Email Osama, dan Terancamnya Obama

Presiden Barack Obama menggelar rapat terkait operasi militer di Pakistan
Sumber :
  • Official White House Photo/ Pete Souza

VIVAnews - Meski Osama bin Laden dipastikan AS tewas lewat operasi pasukan khusus Navy Seal, awal Mei lalu, tapi rencana aksi terornya terus ditelisik. Terlebih, data komputer Osama yang diambil dari persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, kini berada di tangan pihak keamanan Amerika Serikat.

PAN ke PPP: Akui Dulu Prabowo-Gibran Menang Pilpres Jika Mau Gabung Koalisi

Data berbahasa Arab itu masih dipelajari. Tapi kumpulan informasi itu menjungkirbalikkan aneka dugaan para intelijen Abang Sam. Harian Daily Mail menulis bin Laden kerap berpindah tempat. Dari gua ke gua. Kenyataannya selama lima tahun terakhir, bos jaringan teroris al-Qaeda itu justru menetap bersama keluarganya, di suatu rumah besar di Abbotabad, Pakistan.

Yang di luar dugaan, Osama masih langsung mengendalikan al-Qaeda, dan merencanakan serangan teror selanjutnya. Meski diburu, Osama mampu bergerak. Dia berkontak dengan para pengukutnya dengan cara modern, tapi dengan pendekatan tradisional.

Untuk berkomunikasi, misalnya, dia mengandalkan kurir dan penyimpan data murah meriah (USB flash drive). Dengan alat itu Osama mengirim email selama bersembunyi. Dalam soal ini, intelijen AS terkecoh. Teknologi canggih rupanya tak bisa memindai cara "udik" ini.

Metode komunikasi itu sangat lambat, dan butuh ketelatenan. Tapi terbukti  efektif. Osama mengirim email, tapi tidak memakai saluran internet atau telepon di rumah tempatnya menetap.

Dua orang sumber anonim di badan intelijen AS mengungkapkan kepada Associated Press bagaimana cara Osama berkomunikasi.  AP yakin kredibilitas sumber anonim itu yang, demi pertimbangan keamanan dan kewenangan, identitas mereka tidak mau diungkap ke publik.

Sistem komunikasi ala bin Laden, menurut sumber intelijen itu, dibangun berdasarkan disiplin dan kepercayaan. Dia, misalnya, menyimpan arsip emailnya di komputer. Maka, setelah meneliti isi komputer milik Osama yang diambil di rumahnya, pihak berwenang AS mendata ribuan email beserta ratusan alamatnya.    

Diduga, setiap kali mengirim email, Osama akan menyalinnya ke dalam flash drive mini. Dia lalu menyerahkan penyimpan data itu kepada kurir. Lalu si kurir menggunakan komputer di tempat lain mengirim informasi itu melalui email tertentu ke para pengikut. Demikian sebaliknya, setiap balasan email akan dibuka oleh kurir, lalu disimpan di flash drive. Kurir itu lalu menyerahkannya kembali ke Osama. 

Cara itu memang lambat dan melelahkan. Namun, kalangan veteran intelijen mengakui proses "njelimet" itu justru membuat komunikasi Osama bin Laden dan al-Qaeda sulit terpantau. Tak heran bila pasukan Navy Seal menemukan sekitar 100 flash drive di rumah persembunyian bin Laden.  

Perburuan selanjutnya

Para anggota al-Qaeda diketahui selalu mengubah email mereka. Tak jelas berapa banyak yang masih aktif sejak Osama diketahui tewas. Tentu daftar panjang dari data komputer Osama itu dapat memicu perburuan atas banyak orang.

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di Bekasi Terancam Gagal Karena Tata Kelola Buruk

Departemen Kehakiman AS, misalnya, bersiap memberi wewenang kepada aparat hukum seperti Biro Penyelidik Federal (FBI) mengintai, dan menginterogasi siapa saja yang pernah menjalin kontak dengan Osama bin Laden. Ini juga termasuk perusahaan yang menjadi penyedia jasa internet (ISP).

Sumber di pemerintahan AS, menurut AP, belum memberi indikasi Osama pernah berkomunikasi dengan orang di Negeri Paman Sam. Namun, sejarah menunjukkan, para teroris menggunakan ISP berbasis di AS maupun memanfaatkan layanan jasa email gratis.

Saking banyak dokumen elektronik itu, pemerintah AS sampai mengundang pakar bahasa Arab dari komunitas intelijen untuk ikut meneliti. Menurut kalangan pejabat AS, data yang baru diteliti saat ini belum menunjukkan rencana serangan teror baru.

Banyaknya data itu menunjukkan Osama masih terlibat dalam keputusan operasional al-Qaeda. Padahal, para kalangan intelijen AS percaya sejak lama Osama mendelegasikan kepemimpinan al-Qaeda kepada tangan kanannya, Ayman al-Zawahri.

Serangan balasan  

Kematian Osama, seperti telah diduga, tak lantas membuat terorisme surut. Muncul kekhawatiran baru akan serangan balas dendam dari para pengikut Osama bin Laden dan para simpatisan al-Qaeda. 

Ini terjadi di Pakistan. Dua ledakan bom menghajar pusat pelatihan paramiliter di bagian barat laut Pakistan pada Jumat, 13 Mei 2011, menewaskan sedikitnya 80 orang. Menurut AP, kelompok militan Taliban mengklaim bahwa serangan tersebut membalas dendam kematian Osama.

Kepala polisi setempat, Liaqat Ali Khan, mengatakan insiden tersebut menewaskan 80 orang, 66 diantaranya adalah anggota paramiliter yang baru saja direkrut untuk menjadi polisi. Sebanyak 117 orang telah dilarikan ke rumah sakit, 40 diantaranya dalam kondisi kritis.

Sebelumnya, AS pun telah mewanti-wanti adanya serangan balasan setelah mendeteksi peringatan dari internet.  Menteri Pertahanan Robert Gates berencana memperketat keamanan di fasilitas pasukan Navy Seal, pasukan pembunuh Osama. Ancaman atas para prajurit pasukan khusus Angkatan Laut AS itu beserta keluarga mereka terus meningkat.

Menurut stasiun berita BBC, Gates mengaku pekan lalu telah bertemu tim Navy Seal. Kepada Gates, mereka melontarkan masalah keamanan, terutama terkait keluarga mereka.

Ancaman juga menimpa kerabat Barack Obama, yang mengaku memerintahkan sendiri operasi menyerang kediaman Osama di Pakistan. Polisi Kenya pun melakukan pengamanan atas nenek tiri Presiden AS itu, Sarah Onyango Obama.

Menurut The Telegraph, polisi rutin berpatroli selama 24 jam di sekitar rumah Sarah, yang terletak di desa Kogelo. Desa itu berada di Kenya sebelah barat. Ini terkait ancaman dari Al Shabaab, kelompok militan asal Somalia jaringan al-Qaeda.

Di Irlandia, polisi setempat menangkap seorang pria setelah ketahuan melontarkan ancaman mati kepada Barack Obama. Penangkapan dilakukan sepuluh hari jelang kunjungan Obama ke Irlandia, 23 Mei mendatang.(np)

Trail of The Kings Danau Toba 2024.(dok BPODT)

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

event lari trail berstandar internasional, dengan bertajuk 'Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition', yang berlangsung di Water Front City, Pangururan, Kabupaten Samosir,

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024