Asa Tragedi Lion Air JT 610

Identifikasi Serpihan dan Barang Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Upaya tim SAR gabungan di hari keempat membuahkan hasil dengan menemukan bagian kotak hitam atau black box Lion Air PK-LQP yang berisi flight data recorder (FDR) di dasar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis kemarin, 1 November 2018. Meski tim SAR masih mencari bagian black box lain yaitu cockpit voice recorder (CVR).

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Penemuan FDR ini penting untuk proses investigasi penyebab jatuhnya Lion Air JT 610. Penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 189 orang itu masih misteri.

FDR dalam black box menjadi rujukan untuk perekaman data penerbangan. Sementara, CVR merupakan perekam suara di ruang pilot atau kokpit pesawat.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

"Satu black box FDR yang ditemukan ini kan sudah bisa untuk membantu proses investigasi. Bagaimana data penerbangan kan bisa ketahui di situ," kata Komandan Satuan Tugas Search and Rescue TNI AL Kolonel Laut (P) Isswarto di posko evakuasi Lion Air JICT, Tanjung Priok, Kamis, 1 November 2018.

Sinyal FDR sebelumnya berhasil dideteksi alat scan sonar kapal Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Rabu siang, 31 Oktober 2018.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Karyawan Viral hingga Sosok Pimpinan Jemaah Aolia

Tim penyelam langsung bergerak melakukan penyelaman di sekitar area terdeteksinya sinyal black box. FDR ini ditemukan Serka Hendra yang merupakan bagian tim penyelam dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Angkatan Laut.

Baca: Basarnas Prediksi Penumpang Lion Air JT-610 Tidak Ada yang Selamat

Penemuan Black Box Lion Air JT 610

Proses penemuan FDR di kedalaman 30 meter ini perlu perjuangan keras. Kondisi dasar perairan penuh lumpur dan arus kencang menjadi salah satu rintangannya. Usai ditemukan, FDR diangkat ke permukaan dengan kapal Baruna Jaya. Pihak Basarnas selanjutnya menyerahkan FDR kepada tim investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai penemuan FDR ini menjadi instrumen penting dalam proses investigasi penyebab kecelakaan. Menurutnya, tanpa CVR, investigasi sudah bisa dilakukan karena FDR sudah mencakup data rekaman penerbangan.

"Ini sangat bermanfaat. Bisa dimanfaatkan tanpa menunggu CVR. Jadi, FDR itu diupload ke komputer diterjemahkan dan kemudian dilakukan analisis," jelas Alvin kepada VIVA, Kamis, 1 November 2018.

Baca: Detik-detik Ditemukannya Black Box Lion Air JT 610

Namun, Alvin menilai proses investigasi diprediksi bisa memakan waktu. Bahkan, merujuk insiden kecelakaan ini, ia memprediksi proses investigasi bisa memakan waktu enam bulan hingga setahun. "Ini kan investigator itu perlu dari KNKT, FAA, Kemenhub. Jadi, saya pikir ini bisa lama, bahkan bisa setahun ya," tutur Alvin.

Pelajaran Penting

Identifikasi Serpihan dan Barang Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air

Penemuan FDR diharapkan menjadi awal titik terang penyebab tragedi jatuhnya Lion Air. Anggota Komisi V DPR Fraksi PKS Nurhasan Zaidi menekankan penemuan FDR bisa mengetahui data penting selama penerbangan sebelum pesawat nahas tersebut jatuh ke perairan Karawang, Senin, 29 Oktober 2018.

"Kalau sudah ditemukan black box FDR paling tidak setelah itu akan menemukan apa yang sudah terjadi. Berharap ini jadi titik terang untuk menjawab seluruh spekulasi yang beredar dan meresahkan masyarakat," kata Nurhasan kepada VIVA, Kamis, 1 November 2018.

Baca: Lion Air: Kami Sangat Prihatin dan Siap Bekerja Sama

Nurasan pun menyoroti kecelakaan ini harus menjadi catatan pelajaran penting. Ia menyinggung pemerintah harus cermat soal manajemen maskapai Lion Air. Menurut dia, evaluasi pengelolaan maskapai Lion Air mencoreng sistem penerbangan di Indonesia.

"Pemerintah harus mengungkap segalanya. Berbagai kecurigaan dan dugaan yang menjurus pada kesalahan fatal atas sistem pengelolaan penerbangan di Indonesia," tuturnya.

Baca: Black Box Lion Air Ditemukan, Proses Pencarian Korban Terus Dikebut

Menurutnya, bila memang dalam proses investigasi ditemukan kelalaian maka harus ada sanksi berat. Sanksi yang dimaksud seperti misalnya pencabutan izin operasional.

"Masyarakat jangan lagi menjadi korban. Sudah cukup Lion Air ini terakhir. Dalam waktu dekat, Komisi V akan panggil pihak terkait termasuk Lion Air," ujar Nurhasan.

Sejumlah kapal melakukan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat

Mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Chappy Hakim mengatakan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus punya mekanisme dalam laporan kerusakan pilot yang menerbangkan Lion Air JT 610 dari Denpasar ke Cengkareng, Minggu malam, 28 Oktober 2018.

"Apa saja yang berkontribusi dalam kecelakan fatal itu. Bagaimana rekomendasi laporan kejadian yang berkontribusi terhadap kecelakaan," tutur Chappy.

Baca: Tercatat, 128 Warga Babel Jadi Korban Lion Air JT 610

Pemerintah memastikan meski FDR sudah ditemukan, proses pencarian korban tetap berlanjut. Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan masih banyak korban yang dicari menjadi pekerjaan rumah. Kata dia, tim SAR gabungan juga akan tetap mencari black box berisi CVR.

"Kita akan terus lanjut pencarian korban. CVR juga sampai badan pesawat. Kita all out tetap 24 jam kecuali penyelaman," ujar Chappy.

Basarnas hingga hari keempat sedikitnya sudah mengevakuasi 65 kantong jenazah korban Lion Air JT-610. 65 kantong tubuh ini berisi potongan tubuh korban yang sudah diserahkan ke tim DVI Polri. (hd) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya