- dok.ist
VIVA.co.id – Banyak cara dilakukan sejumlah komunitas pecinta lingkungan hidup untuk meningkatkan pariwisata di lingkungan sekitarnya. Seperti yang dilakoni oleh sejumlah relawan komunitas Green Lebak bersama karyawan Semen Merah Putih yang melakukan aksi bersih-bersih guna memperbaiki lingkungan hidup di sejumlah tempat wisata di kawasan Lebak.
Tempat wisata yang menjadi sasaran kegiatan tersebut antara lain Pantai Manuk, Kebudayaan Etnis Baduy, Kawasan Wisata - Kuliner Balong Ranca Lentah dan Pantai Sarwana di Banten Selatan.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan kota dan melestarikan lingkungan. Ini juga sumbangsih yang bisa kita lakukan untuk turut menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global," kata Sigit Indrayana, Corporate CSR PT Cemindo Gemilang, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Senin 3 April 2017.
Alhasil, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini membuat tempat wisata di Lebak menjadi terlihat lebih indah dan nyaman.
"Ini upaya mendukung kebersihan lingkungan dan paru-paru kota. Di sisi lain melalui aksi bersih-bersih kawasan wisata kami berharap dapat menunjang kemajuan pariwisata lokal," sambungnya.
Suasana yang bersih akan membuat wisatawan nyaman, mereka akan balik lagi karena merasa puas. Hal ini bakal meningkatkan kunjungan.
"Dengan banyaknya kunjungan para wisatawan yang datang akan membawa dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Dan, tidak menutup kemungkinan, wilayah Lebak Selatan akan menjadi salah satu destinasi wisata pilihan wisatawan domestik maupun mancanegara," tuturnya.
Dalam kegiatan ini, selain menggandeng civitas akademika STIKIP Setia Bhakti Rangkasbitung dan masyarakat lokal, Semen Merah putih juga menggandeng beberapa pihak, termasuk Muspida dan Muspika setempat. Diantaranya Pemda Lebak, Dinas Lingkungan Hidup Lebak, Radio Multatuli FM, Pemerintah Desa Bayah, Darmasari dan Sawarna.
Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial
Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.
