Pemudik Tiba, Selamat Datang Macet Jakarta

Ilustrasi Contraflow di Tol Cikampek.
Sumber :
  • Jabar

VIVA – Arus lalu lintas, khususnya pulau Jawa tak bergerak sejak Selasa malam. Penyebabnya, kendaraan pemudik berduyun-duyun kembali ke Ibu Kota.

Rombongan Peziarah Asal Tangerang Selatan Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Orang Meninggal Dunia

Pemudik tampaknya tak menyangka jika balik ke rumahnya harus terjebak macet separah itu. Macet parah karena tak bergerak. Polisi bahkan memberlakukan one way atau sistem satu arah di Tol Cikampek Palimanan hingga Cawang, Jakarta Timur. Tujuannya, agar kemacetan bisa terurai.

Kebijakan satu arah di tol ini baru pertama kali dilakukan dalam sejarah mudik Lebaran. Ini terjadi khusus arus balik. Pemberlakukan sistem satu arah ini juga bukan tanpa alasan.

Banjir Rendam Akses Jalan Menuju Tol Cipali

Ilustrasi kendaraan pemudik.

Antrean kendaraan yang sudah mengular panjang dan semakin lama semakin banyak, memaksa polisi dan instansi terkait menutup arus dari Jakarta menuju Cikampek. Hasilnya, jalanan menjadi lancar dan macet akhirnya terurai.

Diduga Ada Markas Jin, Sederet Alasan yang Membuat Tol Cipali Kerap Memakan Korban Jiwa

Namun, hingga Rabu sore, 20 Juni 2018, macet masih terjadi. Mulai pukul 16.30 WIB, Jasa Marga, atas diskresi Kepolisian, memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah Jalan Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jakarta mulai dari KM 47 sampai dengan KM 29 atau Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama.

Arus Balik di Pintu Tol Cipali

Customer & Employee Relations Manager PT Jasa Marga Tbk, Faiza Riani mengatakan, untuk tetap melayani lalu lintas dari Jakarta ke arah Timur, Jasa Marga memberlakukan contra flow dari KM 3 arah Halim hingga GT Cikarang Barat.

"Sehingga pengguna jalan yang akan menuju ke Bandung maupun Cikampek tetap dapat menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan melanjutkan perjalanannya melalui jalan arteri," kata Faiza dalam keterangan tertulisnya, Rabu 20 Juni 2018.

Tiga Gelombang

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, arus balik 2018 kali ini berbeda dengan tahun lalu. Ia memprediksi, puncak arus mudik akan terbagi menjadi tiga gelombang dengan beberapa persentase pemudik yang akan kembali menuju Jakarta.

"Kami mencatat melalui laporan yang diterima sudah 50 persen pemudik yang kembali menuju Jakarta pada kemarin di puncak arus balik gelombang pertama. Nantinya, kami prediksi akan terjadi lagi pada hari ini dan di hari Sabtu 23 Juni 2018," kata Syafruddin di Bandara Soetta.

Dok. Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin tinjau arus mudik di Bandara Soetta

Untuk gelombang kedua yang jatuh pada malam ini akan ada sekitar 20 sampai 30 persen yang akan kembali ke Jakarta, sedangkan sisanya pada Sabtu malam nanti baik melalui jalur udara, laut dan darat.

"Arus balik yang seperti ini terjadi karena beberapa faktor baik itu karena perpanjang libur lebaran, infrastruktur yang sudah memadai dan juga penyediaan transportasi umum yang sudah lebih baik," ujarnya.  

Diketahui, mulai esok, Kamis 21 Juni 2018, para pekerja dan pegawai negeri sipil (PNS) sudah mulai beraktivitas kembali. Pemerintah hanya memberikan cuti lebaran dari 11-20 Juni 2018.

Dilarang Bolos

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengingatkan, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Prajurit TNI dan Anggota Polri, mulai masuk kerja seperti biasa. Dan jangan sampai membolos setelah libur panjang Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Saya mengingatkan pada Kamis 21 Juni 2018, seluruh aparatur negara harus sudah masuk kerja seperti biasa. Saya percaya Saudara-saudara akan menjaga disiplin dan mematuhi ketentuan tersebut," kata Asman melalui keterangan tertulis, Rabu 20 Juni 2018.

Politikus Partai Aman Nasional (PAN) ini menjelaskan, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kehadiran aparatur negara setelah pelaksanaan cuti bersama.

Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bergegas meninggalkan kompleks Balaikota di Jakarta.

Ia sudah melayangkan surat Nomor: B/18/M.SM.00.01/2018 tanggal 7 Juni 2018, tentang Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran Aparatur Negara Sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

"Surat tersebut ditujukan kepada para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala LPNK, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural, para gubernur, serta para bupati/wali kota," kata dia.

Dalam surat tersebut ditegaskan, dalam rangka penegakan disiplin aparatur negara dan optimalisasi pelayanan publik setelah pelaksanaan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 H, dimohon agar setiap instansi pemerintah melakukan pemantauan kehadiran aparatur negara sesudah cuti bersama.

"Yakni pada 21 Juni 2018 dan melaporkan hasilnya kepada Menteri PAN RB pada hari yang sama. Laporan dimaksud dapat disampaikan secara online melalui aplikasi sidina.menpan.go.id," katanya.

Sementara itu dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) Zudan Arif Fakhrulloh mengingatkan, pegawai negeri sipil agar tidak membolos pada hari pertama bekerja. Karena pemerintah telah memberi waktu yang panjang untuk libur Idul Fitri.

"Langsung kerja, langsung berkarya, tancap gas. Tidak ada waktu untuk santai-santai, karena liburnya sudah panjang," ujar Zudan melalui pesan singkat, Rabu 20 Juni 2018.

Menurut Dirjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri ini pemerintah sangat begitu baik pada ASN. Bukan hanya libur yang panjang para ASN mendapatkan tunjangan jabatan dan kinerja utuh.

"Saya kira liburan sudah cukup panjang. Negara sudah begitu baik loh pada ASN. Produktivitas kerja yang selama liburan harus segera diganti," kata dia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya