Reuni Grup Band Marak, Nostalgia atau Sekedar Meraup Rupiah?

Foto personel Dewa 19 terlihat di layar panggung pada konser Dewa 19 Reunion feat Ari Lasso & Once Mekel Live in Malaysia di Stadion Melawati, Shah Alam, Selangor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman

VIVA – Mengawali tahun 2019, sejumlah grup band era 90-an menggelar konser berkonsep reuni. Band-band tersebut, menggandeng para mantan vokalis dan personel lainnya yang telah hengkang. 

28 Tahun Jikustik Menggebrak Industri Musik Indonesia: Lebih dari Sekedar Lagu!

Sebut saja, Kerispatih, saat konser Love Fest Vol 3, menggandeng Sammy Samirongkir.  Kemudian, Anji yang bergabung lagi dengan band Drive, serta Dewa 19, saat konser reuni di Malaysia, membawa Arie Lasso dan Once.

Kabar terakhir adalah grup band Jikustik, yang akan menggelar konser reuni di Yogyakarta, dengan menghadirkan Pongky kembali sebagai vokalis. 

Jikustik Rilis Lagu Aku Bukan Untukmu (Rework), Sebelumnya Dipopulerkan Rossa

Kemunculan band-band yang pernah sukses di zamannya secara bersamaan ini, memang mendapat respons yang positif dari penggemarnya. Meski demikian, ada kekhawatiran dan ketakutan yang menyelimuti penggemar bahwa kehadiran band-band kesayangan mereka sekadar nostalgia belaka.

Kerispatih

Pujaan Hatiku, Karya Monumental Jikustik dari 10 Tahun Lalu Nyaris Jadi Lagu Dangdut

Ahmad Dhani pernah menyatakan bahwa reuni Dewa 19, bukan main-main. Ia juga menegaskan, band-band 90-an yang kini kembali muncul, bukan sekadar ikut-ikutan. 

"Sebenarnya band yang 90-an itu eksis, pasti akan eksis selamanya. Biasanya begitu, dan itu enggak berlaku buat Dewa saja, semuanya sih," ujar Dhani beberapa waktu lalu.  

Namun, keseriusan itu tidak lantas membuat Dhani dan personel Dewa lainnya berpikir untuk membuat album baru.  "Kita enggak tertarik bikin single baru, malas aja. Karena bukan prioritas, sudah pada tua, hahaha. Enggak ada waktu," ujarnya. 

Berikutnya, kembali bersama?

Kembali bersama?

Setelah hengkang dari Kerispatih, Sammy Simorangkir dan Badai terlihat tampil bersama di atas panggung konser Love Fest Vol. 3 yang  digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat lalu, 8 Febuari 2019.

Setidaknya, akan ada 14 lagu hits Kerispatih yang dibawakan secara bergantian dan bersamaan oleh Sammy, serta vokalis Kerispatih saat ini, Fandy Santoso.

“Yang pasti, semuanya lagu-lagu Kerispatih yang pernah dipopulerkan di album pertama sama album kelima. Jadi, nanti ada pembagian lagu yang saya bawakan. Sammy bawakan sendiri dan ada yang duet,” ungkap Fandy, saat proses latihan di Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa lalu, 29 Januari 2019.

Sementara itu, Pongki, Icha, Dadi, Adhit, dan Carlo yang dulu pernah tergabung dalam Jikustik, kini siap kembali. Setelah satu dekade mereka tak bersama, Pelantun Setia itu, kini bersatu kembali, demi mewujudkan Konser Jikustik Reuni.

“Tanggal 5 Februari, baru ketemu di kantor kita ,setelah mereka enggak ketemu sejak 2009,” ujar promotor, CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi, saat jumpa pers di Hard Rock Cafe Jakarta, Selasa lalu, 12 Februari 2019.

Jikustik.

Butuh waktu lama, untuk Anas menyatukan Pongki dan kawan-kawan. Berbagai masalah di masa lalu buat proses pendekatan menjadi lebih lama. Hingga akhirnya masing-masing pihak luluh dengan satu kata.

“Intinya, saya mau ada konser ini, karena ketika Mas Anas ngomong yang ingin ditunjukkan adalah rekonsiliasi dan saya terenyuh,” ujar Pongki.

Acara akan diadakan pada 29 Maret 2019 di Grand Pacific Hall Yogyakarta. Pemilihan Kota Gudeg tersebut, juga bukan tanpa alasan.

Bersedianya sejumlah mantan personel pada band yang telah melambungkan nama mereka, bukan tanpa alasan. Seperti yang disampaikan Anji, kerinduan akan aksi panggung bersama rekan-rekan bandnya adalah hal yang paling dirindukan, 

Aksi panggung dengan musik yang lebih enerjik jadi panggilan tersendiri bagi penyanyi yang kini juga aktif sebagai conten creator di YouTube tersebut.

Selain itu, Anji juga membantah menyatunya mereka sekadar karena rupiah. Anji ingin menegaskan, hubungan dengan band Drive masih tetap terjalin sampai saat ini. “Bukan karena honor, ini lebih ke persahabatan. Dulu kan, ada berita kurang baik antara kita, kita mau lunturkan itu,” kata Anji.

Jawaban hampir sama dilontarkan oleh mantan vokalis Jikustik, Ponky Barata. Hampir satu dekade ia tak berbicara dengan grup musik yang telah membesarkan namanya tersebut. 

Dengan dasar ini dan lainnya, mereka menegaskan, reuni bukan semata-mata coba meraup rupiah dari penonton yang ingin dibangkitkan nostalgianya. “Kalau kita mau uangnya, dari tahun kelima itu sudah ada tawaran, tetapi kita enggak pernah mau,” ujar Pongky.

Sekadar catatan, Jikustik merupakan band yang pernah nge-hits di tahun 2000-an. Pelantun Seribu Tahun ini telah menghasilkan tujuh album. Kebersamaan tersebut mulai goyah pada album Malam (2008). Album itu jadi album terakhir Pongky bersama Jikustik.

Konser reuni atau mengajak mantan personel kembali, bukan hanya dilakukan dua band ini. Dewa 19 kini, juga rajin mengisi panggung dengan formasi reuni. Ari Lasso, mantan vokalis beberapa kali kembali manggung bersama Dewa 19.

Paling baru, saat mereka tampil di Malaysia. Sayangnya, konser reuni itu kurang lengkap, karena sang pendiri yang juga keyboardis, Ahmad Dhani tengah berada di balik jeruji besi.

Selanjutnya, nostalgia dan demi rupiah

Nostalgia dan demi rupiah

Beberapa waktu terakhir ini, memang banyak sekali band-band Indonesia yang memutuskan untuk reuni atau tampil bersama kembali ,setelah pisah sekian lama. Sebut saja, misalnya Dewa19 dan Kerispatih. Kedua band itu sukses tampil kembali dalam formasi lengkap beberapa waktu yang lalu.

Ternyata, hal tersebut menjadi fenomena tersendiri dalam industri musik Indonesia saat ini. Pengamat musik Bens Leo mengatakan, fenomena konser reuni sebuah band sangat penting untuk mendatangkan penonton.

Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa ketika sebuah band tampil reuni, maka bayaran yang akan mereka terima bakal lebih besar.

“Satu-satunya konser yang menjanjikan penonton itu adalah reuni. Dimulai dari orang-orang, kan rindu sekali ya melihat mereka, misalnya gitaris Padi. Padi kan sukses terus sekarang, karena reuni,” kata Bens Leo, saat dihubungi VIVA, Kamis 21 Februari 2019.

“Itu adalah pola bagaimana penonton ingin melihat sebuah kelompok yang terpecah, akhirnya bisa melihat (tampil) kembali. Dan, tentu saja harga pada saat manggung bareng (berbeda). Ini fenomena menarik,” ujarnya.

Tampil reuni, memang sangat penting dan dapat mendatangkan banyak penonton. Namun, Bens Leo berpesan bahwa sebuah band yang mengadakan reuni, harus tetap membawakan lagu-lagu yang sempat terkenal pada masa mereka menyatu.

“Asalkan, tema-tema lagunya itu tetap bisa semua album yang pernah mereka rekam. Contohnya adalah Dewa19, kan pernah sama Ari Lasso dan Once. Semua lagu-lagu itu harus dibawakan kembali, itu reuni yang benar,” katanya.

Menurut Bens Leo, tidak menutup kemungkinan sebuah band yang reuni akan kembali bersatu. Sebut saja, misalnya Padi Reborn.

Padi itu, sampai sekarang semuanya bergabung jadi satu. Reuni itu adalah satu hal yang sangat mungkin mendatangkan banyak penonton, terutama band yang sudah terkenal,” tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya