Rekreasi Sambil Belajar Gratis di Kampung Warna-warni

Perpustakaan Pagupon di Kampung Warna-warni.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wisata Kampung Warna-warni yang terletak di bantaran Sungai Brantas, Jalan Juanda, Kelurahan Jodipan, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, memiliki tempat belajar gratis bernama Perpustakaan Pagupon.

Ketika Zona Hitam Kampung Bandit Disulap Jadi Pink Cantik

Perpustakaan ini hasil swadaya masyarakat. Buku anak-anak, buku pelajaran, buku pengetahuan hingga novel tertata rapi dalam Pagupon ini. Bagi pengunjung Kampung Warna-warni yang ingin membaca buku, tidak dipungut biaya.

Kampung ini dijuluki sebagai Rio de Janiero ala Indonesia, karena menyerupai kawasan Kickstater, Rio de Janiero, Brasil. Saat akhir pekan, Kampung Warna-warni selalu diserbu oleh wisatawan.

Kreatif Saat Wabah Corona, Warga Ini Sulap Gang Sempit jadi Indah

Saat ini, selain bisa melihat pemandangan rumah berwarna-warni dan berfoto ria dengan latar belakang Kampung Warna-warni, wisatawan juga bisa memanfaatkan Perpustakaan Pagupon sebagai tempat belajar.

"Sekarang masih ada sekitar 200 buku. Gratis, tetapi habis baca buku wajib dikembalikan, tidak boleh dibawa ke mana-mana," kata pengelola Perpustakaan Pagupon, Wempy Sutrisno, Minggu 26 Maret 2017.

Musim Hujan Tiba, Wisatawan Kampung Warna-warni Wajib Waspada Banjir

Perpustakaan Pagupon sudah berjalan sekitar tiga bulan. Rata-rata pembaca di perpustakaan ini sekitar 10 orang. Namun pada akhir pekan atau hari libur bisa mencapai 20 sampai 30 orang. Selain warga sekitar, pengunjung juga sering memanfaatkan Perpustakaan Pagupon.

"Warga terutama anak-anak paling senang membaca buku bercerita legenda atau sejarah. Pengunjung sering datang, malah yang keluarga, anaknya dititipkan di sini, orangtuanya jalan-jalan lihat Kampung Warna-warni," tutur Wempy.

Kampung Warna-warni Jodipan, Malang.

Ia berharap masyarakat yang mempunyai buku bacaan tidak terpakai bisa disumbangkan ke Perpustakaan Pagupon. "Saya berharap dapat bantuan buku anak-anak karena minat bacanya tinggi, terutama soal kebudayaan, sejarah dan dongeng seperti bawang merah dan bawang putih," ujar Wempy.

Yudha Prabowo, salah satu wisatawan Kampung Warna-warni mengaku tertarik melihat Perpustakaan Pagupon. Menurutnya, hal ini sangat positif dan tidak membuat wisatawan jenuh. Selain mendapat spot foto bagus ternyata wisatawan juga bisa menambah wawasan.

"Saya penasaran dengan Perpustakaan Pagupon. Bagus banyak dimanfaatkan anak-anak. Jadi sekarang selain foto-foto dengan latar belakang rumah warna warni, pengunjung bisa juga membaca buku," kata Yudha.

Kampung warna-warni kota Malang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya