Puan Maharani Capres PDIP 2014?

Puan Maharani (PDIP)
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Kemungkinan besar Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tak lagi maju dalam bursa Pemilihan Presiden 2014 semakin kentara.

Terpopuler: Mobil Pejabat Terkaya Versi LHKPN, Pemotor Emak-emak Berulah di Luar Negeri

Itu terungkap dari pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas yang menegaskan istrinya kemungkinan tidak lagi ikut meramaikan Pilpres 2014. Salah satu alasannya karena faktor usia. Taufiq berharap kader muda yang idealnya berusia 40 sampai 50 tahun bisa menjadi salah satu kandidat calon presiden.

Pernyataan Taufiq diperkuat Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto. Bambang memang tidak menyebut sang ketua umum PDIP tidak akan maju dalam Pilpres 2014. Tetapi, Bambang mengatakan sangat mungkin putri Megawati yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga, Puan Maharani, yang akan diusung PDIP pada Pemilu 2014 mendatang.

"Melihat trennya, sangat mungkin. Apalagi beliau (Puan) adalah salah satu fungsionaris DPP dan pimpinan fraksi," kata Bambang di Jakarta, Rabu 5 Januari 2011.

Bambang bahkan tak segan mengingatkan 'prestasi' Puan saat maju sebagai Wakil Rakyat di Senayan. Puan merupakan peraih suara terbanyak di daerah pemilihannya saat pemilu legislatif. Dia termasuk kader PDIP yang paling sering melaksanakan tugas partai ke daerah-daerah. "Last but not least, beliau juga merupakan putri tunggal dari Ketua MPR (Taufiq Kiemas) dan Ibunda Ketua Umum," ujar Sekretaris Fraksi PDIP ini.

Penyebutan Puan Maharani dinilai masih beralasan. Peneliti senior dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai belum ada calon alternatif yang bisa diusung partai pemenang Pemilu 1999 ini, selain Puan Maharani. Dinasti Soekarno masih belum bisa dilepaskan dari partai banteng moncong putih ini.

"Memang ada kemandegan regenerasi yang akut di tubuh PDIP, karena proses kepemimpinan Mega yang sangat lama. Hampir 20 tahun sejak PDIP bernama PDI sampai sekarang. Kemacetan atau kemandegan itu mengakibatkan sebagian besar kharisma kader tidak muncul," kritik dia.

Tapi, menurut Burhanuddin, pernyataan Taufiq Kiemas yang menyebut Megawati kemungkinan tak lagi menjadi capres juga memiliki arti lain. Ada tiga arti. Pertama, Kiemas sedang mempersiapkan sebuah proses regenerasi politik. Kiemas ingin mengeluarkan semacam sinyal secara psikologis pada kader dan elite partai agar lebih siap tentang kemungkinan Mega tidak lagi maju.

Kedua, sangat mungkin Kiemas berusaha memberi percepatan regenerasi di tubuh PDIP, khususnya kepada Puan Maharani dengan melontarkan wacana itu.

"Ketiga, TK berusaha tidak menutup pintu kader selain Mega. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang para pemilih mengambang, agar PDIP dapat tampil lebih menarik di mata para massa mengambang. Bila kemungkinan ini yang terjadi, itu positif bagi PDIP," lanjut Burhan kepada VIVAnews.com.

Terlepas dari niat PDIP untuk mengajukan kader muda di 2014, survei Indo Barometer tentang capres 2014 yang digelar Agustus 2010, menempatkan Megawati pada posisi teratas. Popularitas Megawati tak tersaingi bila tidak ada nama SBY sebagai lawannya. SBY memang tidak bisa lagi maju di 2014 karena sudah dua periode menjabat Presiden. Sementara itu, kader muda PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku bangga dengan hasil survei Indo Barometer itu.

"Itu adalah sebuah bentuk apresiasi rakyat terhadap konsistensi sikap Bu Mega yang sejak awal memilih untuk berada di luar pemerintahan," kata Budiman kepada VIVAnews.com, Rabu 5 Januari 2011. Namun Budiman belum tahu apakah pada Pemilu 2014 nanti, Megawati akan kembali maju sebagai capres atau tidak.

"Wacana capres PDIP baru sekedar lontaran-lontaran sebagai dinamika di tingkat DPP. Belum jadi tema utama pembahasan partai," jelas anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah VIII ini.

Iran Serang Israel, WNI Diimbau Jangan Lakukan Perjalanan ke 2 Negara Itu

Mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik juga menyatakan, tiap kader muda PDIP punya kesempatan yang sama untuk memunculkan diri di 2014. Budiman mengaku, kiprah Puan di internal partai saat ini memang mengalami peningkatan signifikan. "Tentu ia lebih sering terlibat karena ia kan sekarang Ketua DPP," tutup Budiman. (hs)

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024