- REUTERS/Toru Hanai
VIVA.co.id - Berwisata ke Negeri Sakura tidak akan lengkap jika tidak mengunjungi kafe-kafe unik, kuil yang tenang dan menyaksikan olahraga gulat nasional Jepang, Sumo.
Namun sayang, memperoleh tiket untuk menyaksikan pertandingan ini tidaklah mudah karena olahraga ini cukup populer di kalangan masyarakat Jepang. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menyaksikan latihan Sumo di beberapa tempat tertentu di Jepang.
Pesumo tinggal dan berlatih di tempat yang disebut beya. Beberapa beya ada yang terbuka untuk umum dan tanpa dikenakan tarif alias gratis. Namun ada beberapa peraturan dalam menyaksikan latihan di dalam beya.
Pastikan Anda bisa berbahasa Jepang atau didampingi oleh seseorang yang fasih berbahasa Jepang. Hal ini diperlukan untuk menghubungi penghuni beya dan mencari tahu jadwal latihan pesumo.
Biasanya beya akan ditutup tepat sebelum atau sesudah turnamen berlangsung dan beberapa beya hanya memperbolehkan Anda menyaksikan latihan dari jendela saja.
Ketika sudah berada di dalam beya, Anda tidak boleh memasuki ring gulat para pesumo karena area itu dianggap area sakral.
Dilansir dari Daily Mail, ketika sudah berada di dalam beya, Anda tidak diperkenankan untuk bersuara bahkan berbisik sekalipun selama latihan berlangsung.
Meskipun Anda berada dalam jarak yang sangat dekat ketika pesumo bergulat, Anda tidak diperkenankan untuk menghindar atau berpindah tempat karena akan menganggu konsentrasi para pesumo.
Beberapa aturan lain yang dilansir dari Inside Japan adalah mematikan handphone, tidak duduk di sembarang tempat, melepas alas kaki dan atribut lain seperti topi dan kacamata ketika memasuki beya.
Anda juga tidak diperkenankan untuk makan dan minum di dalam beya. Tapi, Anda diperbolehkan untuk mengabadikan momen latihan asal tidak berdiri atau berpindah tempat.
Jadi, ketika Anda memutuskan untuk melihat proses latihan Sumo, Anda harus duduk tenang di tempat hingga proses latihan selesai.
Si Kurus dan Diambang Punahnya Gulat Tradisional Jepang
Olahraga tradisional itu perlahan mulai ditinggalkan generasi muda.
