lukisan ini merasuki ibu tersebut. Tetapi, kerasukannya baik kok, seperti menganjurkan anak yang lagi kesurupan," tutur pria tersebut.


Bagian dalam keraton ini juga terdapat bangunan utama yang berwarna putih. Di dalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur, dan singgasana raja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya