Menanti Kejutan Debat Perdana

Prabowo dan Jokowi saat debat Pilpres 2014 yang lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Setelah menjalani masa kampanye selama tiga bulan lebih sejak September tahun lalu, kini satu tahapan penting dalam pemilihan presiden akan segera dilalui.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Pada Kamis, 17 Januari 2019, Komisi Pemilihan Umum akan menggelar debat calon presiden dan wakil presiden untuk pertama kalinya.

Meski sempat muncul isu pembocoran materi, Komisioner KPU Wahyu Setiawan tetap menjamin debat akan tetap menarik dan mendidik. Dia mengatakan, KPU hanya memberikan semacam abstraksi dan kisi-kisi materi debat kepada masing-masing kandidat tujuh hari sebelum debat.

Dukung Paslon 02, Ini yang Bikin Nagita Slavina Kagum pada Prabowo Subianto

"Debat [capres-cawapres dalam pemilu] 2019 tetap menarik, substansial, dan mengedukasi. Sesi debatnya akan lebih panjang. Kami menjaga debat itu substansial," kata Wahyu dalam forum Indonesia Lawyers Club tvOne beberapa waktu yang lalu.

Wahyu menuturkan, penyampaian kisi-kisi materi dimaksudkan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan teknis atau menjebak yang tak penting, atau untuk mengolok-olok. Seperti pertanyaan singkatan dalam debat capres 2014.

Duel Adu Keren Outfit di Debat Pilpres Terakhir, Siapa Paslon Paling Oke?

Debat perdana yang akan dipandu Ira Koesno dan Imam Priyono ini akan mengambil topik mengenai hukum, Hak Asasi Manusia, korupsi dan terorisme. Debat akan disiarkan serentak oleh sejumlah stasiun televisi.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, persiapan debat perdana sudah hampir seratus persen. Satu pekerjaan yang tersisa hanya memastikan undangan yang dikirim sampai ke alamat yang benar. "Ya kira-kira 99 persen," kata Pramono, di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.

Kekurangan lainnya terkait ruangan tempat dilaksanakan debat yang terbatas, yakni hanya muat 500 orang. Untuk itu, KPU hanya memberi kesempatan kepada masing-masing pasangan calon untuk menghadirkan 100 orang. Sementara sisanya menjadi kewenangan KPU.

"Bagi para simpatisan atau pendukung, kami sediakan arena di luar gedung. Sudah kami siapkan dengan baik bekerja sama dengan aparat keamanan untuk memastikan yang di luar juga tetap berlangsung kondusif," ujarnya.

Pramono mengatakan, dari 300 orang yang diundang, terdapat para mantan presiden yaitu BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, KPU juga mengundang mantan wakil presiden seperti Hamzah Haz dan Boediono.

Selanjutnya adalah pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan komisi-komisi negara, lembaga-lembaga penyelenggara pemilu. Lalu dari perguruan tinggi, pimpinan organisasi kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, kemahasiswaan, termasuk lembaga pemantau pemilu.

Pramono menambahkan, pada debat nanti, tempat duduk masing-masing pendukung akan dipisahkan. Sedangkan aparat polisi yang akan diterjunkan untuk mengamankan kegiatan tersebut sebanyak 20 ribu personel.

Jokowi Percaya Diri

Jelang menghadapi debat perdana ini, Joko Widodo yang tampil sebagai calon presiden petahana tampak percaya diri. Dia juga tidak meragukan kemampuan debat calon wakil presidennya, Ma'ruf Amin.

Ia menilai, Ma'ruf mampu lantaran sangat sering memberikan kultum, tausyiah hingga khotbah. Dengan kemampuan Ma'ruf berbicara di hadapan khalayak ramai, Jokowi menilai kemampuan Ma’ruf Amin tak perlu diragukan.

"Pak Kiai kan tiap hari memberikan kultum memberikan tausyiah memberikan khotbah," kata Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 16 Januari 2019.

Jokowi mengaku tak ada simulasi khusus dengan Ma'ruf Amin soal persiapan debat. Ia mengatakan pihaknya akan menjawab apapun yang ditanyakan sesuai data dan fakta. "Kami datang saja, datang, kalau ada tanya ya dijawab. Gitu aja," katanya.

Soal pertemuan dengan para ketua umum partai koalisi pada Selasa, 15 Januari 2019, malam, Jokowi mengaku tak ada masukan khusus. "Oh ketemu makan-makan saja sama evaluasi yang telah kita lakukan selama ini. Enggak ada (masukan terkait debat)," tuturnya.

Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, memastikan soal debat pilpres bertemakan Hak Asasi Manusia, Jokowi-Ma'ruf tak akan mengungkit hal yang sifatnya personal. Tetapi, lebih pada visi misi pasangan calon nomor urut 02. Hal itu telah didiskusikan oleh para pemimpin partai koalisi yang berkoordinasi dengan Jokowi.

"Arahnya debat itu, terkait dengan rekam jejak dan kebijakan yang menjadi platform atau turunan visi misi dari paslon 02. Kami sepakat, untuk tak masuk ke hal-hal yang sifatnya sangat personal," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.

Menurutnya, kalau pun akan menilik rekam jejak secara personal, maka TKN yang akan melakukannya. Termasuk, misalnya performa bisnis Sandiaga dan Prabowo.

"Karena masyarakat perlu tahu juga, ini bagian juga dari rekam jejak untuk jadi pimpinan itu. Artinya, ketika jadi pimpinan pada level pimpinan bisnis seperti apa, keadaan dari entitas yang dipimpinnya. Tetapi, itu saya kira tak akan di forum debat capres dan cawapres," ujarnya menambahkan.

Asrul mengatakan, Ma'ruf Amin juga mendapatkan latihan khusus manajemen bicara dalam debat. Tujuannya agar Ma'ruf dapat berbicara secara efektif. "Buat Pak Kiai Ma'ruf, maka time keeping, time management. Itu waktunya pendek tapi keypoint-nya bisa tersampaikan. Ini kan tidak gampang," kata Arsul.

Ia menjelaskan, latihan manajemen waktu saat bicara harus menjadi perhatian. Sebab, kandidat harus menjawab dengan waktu yang singkat. Adapun secara substansi, ia pastikan Ma'ruf sangat siap. "Kalau persiapan Pak Kiai Ma'ruf debat itu sangat siap sekali. Beliau ini tokoh NU. NU itu tiap minggu kita ada acara halaqah," kata Arsul.

Tapi untuk Jokowi, tak ada latihan khusus hadapi debat. Sebab, dia dianggap sudah berpengalaman. "Para ketum partai memberikan pengayaan-pengayaan. Itu ada, tapi tidak sampai diksinya ini, jangan pakai ini, enggak itu juga." 

Tim Prabowo Yakin Menang

Tak mau kalah, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno, juga menyiapkan penampilan untuk debat perdana capres dan cawapres pada Kamis, 17 Januari 2019. Sandi mengatakan, yang menjadi fokusnya adalah mampu mengoptimalkan durasi.

"Salah satu yang menjadi fokus dan kami perhatikan nanti yakni bagaimana cara kita memadatkan pikiran kita dengan waktu yang disediakan," katanya di Tangerang, Selasa, 15 Januari 2019.

Sandi menuturkan, persoalan durasi menjadi evaluasi merujuk pidato kebangsaan yang disampaikan Calon Presiden Prabowo Subianto. Ia tak menampik dalam pidato kebangsaan itu, durasi yang seharusnya ringkas menjadi lama.

"Kalau kemarin kenapa terlalu lama, karena menurut saya dia (Prabowo) ingin menyampaikan secara rinci bagaimana program kami ke depannya yang fokus pada roda perekonomian hingga menciptakan kesejahteraan pada masyarakat terutama usaha UMKM," kata Sandi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria yakin, Prabowo akan unggul dalam debat. Bahkan, ia memasang skor ala pertandingan sepakbola, 3-1 untuk jagonya.

"Ya bagi-bagilah, masa ngga dikasih. Prinsip secara umum kita unggul. Prabowo cuma belum dapat kesempatan memerintah di pemerintahan sipil. Tapi di tempat dia bekerja sebelumnya, dia berprestasi," kata Riza di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.

Menurut dia, Prabowo terbiasa berdiskusi, berdialog, dan berdebat. Tak hanya dengan teman selevel tapi juga dengan anak-anak muda. Ia memastikan, Prabowo tak ada masalah dengan debat bahkan siap. Apalagi hari-hari Prabowo diisi dengan membaca buku sehingga wawasannya luas.

"Pengetahuan banyak, bukan baca komik." 

Adakah Kejutan?

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mewanti-wanti KPU harus bekerja profesional dalam menggelar debat capres-cawapres ini. Artinya, mereka harus siap.

"So far, KPU sepertinya sudah siap untuk melaksanakan debat pertama. Jika tidak siap, jangan menjadi anggota KPU. Kerena mereka digaji negara untuk melaksanakan tahapan-tahapan Pemilu. Termasuk melaksanakan debat secara baik. Dan saya yakin KPU akan bekerja dengan sebaik-baiknya," kata Ujang kepada VIVA, Rabu, 16 Januari 2019.

Ujang memprediksi, debat nanti akan seru karena debat perdana. Apalagi ada isu HAM yang akan dibahas. "Dan isu HAM bisa menjadi isu krusial yang bisa saja akan memojokkan Prabowo," katanya.

Dia yakin, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi akan tampil dengan performa terbaik. Alasannya, karena sudah mempersiapkan diri sejak lama serta soal-soal atau pertanyaan debat juga sudah dibocorkan kepada mereka.

"Mungkin saja akan ada kejutan-kejutan. Kita harus tunggu kejutan-kejutan itu." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya