Menelisik Cerita Si Pitung dalam Tiga Versi

Rumah Cagar Budaya Pitung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riska Herliafifah

VIVA.co.id - Siapa tidak kenal Pitung? Dia warga asli Betawi, konon pintar mengaji sekaligus jago bela diri. Berdasarkan sejarah, tokoh yang memiliki nama asli Solihun ini berasal dari Rawa Belong dan jago silat Cingkrik, yang merupakan seni bela diri asli Betawi.

Pada jaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1890, Pitung ramai dibicarakan karena sering menjarah harta orang kaya dan membagikannya pada fakir miskin. Sementara versi orang pribumi, Pitung adalah sosok pahlawan, mana yang benar?

Menurut Mochamad Ridwan, warga asli Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, ada tiga versi cerita tentang Si Pitung yang beredar di masyarakat sekitar selama ini, yakni versi orang Belanda, Tiongkok dan Indonesia.

"Kalau versi kita orang pribumi, Si Pitung ini Robin Hood-nya Indonesia, ngerampok tuan tanah dan orang kaya, lalu (hasil rampokan) dibagikan ke fakir miskin," cerita Ridwan kepada VIVA.co.id, belum lama ini.

Masuk Gua Kampret, Raline Shah Berbusana Calvin Stone

Rumah Cagar Budaya Pitung

Sementara berdasarkan versi China, Ridwan menjelaskan, Pitung adalah pahlawan karena menyelamatkan mereka ketika terjadi pemberontakan etnis Tionghoa di kali, yang sekarang menjadi kawasan Angke.

"Sebagian masyarakat China itu diselamatkan sama Pitung. Ada yang dibawa ke Depok, Kota dan Bekasi karena Pitung wilayahnya luas," imbuh Ridwan.

Lain lagi dengan versi Belanda. Mereka menganggap Pitung adalah orang jahat yang harus ditangkap dan dihukum mati karena mengganggu stabilitas keamanan. Konon, ada bukti yang mengatakan bahwa Pitung ditembak mati oleh Heiner, itu benar adanya.

"Dia polisi yang fokus ke kejadian Pitung pada saat itu. Sampai ditembak mati dan jenazahnya dibawa ke Penjaringan, dikubur tanpa nisan supaya tidak banyak yang tahu karena penjahat besar," jelas Ridwan. (ren)

5 Bukti Kepribadian Menentukan Tempat Berlibur Anda

Tempat berlibur petualang tentu berbeda dengan yang suka santai

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016