Ajak Masyarakat Lestarikan Badak Sumatera Lewat Seni

Pameran Seni Badak Sumatera
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA – Badak merupakan salah satu spesies hewan yang paling terancam punah di planet ini. Terdapat lima spesies badak di dunia, dua di antaranya berada di Indonesia.

Ilmuwan Tetangga Indonesia Peduli Sama Badak Sumatra

Berukuran paling kecil dari semua spesies badak, Badak Sumatera merupakan spesies yang paling terancam dengan jumlah populasi diperkirakan kurang dari 100 ekor akibat perubahan fungsi hutan dan perburuan.

Melihat fenomena tersebut, Tim Badak dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengadakan pameran seni dan lelang amal bertajuk Pameran Seni Badak Sumatera: Harta Karun Tersembunyi Indonesia yang bertujuan untuk mengundang semua orang untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran akan Badak Sumatera yang terancam punah, melalui seni.

Badak Jantan Sumatera Terakhir di Malaysia Mati

"Badak Sumatera merupakan bagian dari warisan biologis Indonesia dan harus dipertahakan untuk generasi mendatang. Mengingat data di tahun 2015, populasi badak Sumatera berjumlah 100 ekor. Pameran seni diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan dan kepedulian konservasi Badak Sumatera, mengingat seni erat dengan penggambaran kehidupan yang terjadi," ungkap Direktur Jenderal Sumber Daya dan Ekosistem KLHK, Wiratno saat membuka acara pameran di Auditorium Perpustakaan Nasional RI Jakarta, Jumat 19 Januari 2018.

Dia melanjutkan, pameran yang digelar di lantai satu Gedung Perpustakaan Nasional mulai 19-21 Januari 2018 esok ini, melibatkan seniman dari luar negeri maupun seniman dalam negeri. Mereka, memamerkan karya lukiskan pesona badak dari sudut pandang seniman yang berbeda.

Malaysia Kehilangan Satu-satunya Badak Sumatera Jantan yang Tersisa

Beberapa seniman yang mengikuti pameran ini antara lain Naela Ali, Diela Maharanie, The Popo, Mochtar Sarman, Reza Mustar, dan Citra Marina, dengan kontribusi dari seniman Disney Imagineers yaitu Joe Rohde, Morgan Richardson, Zsolt Hormay, dan fotografer satwa liar, Paul Hilton.

Tak hanya itu, Monstore dan Matoa Indonesia juga berpartisipasi dengan menghasilkan produk edisi spesial mereka yang terinspirasi dari Badak Sumatera.

"Semua karya dan produk yang ditampilkan di pameran seni ini akan disumbangkan langsung oleh para seniman dan mitra mereka kepada program Konservasi Badak Sumatera," jelasnya.

Di sisi lain, Country Director, Wildlife Conservation Society, Indonesia Program, Noviar Andayani mengutarakan bahwa pihaknya sangat  berbahagia dan tersentuh melihat karya seni yang menakjubkan dari para seniman yang sangat inspiratif ini.

"Kontribusi mereka mewakili harapan generasi ini untuk masa depan yang lebih baik bagi Badak Sumatera,” ujarnya.

Tak hanya pameran seni, kegiatan ini juga akan menghadirkan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti mendongeng untuk anak-anak dan pemutaran dokumenter pada hari kedua untuk memberikan pendidikan dan membangun rasa cinta kepada Badak Sumatera pada anak-anak sejak dini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya