Venesia Larang Wisatawan Berenang di Kanal-kanalnya

Venesia, Italia.
Sumber :
  • Pixabay/tpsdave

VIVA.co.id – Venesia baru saja mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan kampanye wisata yang bertanggung jawab. Kota di Italia yang terkenal dengan wisata menyusuri kanal air ini akan melarang wisatawan untuk berenang sembarangan di kanal-kanal mereka dan piknik di tempat umum.

Viral Video Perahu Gondola Venesia Terbalik Gegara Turis Sibuk Selfie

Dilansir dari India Today, Selasa, 1 Agustus 2017, pemerintah Venesia melakukan kampanye tersebut untuk mendorong wisatawan berperilaku baik di kota tersebut. Wisatawan pun diwajibkan mematuhi peraturan yang telah diberlakukan.

Anggota dewan bidang pariwisata Vinesia, Paola Mar mengatakan bahwa kampanye yang diberi nama #EnjoyRespectVenezia itu akan diluncurkan pada musim panas ini. Kampanye itu telah disebarluaskan di media sosial, situs dewan kota, dan poster di sekitar kota dan selebaran di stasiun kereta.

Kecelakaan Bus Maut di Italia, 20 Turis Tewas, 18 Luka-Luka

Isinya mengingatkan wisatawan untuk tidak berenang di kanal-kanal, piknik di tempat umum, berhenti terlalu lama di jembatan, membuang sampah sembarangan dan naik sepeda berkeliling kota mengenakan pakaian renang.

Mereka yang melanggar akan didenda mulai dari EUR25 sampai EUR500 atau sekitar Rp393 ribu hingga Rp7,8 juta.

Film A Haunting in Venice, Berkisah Petualangan Penuh Misteri Terbaru Hercule Poirot

"Pesan yang disampaikan itu tidak bercanda. Jika orang-orang yang melakukan hal seperti ini didenda, dan juga ditandai oleh kedutaan masing-masing, mungkin kita bisa mencegah agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Mar.

Kampanye tersebut dilakukan lantaran banyak wisatawan yang melakukan perilaku tak bertanggung jawab di Venesia. Sebagai contoh, akhir pekan lalu, sekelompok remaja Belgia menjadi perbincangan saat mengunggah video mereka yang sedang melompat dari jembatan yang dirancang oleh arsitek Santiago Calatrava di Grand Canal, ke akun media sosial pribadi mereka. Mereka kemudian meminta maaf atas perilaku tersebut.

Pada tahun 2016, seorang wisatawan melompat dari Jembatan Rialto dan menabrak taksi air. ia kemudian meninggal di rumah sakit.

Kampanye ini memang sudah lama direncanakan. Bulan lalu, Mar mengatakan bahwa kampanye tersebut akan memiliki 12 peraturan, yang isinya baik larangan maupun dorongan.

"Masalahnya adalah Venesia dianggap sebagai pantai," katanya.

Kampanye tersebut akan diluncurkan dalam 10 bahasa, termasuk Bahasa Inggris, China, Arab dan Korea.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya