Operasi Ketupat di Tengah Pemilu

APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berdiri di atas mobil dengan atap terbuka. Di bawah sinar matahari sore, keduanya berkeliling mengecek pasukan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Mei 2019. 

Kepolisian Cek Kesiapan Pos Pam pada Jalur Mudik di Tangerang

Pasukan itu terdiri dari personel gabungan, antara lain dari TNI, Polri, kementerian dan dinas terkait hingga organisasi kemasyarakatan. Usai memeriksa pasukan, keduanya memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2019.

Operasi Ketupat digelar menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau 2019 M. Kegiatan serupa rutin diadakan saban tahun menjelang lebaran.  Namun, kali ini ada yang berbeda. "Operasi ketupat kali ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Operasi ini akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu 2019," kata Tito di Monas, Jakarta.

Ratusan Ribu Aparat Gabungan Bakal Amankan Arus Mudik dan Lebaran 2024

APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT

Berbarengannya operasi ini dengan Pemilu 2019, menurut Tito, membuat tingkat kerawanan dalam pengamanan akan lebih tinggi. “Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Amankan Arus Mudik dan Lebaran, Polri Gelar Operasi Ketupat pada 4-16 April 2024

Tahun ini, operasi digelar 13 hari, mulai Rabu 29 Mei 2019 hingga 10 Juni 2019. Operasi diselenggarakan serentak di 34 polda di Indonesia. Terdapat 11 polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur. Kemudian, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali dan Polda Papua.

Operasi akan melibatkan 160.335 personel gabungan. Mereka terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait. Selanjutnya, 11.720 personel Satpol PP, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. 

Fokus pengamanan pada Operasi Ketupat 2019 ini adalah keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. "Fokusnya pada Kamseltibcar Lantas. Petugas akan berjaga selama 24 jam penuh," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Selasa, 28 Mei 2019.

APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT

Polisi telah memetakan dan mengantisipasi secara maksimal  ancaman teror, street crime khususnya begal, dan gangguan kamtibmas lainnya. “Pos pengamanan di jalan rawan begal disiapkan sniper-sniper untuk memitigasi pelaku, dan terus dilaksanakan patroli secara intens di tempat-tempat dan jam-jam rawan,” ujarnya saat dihubungi VIVA,  Rabu,  29 Mei 2019.

Operasi bakal digelar di 2.448 pos pengamanan, 764 pos pelayanan, 174 pos terpadu, pada 12 lokasi check point sepeda motor pada pusat aktivitas masyarakat, lokasi rawan gangguan kamtibmas. Selain itu, lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

Sementara objek pengamanan dalam Operasi Ketupat 2019, antara lain 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid dan 3.530 objek wisata.

Menurut Dedi, seluruh personel gabungan  akan ditempatkan di beberapa titik yang berpotensi mengalami kepadatan, ketika berlangsungnya lebaran. "Pengamanan arus mudik lintas Jawa, Sumatera, kemudian angkutan udara, angkutan laut, dan angkutan umum KA dan bus," kata Dedi.

Pengamanan di Bandara Soekarno Hatta, misalnya. Polisi akan melakukan patroli skala besar dengan titik-titik di kawasan Terminal 1, 2 dan 3.

Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta, Komisaris Besar Polisi Victor Togi Tambunan mengatakan, patroli skala besar tersebut melibatkan 750 personel Kepolisian dan 1.200 personel Avsec Bandara Soekarno Hatta. Mereka dikerahkan untuk melakukan pengamanan, dan pemeriksaan kendaraan secara acak.

Pola pengamanan akan dilakukan dengan cara preventif maupun penegakan hukum. Mulai dari imbauan kepada masyarakat ataupun pengguna jasa. “Patroli-patroli juga ditingkatkan skala besar bersama TNI dan aviation security (avsec) baik di seputar perimeter, dan di dalam di area terminal," ujar Victor.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhamad Awaluddin mengatakan, potensi kerawanan pada musim libur dan mudik lebaran tahun ini mengalami peningkatan. Hal itu lantaran, berbarengan dengan adanya proses pemilu yang belum selesai.

"Tahun ini pengamanan harus ditingkatkan karena situasi yang ada berbeda dengan tahun lalu. Maka dari itu saya minta semua harus cek kondisi baik personel maupun situasi yang ada, dan tetap mengikuti SOP yang ada," katanya.

Hingga Selasa, 28 Mei 2019,  pergerakan penumpang untuk melakukan perjalanan mudik 2019 sudah mulai tampak sebanyak lima persen, dibandingkan  hari sebelumnya di Bandara Soekarno Hatta. 

Puncak Arus Mudik

Pemerintah memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada 31 Mei 2019. Sementara puncak arus balik, diperkirakan pada 9 Juni 2019.

Salah satu titik krusial kemacetan saat arus mudik dan balik, yaitu di  jalan Tol Jakarta-Cikampek. Lantaran itu, pemerintah akan memberlakukan sistem satu arah (one way).

Gerbang Tol Cikampek Utama 1.

Sistem satu arah hanya diberlakukan di jam-jam tertentu. Polanya sama seperti sistem buka tutup jalan di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat. "Nanti akan ada jadwalnya dan jauh hari akan diumumkan, sehingga nanti semuanya aware terkait situasi yang dihadapi," ujar Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Tak hanya itu. Saat arus mudik dan balik, pekerjaan proyek di jalan Tol Cikampek disetop sementara. Pekerjaan dihentikan sejak Minggu, 26 Mei 2019 hingga 15 Juni 2019.

Ada empat pekerjaan tol di Cikampek yang dihentikan sementara, yaitu tol Elevated, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan tol Cibitung-Cilincing.  “Hal ini, tentunya akan bermanfaat untuk pengguna jalan yang mau mudik dan balik," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri, dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Mei 2019.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi, Refdi Andri

Pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas juga mulai diberlakukan pada 30, 31 Mei dan 1, 2 Juni 2019, saat arus mudik. Sedangkan untuk arus balik pada 8 sampai 10 Juni 2019.

Refdi mengimbau kepada jajarannya, apa yang telah dilakukan segala sesuatunya untuk bangsa dan negara. Bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang akan terjadi, serta betul-betul memahami kemajuan teknologi yang ada. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya