Selamat Kembali ke Tanah Air Haji Mabrur

Jemaah haji 12 kloter pertama pulang ke Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Beno Junianto

VIVA – Puncak haji telah usai. Satu persatu jemaah haji Indonesia kembali ke Tanah Air.

Dirjen PHU Apresiasi Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji oleh Balitbang

Mereka pulang secara bertahap. Kloter 1 Palembang menjadi rombongan jemaah haji pertama yang diberangkatkan pulang dari bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Total 13 Kloter dengan jumlah 6.025 jemaah membuka pendorongan pemulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air. Kepulangan para jemaah haji Indonesia akan berakhir pada 27 September 2018 mendatang.

Hasil Survei Balitbang soal Layanan Jemaah Haji, Sangat Memuaskan

Mereka akan disambut bak tamu agung di kampungnya. Keluarga sudah menunggu kedatangan sang haji mabrur.

Meski demikian, tidaklah mudah jemaah haji melenggang pulang dengan membawa buah tangan untuk keluarga tercinta. Aturan ketat berlaku menghadang mereka di bandara.

68 Haji Debarkasi Surabaya Wafat, 8 Jemaah Sakit Masih di Arab

Tas selempang jemaah haji tahun 2018

Aturan Ketat

Pemulangan jemaah haji di hari pertama disibukkan dengan penanganan barang bawaan sekaligus oleh-oleh yang dibawa jemaah haji. Hampir seluruh jemaah membawa tas tambahan padahal ketentuannya jemaah hanya boleh membawa koper, tas kabin, dan tas paspor saja, selebihnya tak diizinkan oleh pihak maskapai sesuai kontrak layanan haji yang telah ditandatangani.

Jemaah gelombang pertama kepulangan yang sudah terlanjur berada di bandara diminta oleh petugas maskapai untuk merapikan kembali barang-barang bawaan.

Barang-barang, makanan dan minuman jemaah kemudian nampak berserakan di lantai bandara. Puluhan botol air zamzam juga harus ditinggal karena ketentuan larangan membawa benda cair berlebih dalam penerbangan.

Sebagian jemaah juga tampak harus menenteng dengan tangan kosong sebagian oleh-oleh yang tak boleh dibawa dengan tas tambahan. “Ini mainan untuk tiga cucu saya di kampung,” kata Nok Sumartoni (55 tahun) seorang jemaah asal Sumedang, Jawa Barat. Di tangannya, tampak sebuah boneka anak perempuan dan satu mainan helikopter radio kontrol.

Pihak Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengatakan sudah mengumumkan imbauan untuk disampaikan kepada jemaah yang masih di pemondokan (hotel).

“Jemaah sudah diingatkan untuk tak membawa bawaan tambahan sebelumnya, tapi ternyata masih banyak yang tak mematuhi,” kata Ubaidillah, pelaksana Seksi Perlindungan Jemaah Daker Bandara PPIH Arab Saudi yang memantau pemeriksaan barang-barang.

Sementara itu, jauh-jauh hari Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia untuk tidak membawa air zamzam ke dalam pesawat. Aturan tersebut ditetapkan untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

“Setiap jemaah kami minta tidak membawa air zamzam dari sini (Arab Saudi), pasti akan disita karena bisa mengganggu banyak hal,” katanya.

Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi telah bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan air zamzam jemaah haji. Nantinya, setiap jemaah akan menerima jatah air zamzam sebanyak lima liter. “Air zamzam itu akan dibagikan setelah jemaah tiba di Tanah Air,” katanya.

Sementara itu kepada para petugas haji Mekah, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H Dasir memahami kalau air zamzam merupakan salah satu oleh-oleh yang paling diminati jemaah haji sepulang dari Tanah Suci. Namun, dia mengimbau agar para jemaah mematuhi aturan yang telah ditetapkan, karena hal ini terkait dengan keselamatan dalam penerbangan.

“Kami mohon pada jemaah agar mematuhi aturan tersebut. Jangan khawatir karena pemerintah telah menyiapkan air zamzam sebanyak lima liter kepada setiap jemaah. Air zamzam tersebut akan kami bagikan kepada jemaah di setiap debarkasi,” kata Khoirizi di sela pelepasan jemaah Kloter PLM-001 di Hotel Waf Al-Ihsan di kawasan Misfalah, Mekah.

Jaga Kemabruran

Mendapat predikat mabrur adalah impian jemaah haji yang tengah menjalankan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Mereka akan mengejar puncak ibadah, yakni wukuf dan amalan-amalan lainnya yang sesuai dengan tuntunan haji.

Namun, melakukan ibadah wajib dan sunah dalam rangkaian haji saja tidak cukup. Jemaah haji, tak terkecuali jemaah asal Indonesia harus memiliki rasa sosial tinggi kepada sesama.

"Semua yang berada di sini berkepentingan untuk mendapatkan haji mabrur. Ketika ditanya tanda-tanda haji mabrur, Rasulullah SAW menjawabnya dengan dua hal yakni memberi makan orang miskin dan menebar salam. Memberi makan fakir miskin adalah simbol kepedulian, dan menebar salam adalah simbol kedamaian," ujar Menag.

Menag meminta, sepulangnya dari Tanah suci,  jemaah haji bisa berbuat lebih baik di Tanah Air. "Karena itu, bila ingin mendapat haji mabrur dengan balasan surga, maka wujudkan kepedulian sosial, dan tebarkan kedamaian di tengah masyarakat setelah kembali ke Tanah Air," ujarnya berharap.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Nizar Ali mengingatkan jemaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air menjaga kemabrurannya.

"Karena saya melihat saya yakin dan pasti jemaah dengan fenomena yang ada, para jemaah mendapat predikat mabrur. Karena itu jemaah menjaga predikat mabrur dipelihara sampai akhir hayatnya," ucap Nizar Ali, Senin 27 Agustus 2018 dini hari.

Nizar mengimbau jemaah bisa lebih baik dalam ibadah untuk dirinya dan berbuat baik dalam kehidupan sosialnya.

"Ini menjadi penting predikat mabrur ini ada dalam diri jemaah. Kalau dalam keseharian di Tanah Air, jemaah ibadahnya meningkat dalam ibadah dan sosial itulah berarti kemabruran melekat dalam dirinya," ujar Nizar Ali.

Dipuji Pemerintah Saudi

Jemaah haji Indonesia tiba di Mekah dari Madinah, 26 Juli 2018

Pemerintah Arab Saudi secara terbuka memuji penyelenggaraan haji yang dilakukan Pemerintah Indonesia pada tahun ini.

“Pemerintah Saudi secara eksplisit menyampaikan pujian dan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, yang terus meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji,” ujar Menag didampingi Duta Besar Indonesia untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.

Agus Maftuh sendiri mengungkap curahan hati Pemerintah Saudi yang meminta Indonesia berbagi pengalaman pengelolaan dan pelayanan haji kepada negara lain.

"Gubernur Mekah menegaskan kepada kita bahwa penyelenggaraan haji tahun ini merupakan kesuksesan yang tidak ada bandingnya," kata Agus Maftuh.

“Saudi sangat berharap Indonesia menularkan sharing manajerial haji karena memandang Indonesia sangat mampu untuk itu,” ujar Dubes Agus Maftuh menambahkan.

Agus menambahkan, saat ini merupakan masa keemasan diplomatik antara Saudi dan Indonesia. Agus menilai Indonesia melihat peluang bagus untuk meningkatkan pelayanan haji di tahun-tahun mendatang.

“Saya dan Dubes Saudi untuk Indonesia sepakat membentuk poros kerja sama Saunesia (Saudi-Indonesia) untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” ujar Agus Maftuh.

Selain itu, Dubes menjelaskan Saudi akan membuat proyek besar yang disebut Thoriq Mecca atau Mecca Road. “Proyek ini akan diselesaikan pada 2030, yang dapat menampung 5 juta jemaah haji sedunia dan saya meyakini Indonesia bakal menjadi negara yang paling dimanjakan Saudi,” tambah Agus.

2019, Pelayanan Ditingkatkan

jemaah haji Indonesia

Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji ditentukan lewat Indeks Kepuasan Jemaah yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahunnya. Tahun 2018 ini, sejumlah inovasi diciptakan guna membantu pelayanan haji kepada jemaah dan menaikkan Indeks Kepuasan tersebut.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Nizar Ali optimis Indeks Kepuasan Jemaah akan meningkat di tahun 2018 ini. Terlebih pemerintah Arab Saudi memuji pelayanan dan jemaah haji Indonesia.

"Ya, Insya Allah dengan melihat perkembangan itu karena 10 inovasi yang kita lakukan Insya Allah akan memberikan indeks kepuasan dan berkali-kali para petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) termasuk pak menteri dan jajaran eselon 1 dan 2 ketika di lapangan menanyakan secara langsung kepada jemaah, mereka menyatakan top," ujar Nizar Ali, Senin, 27 Agustus 2018 dini hari.

Nizar juga bersyukur masa-masa Arafah, Mina dan Muzdalifah berjalan dengan lancar.

"Kita lihat masa kritis sudah selesai tidak ada insiden yang berhenti yang dirasakan ketika puncak secara ini bisa disimpulkan haji tahun ini sukses. Jadi Pak Dubes menyatakan bahwa gubernur Mekah menyatakan ini adalah kesuksesan yang tiada tanding artinya bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ini adalah yang terbaik," ujar Nizar Ali.

Seperti diketahui Indeks Kepuasan Jemaah di tahun 2017 adalah 84,85 persen. Angka itu naik dari tahun sebelumnya, yakni 2016 dengan angka 83,83 persen.

Meski banyak jemaah haji banyak yang puas dengan pelayanan haji tahun ini, namun tidak sedikit jemaah yang mengeluh. Tak main-main jemaah saat berada di Mina langsung mencurahkan hatinya kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Ya, problem kita sebenarnya selalu Mina, karena tendanya terbatas dan itu di luar kewenangan pemerintah Indonesia. Karena yang bisa menambah tenda di Mina dan meningkatkan kualitas toilet-toilet yang ada itu hanya pemerintah Arab Saudi," ujar Menag kepada VIVA.

Menag pun akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi perihal fasilitas haji di Mina di penyelenggaraan haji di tahun-tahun mendatang.

"Kami sudah berupaya setiap tahun, meminta untuk membangun infrastruktur di Mina. Kita berharap pemerintah Arab Saudi dalam waktu yang tak terlalu lama bisa mewujudkan hal tersebut," ujar Menteri Lukman.

Lalu, bagaimana soal penyediaan kursi roda, Menag pun akan melakukan evaluasi dengan sejumlah pihak demi ketersediaannya kepada jemaah haji Indonesia.

Tapi, bagaimanapun yang kita sediakan (kursi roda) tentu tak bisa mencukupi. Tahun ini yang lansia itu memang cukup banyak. Tentu ini menjadi bahan evaluasi kita mengenai bagaimana kursi roda ini bisa lebih mencukupi di tahun yang akan datang," ucap Lukman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya