Jembatan Gantung Ikonik di Bantul Ambrol, Wisatawan Sepi

Jembatan Gantung Wunut ambrol
Sumber :
  • VIVA/ Daru Waskita

VIVA – Sebelum diterjang bencana banjir dan tanah longsor, jembatan gantung Wunut menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi saat libur tahun baru. Bahkan, jembatan ini, sering digunakan untuk pengambilan gambar Film Televisi, atau FTV.

Jembatan Ambruk di Pacitan, Belasan Orang Terperosok ke Sungai 2 Luka-luka

Namun, paska jebolnya jembatan yang melintang di atas sungai Opak dan berada di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini tak satu pun wisatawan yang datang, alias mati total.

Salah satu pemilik warung di sekitar jembatan gantung, Asih menuturkan pada saat libur panjang Natal dan Tahun Baru kemarin, nyaris tak ada wisatawan yang datang berkunjung. Sebab, jembatan gantung yang dipakai untuk syuting FTV, beberapa kali tersebut telah ambrol sejak November 2017 lalu, saat banjir besar melanda wilayah Kabupaten Bantul.

Viral Video Jembatan Roboh saat Diresmikan

Padahal, menurut Asih, saat libur akhir pekan, ratusan wisatawan dipastikan datang berkunjung. Apalagi, saat libur panjang. Sedangkan di hari-hari biasa, jembatan gantung pun tak pernah sepi dikunjungi.

“Kalau pun ada ya cuma mau lihat kerusakannya saja,” katanya, Selasa 2 Januari 2017.

5 Fakta Jembatan Roboh di Waduk Siguling Bandung Barat

Menurutnya, jembatan gantung tersebut jadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan wisatawan ke desa wisata Srikemenut. Terutama, wisatawan yang touring menggunakan sepeda berkeliling jalur wisata kampung, karena pemandangannya masih asri.

Jembatan yang cukup ikonik itu juga sering dijadikan tempat preweding. Bahkan, jalur ini jadi jalur tetap perhelatan acara Jogja Heritage Walk Festival yang berlangsung setiap tahun pada bulan Oktober dan bertaraf internasional.

Dari kunjungan wisatawan tersebut, warung milik Asih yang terletak tepat sebelum jembatan selalu jadi tempat mampir wisatawan yang beristirahat. Apalagi, ia juga menyediakan lokasi duduk yang memungkinkan wisatawan memandangi aliran Sungai Opak itu dari dekat.

“Ya sejak ambrol, sepi. Enggak ada yang datang. Lokasi duduk yang saya bangun di belakang warung ini juga ambrol, enggak ada sisa,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya