Padangrani, Pasar Unik Penggila Barang Antik di Semarang

Pasar Padangrani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Sebuah pasar unik di kawasan Kota Lama menjadi lokasi wisata baru di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pasar yang menyediakan sejumlah barang-barang tempo dahulu itu akrab disebut dengan Padangrani.

Harta Karun Tersembunyi! Keluarga Temukan Karya Seni Jepang Curian Perang Dunia II di Loteng

Ya, Padangrani merupakan akronim dari Pasar Seni Paguyuban Pedagang Barang Seni di Semarang. Letaknya di pusat Kota Lama, yakni samping Gereja Blenduk atau area taman Srigunting.

Padangrani sendiri sebenarnya telah ada sejak 2012 lalu. Namun semakin berjalannya waktu, kawasan itu terus berbenah menjadi lokasi yang menarik wisatawan untuk berbelanja barang kuno maupun berswafoto.

Libur Panjang Imlek, Intip 4 Wisata Menarik di Semarang Bernuansa Pecinan

Teguh Widodo selaku Ketua Padangrani Kota Lama Semarang menyebut, kawasan pasar tersebut dibuka gratis bagi pengunjung setiap hari sejak pukul 08.00 WIB sampai 00.00 WIB.

"Bahkan setiap akhir pekan kadang tak pernah tutup. Karena ramainya orang yang datang, " kata Teguh kepada VIVA co.id, belum lama ini.

Mau Wisata ke Kota Lama dan Lawang Sewu Semarang? Naik Kereta Cuma Rp10 Ribu

Di Padangrani, ada sekitar 40 pedagang yang berderet di sepanjang kawasan itu. Mereka berjualan uang kuno, jarik atau kain-kain kuno, televisi dan alat elektronik lawas, barang klithikan atau bekas, keris, mebel, patung, souvenir-souvenir lintas zaman dan lain-lain.

Pedagang di Pasar Padangrani

Setiap malam hari, kawasan Padangrani bahkan terus ramai. Terlebih hiasan-hiasan lampu di pasar ini memang dikonsep jaman dahulu atau jadul. Pengunjung datang tak hanya berbelanja, tetapi juga memanfaatkan suasana kuno tersebut untuk berfoto. Pun latar belakang gedung-gedung Belanda membuat hasil foto semakin menarik.

"Paling ramai hari Jumat sampai Minggu. Karena ada panggung hiburan juga di kawasan taman Srigunting," ucapnya.

Teguh mengaku, selama lima tahun berdagang uang kuno di kawasan itu, dirinya telah mendapatkan langganan pembeli dari luar negeri, mulai dari Timur Leste, Australia, Amerika, Belanda dan Jepang. Langganannya tersebut selalu datang karena tertarik dengan koleksi uang kuno yang cukup banyak.

"Selain saya, pedagang barang kuno lain juga banyak dapat pelanggan mancanegara. Karena ini pasar kuno pertama di Semarang, " ujar Teguh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya