- Wikimedia/Greg Wilkins
VIVA.co.id – Di lereng bukit yang curam di Alpen Maritim dekat Italian Riviera, di antara Genoa dan Nice, terletak desa abad pertengahan kuno Colletta di Castelbianco. Di pemukiman ini, hanya ada sekelompok rumah dengan dinding batu tua, dengan atap merah, serta jendela biru dengan batas warna putih.
Tetapi, di balik bangunan abad pertengahan ini, tersembunyi teknologi canggih di setiap rumah dengan koneksi internet dan televisi satelit. Selain itu, desa ini juga memiliki pusat bisnis canggih dengan telekonferensi, faks, dan perlengkapan audio visual.
Colletta di Castelbianco ditemukan pada abad ke-13, mungkin sebagai pertahanan terhadap penjajah. Tetapi, selama beberapa abad terakhir, penduduknya perlahan-lahan mencari prospek hidup yang lebih baik.
Ketika gempa bumi melanda desa ini pada 1887, perlahan-lahan desa ini ditinggalkan pada tahun 1950-an. Namun, pada akhir 1990-an, Colletta di Castelbianco dibuat menjadi salah satu desa di Eropa dengan teknologi canggih.
Berkat teknologi komunikasi baru, hal ini dapat memberikan calon penghuni, yang ingin tinggal, kesempatan untuk bertahan hidup di lokasi pengasingan yang damai di pedesaan Liguria, namun tetap berhubungan dengan lingkungan kerja, dengan sumber daya informasi yang tersedia di seluruh dunia.
Berkat teknologi yang canggih tersebut, sekarang rumah di Colletta di Castelbianco sangat mahal. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Italia pada 2008, rumah paling mahal dijual dengan harga sekitar 587 ribu poundsterling, atau sekitar Rp9,6 miliar. (asp)
Bakal Nikahi Wiwiet Tatung, Anwar Fuady Ungkap Jatuh Cinta di Usia Senja Beda Rasanya
Dalam kesempatan itu, Anwar Fuady juga mengungkap bahwa dirinya dengan Wiwiet memiliki harapan untuk menjalin pernikahan sampai maut memisahkan.
