Sumber :
- pixabay
VIVA.co.id
- Untuk membidik pasar wisatawan mancanegara (wisman) yang tepat, dibutuhkan studi akurat agar rencana promosi pariwisata yang kita lakukan di luar negeri efektif dan tepat sasaran.
“Data dari travel agent di luar negeri menjabarkan, bahwa pasar wisman asal Tiongkok menjanjikan,” demikian ujar I Gde Pitana, selaku Deputi Bidang Pegembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, dalam Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara kepada Media Nasional, yang dilakukan 23 - 25 Oktober 2015 di Cirebon.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Data dari travel agent di luar negeri menjabarkan, bahwa pasar wisman asal Tiongkok menjanjikan,” demikian ujar I Gde Pitana, selaku Deputi Bidang Pegembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, dalam Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara kepada Media Nasional, yang dilakukan 23 - 25 Oktober 2015 di Cirebon.
Menurutnya, wisman Tiongkok dikenal banyak uang dan punya kebiasaan rajin berwisata ke Hongkong dan Macau. Oleh karena itu, ke depan Kementerian Pariwisata memiliki tugas, agar dapat membujuk mereka supaya mau datang ke Indonesia. “Itu sebabnya, kita rajin berpromosi di sana, karena mereka adalah calon turis yang potensial,” tambah pria asal Bali itu.
Alasan Indonesia optimistis bisa menarik datangnya wisman Tiongkok, karena selain kita punya banyak pantai indah, negara kita juga punya banyak toko produk bermerek asal luar negeri yang asli, sementara di negara mereka, saat akan berwisata belanja, turis sering menemukan barang palsu.
Dijelaskan I Gde Pitana, buat wisman Tiongkok, membawa barang branded dari luar negeri adalah hal bergengsi. Selain menjual potensi wisata belanja, ia jelaskan daerah-daerah yang akan lebih dipromosikan untuk wisman adalah kawasan Bali dan sekitarnya, Jakarta dan sekitarnya, serta Pulau Bintan dan sekitarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, wisman Tiongkok dikenal banyak uang dan punya kebiasaan rajin berwisata ke Hongkong dan Macau. Oleh karena itu, ke depan Kementerian Pariwisata memiliki tugas, agar dapat membujuk mereka supaya mau datang ke Indonesia. “Itu sebabnya, kita rajin berpromosi di sana, karena mereka adalah calon turis yang potensial,” tambah pria asal Bali itu.
