Babak Baru Duel Rossi Vs Marquez di Amerika

Marc Marquez (kiri) dan Valentino Rossi.
Sumber :
  • MotoGP

VIVA – Ajang balapan MotoGP akan kembali digelar akhir pekan ini, Minggu 23 April 2018. Circuit of The Americas, Austin, akan menjadi tuan rumah balapan seri ketiga MotoGP musim 2018 ini.

Sejauh ini, pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow (38 poin) dan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso (35 poin), menjadi yang teratas di klasemen sementara pembalap.

Namun, kedua pembalap di atas disinyalir tidak akan menjadi sorotan utama. Melainkan dua pembalap yang justru berada di papan tengah klasemen.

Setim dengan Pembalap Indonesia Sean Gelael di WEC 2024, Begini Pengakuan Valentino Rossi

Yaitu pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, dan pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Dua pembalap kelas dunia ini sedang 'bertikai'.

Seperti diketahui, keduanya terlibat insiden senggolan di GP Argentina, dua pekan lalu. Insiden yang membuat Rossi terjatuh dan Marquez kena penalti.

Berbagi Trek dengan Valentino Rossi, Catatan Waktu Marc Marquez Dirahasiakan

Usai balapan, keduanya pun adu mulut di media massa. Rossi yang murka menyebut Marquez merusak MotoGP. Di sisi lain, Marquez tidak merasa bersalah atas insiden itu.

Pertikaian ini pun bak membakar kembali perseteruan panjang mereka sejak lama. Dua pembalap ini memang memiliki hubungan yang cukup panas sebelumnya.

Sejak Marquez naik kasta ke MotoGP pada 2013 silam, pembalap Repsol Honda ini langsung terlibat insiden dengan Rossi. Kejadian pertama berlangsung di GP Amerika Serikat.

Reaksi Valetino Rossi usai Marc Marquez terjatuh di GP Malaysia

Dalam balapan di Laguna Seca, Marquez menyalip Rossi di tikungan berbentuk S. Lucunya, gaya Marquez menyalip mirip dengan yang dilakukan oleh Rossi ketika menyalip Casey Stoner pada 2008.

Di musim 2015, bisa dikatakan sebagai perselisihan yang paling panas sejauh ini antara Marquez dan Rossi. GP Argentina menjadi awalnya, ketika Marquez gagal finis karena terjatuh usai menyenggol ban belakang motor Rossi di lap ke-22.

Lanjut ke seri GP Australia, Marquez memberikan aksi balasan kepada pembalap Italia tersebut. Rekan setim Dani Pedrosa ini dinilai sengaja melambatkan motornya, demi memberikan jalan pada Jorge Lorenzo.

Ketika itu, Lorenzo tengah bersaing ketat dengan Rossi dalam perebutan gelar juara dunia. Usai balapan, Rossi menuduh Marquez bersengkokol dengan Lorenzo yang sama-sama berasal dari Spanyol.

GP Malaysia 2015 menjadi pertikaian yang paling menyita perhatian. Rossi terekam kamera menendang Marquez hingga terjatuh saat bersaing ketat dalam balapan di Sirkuit Sepang.

Atas aksinya itu, Rossi dihukum start paling belakang di seri penutup GP Valencia. Akhirnya, Lorenzo yang berhasil menyabet gelar juara dunia.

Hubungan antara Marquez dan Rossi sempat membaik di GP Catalunya 2016. Keduanya bersaing ketat saat balapan, dan akhirnya Rossi keluar sebagai pemenang, disusul oleh Marquez di posisi kedua.

Kini, hubungan keduanya kembali memanas hingga terlibat perang verbal usai balapan GP Argentina. Diprediksi hubungan Marquez dan Rossi akan kembali memanas hingga seri-seri ke depan pada musim 2018 ini.

Perang Mulut Rossi Vs Marquez

Pembalap Yamaha Movistar MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Dengan sejarah panjang ini, tak heran jika Rossi kali ini sangat murka. Sebab, dia kembali harus terlibat konflik dengan musuh lamanya itu.

Dalam sebuah kesempatan, pembalap veteran asal Italia itu mengatakan, harus tampil lebih "bodoh" untuk bisa menyaingi gaya membalap yang agresif di lintasan. Dia menyindir gaya balapan Marquez.

"Dalam beberapa tahun terakhir, agresivitas di lintasan balapan sangat meningkat, terutama dengan pembalap muda yang datang dari Moto2. Itu sedikit bahaya, tapi ya itulah permainannya dan jika Anda tidak mau itu, sebaiknya diam saja di rumah," kata Rossi, seperti dilansir Crash.

"Semua pembalap di depan sangat agresif, makanya Anda harus lebih bodoh dari mereka," sambung pembalap berusia 39 tahun yang sudah merengkuh 9 gelar juara dunia di berbagai kelas ini.

Dalam kesempatan lain, Rossi pun masih meluapkan sakit hatinya terhadap Marquez. Saking kesalnya, Rossi pun memberikan julukan baru kepada Marquez.

Julukan yang diberikan Rossi ke Marquez adalah "Sang Residivis". Menurut Rossi, label tersebut pantas diberikan kepada Marquez.

Sebab, pembalap asal Spanyol itu seakan tak ada kapoknya melakukan manuver gila dan membahayakan pembalap lain.

"Masalah baginya adalah, dia seorang residivis. Apa yang dilakukannya akan kembali terulang kepada semua orang," kata Rossi dilansir GPOne.

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi

The Doctor pun mengaku merasa trauma mengaspal berdekatan dengan Marquez. Tindakan Marquez, disebutkan Rossi, begitu berbahaya dan membuat orang-orang ketakutan.

"Dia tak pernah punya rasa hormat ke lawannya," tegas Rossi.

Sementara itu, Marquez terlihat tidak peduli dengan berbagai kecaman yang dilontarkan Rossi. Dia malah membandingkan dengan aksi Rossi kala masih muda.

"Saya hanya mencoba fokus 100 persen untuk memacu motor. Valentino juga begitu ketika masih berusia 25 tahun, dan semua orang ingat itu," ujar Marquez dikutip dari Crash.

"Saya pikir sudah melakukan semuanya dengan baik, dan saya sangat senang dengan balapan kali ini karena kecepatan motor sangat baik," tutur Marquez.

Pembalap yang dijuluki Baby Alien ini juga mengaku tidak mau terlalu memikirkan pertikaiannya dengan Rossi. Dia ingin fokus di balapan berikutnya.

"Sejujurnya saya tidak peduli. Saya cuma fokus kepada diri sendiri, dan saya tahu betul apa yang terjadi," ujar Marquez, dikutip dari Crash.

"Tentu saja kala itu saya melakukan kesalahan, beberapa dari pengaruh balapan dan beberapa dari saya sendiri, dan saya akan memperbaikinya di balapan selanjutnya," kata Marquez. 

COTA Membara

Valentino Rossi (kiri) dan Marc Marquez saling berjabat tangan.

Di tengah konflik panasnya dengan Marquez, Rossi tetap bertekad untuk meraih hasil lebih baik pada seri ketiga MotoGP musim, Minggu besok.

Seakan tak ingin terlena dalam insiden menyebalkan, Rossi pun mengungkapkan kesiapannya untuk bersaing GP Amerika. Satu hal yang menjadi fokus Rossi, yaitu meningkatkan stabilitas dan kekuatan tunggangannya.

“Kami harus bekerja untuk meningkatkan motor balapan. Setiap sesi akan menjadi sangat penting,” ujar Rossi seperti dilansir crash.

Rossi mengungkapkan, rasa percaya dirinya tengah tinggi untuk bersaing di Amerika. Harapannya jelas jadi yang terbaik di sana.

"Saya sangat percaya diri, selalu senang berada di Amerika. Kami akan melakukan yang terbaik," ungkapnya.

Rossi wajib tampil ngotot di balapan akhir pekan ini demi memperbaiki posisinya di papan klasemen. Saat ini, Rossi berada di posisi 8 dengan 16 poin.

Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez

Namun, tidak mudah menaklukkan Circuit of the Americas. Rossi pun harus bersaing justru dengan sang rival, Marquez yang mendominasi di sirkuit ini.

Seperti diketahui, Marquez menjadi juara beruntun di sirkuit ini dalam lima musim terakhir (2013, 2014, 2015, 2016, 2017). Fakta yang patut diwaspadai Rossi.

Circuit of the Americas yang kerap disingkat COTA ini memiliki panjang sirkuit 5,513 Km dan mempunyai daya tampung maksimal, 120 ribu penonton.

COTA juga diketahui memiliki lintasan yang sangat bervariasi. Dengan keberadaan 20 tikungan dan perpaduan lintasan lurus cepat dengan panjang 1,2 Km. Ini menjadi salah satu lintasan lurus paling panjang di MotoGP.

Marquez pun diprediksi akan kembali mendominasi akhir pekan ini. Sebab, tipikal sirkuit seperti ini dianggap cocok untuk pembalap yang memiliki gaya agresif. 

Alhasil, balapan akhir pekan ini diprediksi akan berlangung sangat menarik. Bagaimana Circuit of the Americas akan menjadi panggung bagi duel lanjutan Rossi vs Marquez. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya