Christine Lagarde, Wanita Pertama Pimpin IMF

Christine Lagarde
Sumber :
  • AP Photo/ Remy de la Mauviniere

VIVAnews - Menteri Keuangan Perancis, Christine Lagarde, akhirnya terpilih menjadi Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) menggantikan Dominique Strauss-Kahn yang tersandung kasus pelecehan seksual.

Jasa Marga Sebut Masih Ada 40 Persen Pemudik Belum Kembali

Lagarde mengalahkan Gubernur Bank Sentral Meksiko, Agustin Cartens, dan menjadi wanita pertama yang menduduki puncak jabatan IMF sejak dibentuk pada 1944.

Pemilihan Direktur Pelaksana dilakukan oleh 24 anggota Dewan Eksekutif yang mewakili 187 negara melalui proses seleksi yang diprakarsai Dewan Eksekutif pada 20 Mei 2011.

Dewan Eksekutif bertemu dengan kedua kandidat itu pada 20-23 Juni 2011. Dalam pertemuan ini, Lagarde dan Cartens mendapat kesempatan menyajikan semua informasi yang relevan terkait pencalonannya itu.

Pemilihan yang dilakukan berdasarkan konsensus itu akhirnya memilih Lagarde sebagai pengganti Strauss-Kahn. Ia menjadi calon terkuat semenjak Strauss-Kahn mengundurkan diri. Bahkan pesaingnya, Cartens, kepada harian The Financial Times mengaku sulit memenangkan persaingan atas Lagarde.

Kiper Persib Optimistis Hadapi Persita

Pasalnya Lagarde sudah banyak mendapat dukungan kuat dari negara-negara Eropa dan sejumlah negara berkembang.

Lagarde merasa sangat tersanjung dengan kepercayaan yang diberikan oleh Dewan Eksekutif. Ia mengucapkan terima kasih kepada anggota IMF atas dukungannya. "Saya juga ingin mengucapkan rasa hormat saya dan penghargaan untuk rekan dan teman saya, Agustin Cartens," ujarnya dalam keterangan pers IMF.

Ia mengatakan, IMF telah melayani 187 negara anggota selama krisis ekonomi dan finansial global. Ia bertekad membuat IMF terus melayani seluruh anggota dengan fokus dan semangat yang sama.

Cartens menyambut baik pemilihan Lagarde sebagai Direktur Pelaksana IMF. Ia juga akan memberikan dukungan penuh kepadanya. "Saya yakin Lagarde akan menjadi pemimpin yang sangat kompeten untuk institusi."

Ia juga berharap arahan Lagarde akan membuat kemajuan bagi IMF dalam memperkuat tata kelola lembaga untuk menjamin legitimasi, kekompakan, dan efektivitas IMF.

Lagarde dari awal sudah banyak dijagokan banyak pihak, tak terkecuali dari Indonesia. Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, dari awal mendukung Lagarde.

Terungkap Motif Suami Bunuh Istri Lalu Timbun Jasad Korban Dalam Rumah di Makassar

Lagarde, kata Agus, memiliki sosok profesional, pandai berinteraksi dan memiliki integritas dan keahlian tinggi. Ia juga memiliki pengalaman mumpuni, baik pada lembaga pemerintah maupun non pemerintah.

Di lembaga non-pemerintah, Lagarde pernah berprofesi sebagai pengacara yang handal dan lama menjadi pimpinan perusahaan multinasional. Ia juga paham soal pasar, karena pernah menjabat Menteri Perdagangan sebelum menjabat Menteri Keuangan Perancis.

Tak hanya Agus, Direktur Eksekutif Bank Dunia, Hekinus Manao, juga memperdiksi dari awal bahwa Lagarde berpeluang lebih besar dibanding Cartens. Karakter kuat yang dimiliki perempuan ini menjadi nilai lebih. "Ia juga seorang yang brilian dalam kalkulasi."

Pada awalnya, lanjut dia, ada sedikit ketidaksetujuan jika Direktur Keuangan IMF dijabat oleh orang Eropa, karena kawasan tersebut sedang menghadapi masalah ekonomi. Namun, ia dapat meyakinkan kembali dan membangun kepercayaan banyak negara."Dengan karakter kuatnya dia bisa datang ke Brazil dan China menawarkan programnya."

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono, Lagarde memang lebih dikenal oleh negara-negara anggota IMF karena kompetensinya membangun konsesus atas isu global.

Di Asia ia jauh lebih dikenal dibandingkan dengan kandidat yang lain.  Keberpihakannya terhadap negara Asia, khususnya Indonesia, sangat kuat. "Kedatangan Perdana Menteri Perancis ke Indonesia dalam waktu dekat ini juga merupakan cerminan hasil kerja Lagarde untuk meningkatkan kolaborasi Prancis sebagai Ketua G20 dengan Indonesia sebagai ketua ASEAN."

Ketika diminta menggabarkan sosoknya, secara pribadi Hartadi menilai Lagarde merupakan wanita yang sangat kompeten.


Lagarde digambarkan oleh pengagumnya sebagai "rock star" dalam dunia keuangan. Menurut laman The Telegraph, ia dikenal memiliki karakter serius dan pekerja keras, namun juga menarik. Ia juga banyak dipuji baik di dalam dan luar negeri dalam penangannya pada krisis ekonomi. Bahasa Inggrisnya sempurna dan menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pengacara di Amerika Serikat.

Keunggulan Lagarde yang menjadi Menteri Keuangan Perancis sejak 2007 itu adalah ia diterima di kedua sisi Atlantik. Setelah memperoleh gelar sarjana hukum, Lagarde bergabung dengan firma hukum Amerika, Baker dan McKenzie, yang pertama di Paris. Lalu, ia ke Chicago dan mulai meniti jabatan sebagai Direktur. Ia tetap di Amerika selama 25 tahun dan nyaman di Wall Street.

Dominique Carreau, profesor hukum ekonomi internasional dan penulis beberapa buku tentang IMF, menggambarkan Lagarde sosok yang luar biasa. "Ia juga seorang perempuan dan itu penting. Karena tidak ada perempuan yang mengepalai organisasi seperti itu," katanya.

Mantan Kepala Ekonom IMF, Kenneth S Rogoff, memberikan penilaian senada.  "Ia memiliki kepribadian yang kuat dan pintar dalam berpolitik," katanya kepada The New York Times. "Pada rapat di seluruh dunia, ia diperlakukan seperti bintang rock," ujarnya.

Di luar kehebatannya, Lagarde memiliki hambatan berupa kasus yang membelitnya. Ia diduga terjebak dalam skandal penyelesaian di luar pengadilan yang melibatkan Bernard Tapie, tokoh kontroversial pendukung Nicolas Sarkozy, Presiden Perancis. Jaksa telah meminta penyelidikan penuh terhadap peranan Lagarde dalam penyelesaian kasus tersebut yang mengakibatkan Tapie menerima dana sekitar 285 juta euro.

Lagarde yang akan menjabat sejak 5 Juli 2011 ini harus menghadapi tantangan berat, terutama penyelesaian krisis global. Washington Post menuliskan Lagarde harus langsung masuk dalam penyelesaian krisis Yunani, merespon tuntutan negara berkembang agar lebih diperhatikan, dan mengatasi dampak internal atas kasus Strauss-Kahn.

Selain itu, ia juga menghadapi penyelesaian krisis Yunani. Janji Lagarde untuk menjadi penengah yang netral akan diuji. Padahal, sebulan lalu perempuan  tersebut mewakili kepentingan Perancis dalam penyelesaian krisis itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya