VIVA.co.id – Tak hanya soal tradisi dan budaya, makanan Jepang tak lagi asing di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Namun, kini saatnya memperkenalkan kuliner khas lebih dari sekadar sushi, sashimi, udon, ramen, dan makanan cepat saji ala Jepang yang biasanya gampang ditemukan.
Tahukan kalian bahwa di Jepang, ada makan ala fine dining yang bisa dijumpai di kultur Barat. Tak jauh berbeda, makanan disajikan tahap ber tahap, paket makan "nyeni" itu biasanya disebut kaiseki.
Anda akan disajikan makanan dalam porsi piring dan mangkok kecil dengan aneka ragam rasa. Itu baru awalnya. Makan ala kaiseki, artinya akan ada makanan pembuka sejenis acara maupun makanan dari seafood yang disajikan segar tanpa minyak.
Adapula sashimi dan ikan goreng untuk melengkapi berbagai olahan sayuran yang disajikan dengan bumbu segar.
Tak hanya itu, tahu Jepang segar dengan saus yang biasanya berasa asin juga menjadi bagian kaiseki. Pula daging sapi segar dengan sayuran yang bisa Anda nikmati ala barbeque.
Sayuran biasanya diolah dengan vinegar, sehingga terasa asam asin di lidah dengan sensasi fermentasi. Aromanya juga cukup khas. Belum selesai, pelayan kembali akan menyajikan sup sayur dengan olahan ikan dan tepung dan akhirnya membawakan tempura yang disajikan dengan nasi pulen.
Kaiseki ibarat makan berseni karena para penikmat tak hanya dimanjakan dengan rasa khas Jepang, dengan bumbu asli, namun juga warna-warna dan tekstur makanan yang diatur sedemikian rupa.
Susunan wadah makan ala kaiseki juga tak sembarangan, pula warna-warna terang dan segar yang memastikan bahan-bahan yang digunakan adalah pilihan.
Kaiseki ibarat semacam ritual yang mengandung seni dalam gastronomi. Anda bisa menikmati rasa, tekstur, warna dan penyajian makanan yang indah dipandang mata. Kaiseki bisa dinikmati dengan minum sake, teh hijau, bir, atau air putih.
Ritual ini menjadi pilihan layak bila mengunjungi Jepang. Di Kumamoto, misalnya sejumlah restoran menyajikan kaiseki. Salah satunya adalah penginapan Ryokan Nishimura di Kawasan Kurokawa, Kumamoto.
Dengan sekitar 6.000 Yen, turis bisa menikmati ritual makan ala Jepang yang "nyeni" itu. Jangan khawatir, makan ala kaiseki tak harus lesehan ala Jepang. Bagi yang khawatir pegal makan lesehan berlama, lama makan "nyeni" ini bisa dinikmati dengan duduk di kursi.
