Mengunjungi Rumah Ribuan Kupu-kupu di Yunani

Taman Kupu-Kupu di Yunani
Sumber :
  • Amusing Planet

VIVA.co.id - The Valley of Butterflies, juga dikenal dengan Petaloudes Valley, terletak di sisi barat pulau Rhodes, Yunani. Rhodes menjadi sebuah tempat tersembunyi yang kini banyak dikunjungi orang. Tempatnya berupa lembah, namun tempat ini bukanlah tempat wisata biasa.

Kisah Pilu Anak yang Tak Bisa Disentuh

Dilansir Amusing Planet, lembah ini adalah rumah bagi ribuan kupu-kupu dari subspesies Rhodes dari Jersey Tiger Moth (Euplagia quadripunctaria rhodosensis). Setiap tahun, setelah musim hujan, atraksi mereka terbang ke sana ke mari dengan keindahan corak sayapnya menjadi daya tarik tersendiri. Menjelang akhir Mei, bisanya kupu-kupu ini terlihat menyelimuti batang pohon.

Selama periode musim hujan, kupu-kupu hidup di semak belukar Mediterana. Mereka kadang terlihat masih berbentuk ulat yang asik menikmati lezatnya dedaunan.

Pada akhir musim hujan, ulat kupu-kupu bermetamorfosis berubah menjadi kepompong hingga jadi makhluk cantik. Dan saat mendekati musim kemarau, kupu-kupu bermigrasi, bepergian pada malam hari untuk mencari kelembaban, mengikuti arus air, dan berakhir di lembah. Kupu-kupu tertarik dengan aroma dari manisnya pohon karet lembah. Begitu mereka mencapai tujuan mereka, mereka menetap pada batang-batang pohon dan batu dan permukaan apa pun yang tersedia. Mereka berkumpul dalam jumlah besar.

Kupu-kupu menghabiskan seluruh musim panas di tempat dingin atau di habitat  lembah yang lembap. Kemudian mereka biasanya bereproduksi selama minggu-minggu terakhir bulan Agustus dan September. Kebanyakan kupu-kupu betina terbang jauh dari lembah, dalam beberapa kasus mereka terbang selama lebih dari 25 km, untuk bertelur di tempat gelap yang aman, di antara semak-semak dan tanaman, dan kemudian menjadi kepompong. Kupu-kupu bayi pun keluar dari kepompong mereka di musim semi menyebar ke seluruh daerah sekitarnya. Pada bulan Juni mereka tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa. Panas dan bau pohon-pohon karet menarik perhatian mereka kembali ke lembah, dan seluruh siklus berulang lagi.

Keindahan kawanan kupu-kupu ini pun sering menjadi pemandangan yang disukai banyak orang. Namun, sejumlah orang pecinta binatang, justru menyayangkan, lembah tempat tinggal kupu-kupu ini dibiarkan terbuka untuk pengunjung dan lalu lintas pejalan kaki semakin meningkat.

Gangguan konstan dari pengunjung seperti bertepuk tangan atau siulan, ternyata bisa mengejutkan kupu-kupu, memaksa mereka untuk terbang sering dari tempat peristirahatan mereka. Kegiatan ini menguras energi kupu-kupu yang berharga yang tidak bisa diisi ulang. Banyak kupu-kupu kehabisan energi dan mati sebelum mereka bisa bereproduksi.

Untuk itu, bagi pengunjung yang ingin menyaksikan indahkan kupu-kupu terbang,  dianjurkan untuk mengunjungi lembah tetapi mereka disarankan untuk tidak mengganggu kupu-kupu atau membuat suara keras.

Museum rumah Kupu-kupu

Mengunjungi Taman Konservasi Kupu-Kupu Lampung

Ada ratusan kupu-kupu yang di awetkan sejak tahun 2002.

img_title
VIVA.co.id
13 September 2015