Inikah Ratu Horor Pengganti Suzzanna?

Shandy Aulia
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Bicara ceplas-ceplos dan manja sangat masih melekat dalam diri Shandy Aulia. Kesan itu didapat karena perannya sebagai Tita di film Eiffel I'm in Love di 2003 lalu. Setelah hampir 16 tahun, publik belum melupakan sosok Tita dalam film bergenre remaja tersebut.

Shaheer Sheikh Berduka, Shandy Aulia Digoda Pakai Lingerie Pink

Namun, seiring berjalannya waktu, Shandy Aulia menantang dirinya untuk mendapatkan peran di genre yang berbeda. Horor menjadi pilihannya.

Beberapa waktu belakangan ini, artis berdarah Padang-Manado ini lebih banyak berperan di film horor. Sejumlah film horor dibintangi artis berusia 31 tahun ini, sebut saja Mall Klender, Rumah Gurita, Tarot, The Doll, dan juga Perjanjian dengan Iblis.

Perceraian Adele Jadi Lagu hingga Curhat Shandy Aulia Bikin Baper

Berkat peran-perannya di sejumlah film horor, Shandy Aulia mendapat julukan baru sebagai Ratu Horor Indonesia.

Lantas, bagaimana tanggapan Shandy Aulia soal julukan barunya tersebut? Ikuti wawancara VIVA dengan istri David Herbowo ini.

Shandy Aulia Diisukan Cerai, Ini Fakta-fakta Pernikahannya

Shandy Aulia

Predikat Ratu Horor Indonesia?

Enggak lah, predikat itu enggak saya bilang ratu horor atau apa cuma pada saat ini kebetulan jadi bagian yang sering saya perankan tapi next movie mungkin sekitar pertengahan 2019 akan rilis romantic comedy sama Dodit jadi ada momen-momennya-lah.

Enggak bosan main film horor terus?

Saya cuma belajar untuk lebih fleksibel dan saya lihat market-nya ada as a business. Kalau saya produser juga pasti saya mau membuat sesuatu yang pasti ada pasar dan laris di pasaran jadi memang penonton maunya saat itu film horor. Kalau kita kasih drama ya enggak kena banget jadi ya saat ini saya mengikuti pasar yang ada.

Segala sesuatu kan ada masanya nanti kalau ada momen orang jenuh dengan horor pasti akan terlihat market yang baru. Entah itu romantis komedi tapi bukan berarti saya menutup genre yang lain cuma pada saat ini emang produser menawarkan banyak yang horor dan memang ceritanya itu menarik serta bagus-bagus juga.

Biasanya apa yang diperhatikan saat memutuskan berakting di film horor?

Yang sekarang saya concern bagaimana mensiasati dari sekian banyak horor kita memilih horor yang berkualitas. Kualitas dari segi persiapan, cost produksi sangat harus tahu, standar promosi seperti apa, director, penulis, art director bagaimana jadi whole package harus tahu supaya horor yang diberikan ke penonton tidak monoton dan itu-itu saja.

Pengalaman tak biasa saat syuting film horor?

Kalau fisik sih ngomongin horor syutingnya banyak scene malam jadi harus jaga diri. Syutingnya banyak di pinggir pantai juga panas-panasan. Minum vitamin paling jadi aware sama diri sendiri.

Kalau masalah luka-luka pasti adalah lebam gimana. Saya juga ada scene di mana saya pakai sling dan diputar 360 derajat jadi pusing banget. Bukan kamera yang diputar tapi itu real saya digantung diputar. Setelah itu masih agak melayang namanya juga diputar 360 secara take juga berkali-kali.

Terberat sih enggak, saya sudah tahan banting secara dari jendela hotel lantai lima jatuh ke kolam renang juga pernah tapi tantangan yang baru saja

Yang membedakan film horor kali ini (Perjanjian dengan Iblis) sama yang lain?

Saya rasa sekarang banyak banget film horor di Indonesia ya ibarat supermarket ada banyak jenis air mineral yang ditawarkan begitu juga dengan film horor di Indonesia yang sebulan bisa lebih dari 4. Saya rasa setiap penonton memiliki selera dan pasar masing-masing.

Dari segi Perjanjian dengan Iblis ditawarkan sesuatu cerita yang klasik, kental dengan keluarga, dan juga plot yang menurut saya menarik. Style-nya lebih kepada klasik 80-an. Konsep pulau yang ditawarkan sangat menarik dengan horor-horor yang lain pasti mereka juga punya style.

Yang pasti dari segi kualitas cost production yang menurut saya worth it banget. Kita bangun rumah sendiri di pantai yang pastinya lebih dari setengah miliar rupiah dan menurut saya itu usaha yang lebih dari PH (rumah produksi). Semoga apa yang disuguhkan bisa membawakan hiburan yang baru untuk penonton Indonesia.

Puas sama aktingmu sendiri?

Kepuasan relatif ya tapi yang pasti sudah memberikan yang terbaik the whole team. Yang saya happy adalah director merasa puas jadi pemain confident hasilnya terasa banget bedanya dari horor saya sebelumnya karena klasiknya lebih dapat di sini dari style, musik, mood-nya.

Film horor dahulu lebih vulgar dibanding sekarang bagaimana pandanganmu?

Kita memperbaiki film horor kesemestinya ya, kalau dahulu yang film horor lebih ke low class penonton C dan pastinya ada horor seks lain-lain. Tapi semestinya film horor itu bisa dinikmati sekeluarga sama anak-anak bisa fun teriak bareng. Saya senang banget film genre horor di Indonesia sudah sangat berkualitas jauh dari seks horor pastinya kualitasnya bisa untuk kelas A,B,C. Ini masalah bagaimana kita membenahi setiap penonton kita memaknai film horor

Harus ada pesan dari film horor?

Harus saya rasa film horor yang berkualitas pastinya ada pesan yang jelas tentang apa yang ingin disampaikan. Perjanjian dengan Iblis setiap orang mendengar pasti ‘kok?’ sebagai manusia kita aware berjanji dengan iblis atau melakukan sesuatu black magic bukan hal-hal berkaitan dengan Tuhan itu pasti berdosa, hasilnya akan sia-sia.

Orang mengakui jika iblis itu harus dijauhkan dan kita harus berpegang dengan Tuhan. Banyak pesan-pesan di film Perjanjian dengan Iblis untuk mereka yang akan nonton. Harus ada pesan moral yang relate dengan kehidupan sehari-hari.

Ada rencana di balik layar?

Tahun ini saya akan mengeluarkan film saya masih dengan genre horor yang saya produseri sendiri dan sebagai pemain.

Harapan tahun ini?

Pastinya segala sesuatunya lebih baik dibenahi apa yang kurang di tahun lalu keep positive keep doing the right things tetap semangat menjalani kehidupan ke depan tidak hanya lebih baik buat diri sendiri tapi berdampak baik untuk banyak orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya