Tangki Pertamina Terbakar, Segawat Apa?

Tangki minyak kilang Pertamina RU IV Cilacap yang terbakar
Sumber :
  • Antara/ Idhad Zakaria

VIVAnews - Jilatan lidah api dan kepulan asap hitam raksasa membumbung tinggi di langit Cilacap, Jawa Tengah, sejak Sabtu 2 April sampai Minggu 3 April petang. Tiga tangki milik pertamina meledak dan terbakar, membuat langit Cilacap bercahaya merah bercampur kabut hitam.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Api itu berasal dari tangki 31T02 di kilang minyak Unit Pengolahan IV Cilacap, yang meledak dan terbakar sekitar pukul 04.50 WIB, Sabtu kemarin. Api lalu menjalar ke dua kilang di dekatnya, tangki 31T03 dan 31T07. Tangki 31T03 meledak sekitar 10 jam kemudian, sekitar pukul 15.00. Disusul tangki 31T07 yang meledak pukul 19.00. Tiga tangki itu berisi high octane mogas component (HOMC), atau bahan pembantu pembuatan premium.

Cilacap adalah pemasok bahan bakar untuk wilayah Bandung dan Yogyakarta. Hingga Minggu petang, api di tangki satu sudah padam. Tinggal dua tangki lainnya. Meskipun lidah api tak tampak lagi menjilam langit,  gulungan asap hitam masih membubung.

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

Kebakaran hebat ini mengundang perhatian pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendatangi lokasi kebakaran. Bersama Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Menteri Hatta tiba di lokasi terbakarnya tiga kilang Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 3 April 2011. Di lokasi, hadir juga Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang.

Sesaat setelah tiba di Pelabuhan Udara Tunggul Wulung, Cilacap, Hatta meminta kepada Karen agar api yang berkobar sejak Sabtu lalu itu diusahakan bisa padam hari ini.

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

Hatta khawatir, kebakaran ini memicu perhatian dunia internasional. "Usahakan hari ini (Minggu) selesai. Jangan sampai dunia internasional khawatir," kata Hatta Rajasa kepada Karen Agustiawan sesaat tiba di Cilacap.

Pertamina mengatakan kebakaran itu tidak menganggu pasokan BBM. Perusahaan negara itu sudah menyiapkan rencana cadangan untuk memasok BBM di Bandung, dan Yogyakarta dengan menggunakan kapal BBM. Kapal direncanakan akan menyuplai 400.000 barel premium.

Pertamina menyatakan upaya melokalisir api di tangki 32T-104 dilakukan dengan menyemprotkan air sehingga membentuk tirai air menstabilkan suhu. Kondisi ring water springkler yang berada di sekitar tangki juga dilaporkan masih berfungsi secara otomatis.

Upaya pemadaman dilakukan menggunakan busa khusus yang terus disemprotkan ke tangki 31-T2, 31-T3 dan 31-T7 dengan memakai nozzle watercanon foam, berjarak tembak 20 Meter, teleskopic foam dengan Jarak tembak 30 Meter, terminator gun foam yang menembakan busa khusus dengan Volume 3.000 Galon/menit, serta injeksi selang khusus kepada Foam Chamber.

Pertamina juga telah menambah persediaan busa khusus pemadam api sebesar 42 ton yang berasal dari berbagai lokasi operasi Pertamina. 

Polres Cilacap memeriksa sembilan saksi dalam kasus kebakaran ini. Dari sembilan saksi itu, lima adalah warga sekitar kilang. Dua saksi lainnya adalah karyawan rekanan Pertamina Cilacap. Dua orang saksi terakhir merupakan anggota polisi yang bertugas menjaga objek-objek vital, termasuk kilang minyak yang terbakar.

"Dari keterangan sembilan saksi, kami belum dapat menyimpulkan penyebab utama terjadinya kebakaran," kata Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Dharmoko di Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, Minggu 3 April 2011.

Sementara, salah seorang saksi yang juga karyawan rekanan Pertamina, Agung, mengaku berada tak jauh dari lokasi kejadian saat ledakan pertama pada Sabtu dini hari 2 April lalu terjadi. Agung yang berada sekitar 300 meter dari kilang itu tidak mengetahui penyebab kebakaran.

"Saat itu, saya baru selesai melakukan pekerjaan di kawasan kilang 50. Kemudian saat perjalanan pulang, masih di dalam kilang, saya merasakan hawa panas," kata Agung di Pertamina Cilacap. Agung lalu melihat titik api yang berasal dari pipa yang terus merembet ke kilang 3101 (tangki I). Bersamaan dengan itu, Agung mendengar suara ledakan. Kebakaran hebat pun terjadi hingga 29 jam lebih.

Markas Besar Polri menduga kebakaran itu disebabkan percikan listrik dari pompa kilang. Meski begitu polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Polri mengakui, proses pemadaman terkendala oleh kerasnya tiupan angin. Selain itu proses pemadaman juga terhambat oleh bahan pendingin di dalam tangki yang belum terbakar, yang tidak mampu melindungi dari rembetan api.

Pemadaman juga menghadapi kendala akibat pompa penyalur isi tangki atau alat untuk mengosongkan tangki ikut terbakar. Proses pemadaman api di lokasi kejadian dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang berkoordinasi dengan Pertamina dan TNI Angkatan Udara.

"Proses penyelidikan masih berlanjut" kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam, kepada VIVAnews.com, Minggu 3 April 2011. Menurut dia api baru bisa dipadamkan pada dua atau tiga hari setelah kebakaran terjadi.(np)


Laporan Robi Sofwan Amin l Cilacap

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya