Wawancara Khusus

M. Nazaruddin: SBY Harus Nonaktifkan Anas

Mohammad Nazaruddin memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Muhammad Nazaruddin terus menggedor-gedor jagat politik Republik. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini jadi buronan Interpol itu terus melemparkan berbagai tudingan gawat kepada kolega separtainya, bahkan juga pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Belakangan ia menggelindingkan bara panas ke satu arah: Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat yang pernah lama menjadi patron politiknya.

Sejak kasus ini meledak, wartawan VIVAnews Arry Anggadha terus mewawancarai politisi yang belum genap berusia 33 tahun itu, baik melalui telepon maupun BlackBerry Messenger (BBM). PIN BBM Nazar didapat langsung dari si empunya saat VIVAnews mewawancarai langsung dia sebelum terbang ke Singapura pada 23 Juni lalu.

Berikut petikan rangkaian wawancara dengan pria berdarah Arab kelahiran Trenggalek ini.  
 
19 Mei 2011
Bagaimana pendapat Anda mengenai kebijakan Partai Demokrat yang menonaktifkan Anda?
Tidak ada penonaktifan. Tadi pagi saya pun baru dari DPP Demokrat bertemu Mas Anas.

23 Mei 2011
Kasus pemberian uang kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri M. Gaffar mencuat. Tanggapan Anda?
Pak Mahfud itu penipu. Dia telah melakukan fitnah besar. Saya tidak pernah bertemu dengan Mahfud MD, apalagi mengancam-ancam Beliau. Nomor telepon dia saja saya tidak punya. Itu semua rekayasa dari Pak Mahfud.

Anda akhirnya dinonaktifkan Demokrat sebagai Bendahara Umum. Kenapa?
Saya menduga ada beberapa kader yang bermain. Seharusnya mereka jangan bermain ini. Ada yang memainkan kasus ini (wisma atlet SEA Games) sebagai bumbu. Andi (Mallarangeng) harus bertanggung jawab. Anggaran di atas Rp50 miliar menteri harus tahu. Itu sepengetahuan menteri. (Penjelasan dari Menteri Andi Mallarangeng bisa dibaca melalui tautan ini)

Pada 23 Mei 2011, Nazaruddin meninggalkan Indonesia. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan Nazaruddin terbang ke Singapura menggunakan pesawat Garuda. Pada 24 Mei 2011, KPK mengajukan pencegahan ke Imigrasi agar Nazaruddin tidak bisa keluar negeri.

24 Mei 2011
Katanya Anda akan membeberkan siapa saja yang bermain dalam kasus wisma atlet SEA Games?
Nanti saya akan jelaskan dengan data-data soal semuanya. Dia (Amir Syamsuddin) lebih-lebih dari seorang koruptor. Semua kliennya adalah koruptor BLBI. Dan Pak Amir selalu melobi Hakim Agung untuk kepentingan kliennya dan membawa-bawa nama Demokrat. Saya dan Pak Benny (Benny K. Harman) memiliki data itu. (Klik di sini untuk membaca tanggapan Amir). 

26 Mei 2011
Anda terbang ke Singapura sebelum rapat pemecatan Anda sebagai Bendahara Umum Demokrat diputuskan pada 23 Mei.
Tanggal 23 itu saya sudah izin Partai. Saya sudah minta izin Fraksi, dan Ketua Fraksi mengizinkan. Saya check up, kondisi badan tidak baik. Nanti kalau sudah keluar hasil check up-nya saya akan pulang. Saya ini warga negara yang baik.

Berkaitan dengan proses hukum yang sedang berjalan di KPK, Anda siap diperiksa?
Kalau dipanggil ya datang. Saat ini, panggilan saja belum ada.

31 Mei 2011
Muncul blog dengan alamat http://nazaruddin78.blogspot.com/ dengan judul 'Bertepuk Tanganlah Partai Lain (Testimoni 1)’. Apa benar blog itu Anda yang bikin?
Iya. Di situ saya akan ceritakan banyak hal. Mulai dari soal perjalanan pribadi saya, perjalanan di partai, perjalanan sampai permasalahan ini ada, saya dipanggil siapa, diancam siapa, saya akan ceritakan semua di situ.

3 Juni 2011
Selain blog, juga muncul akun Twitter @mnazar78. Apakah itu akun resmi Anda?
Itu bukan Twitter saya. Tidak benar isinya.

14 Juni 2011
Banyak desakan agar Anda segera kembali ke Indonesia. Bagaimana?  
Kok Pramono Anung serang saya? Waktu Ibu Mega tidak datang dipanggil KPK. kok dia (Pramono) tidak suruh KPK jemput paksa Ibu Megawati. Kok saya masih sakit diributkan. Jangan dibeda-bedakan sebagai warga negara di mata hukum.

Kapan Anda akan kembali ke Indonesia?
Kalau saya sudah sembuh saya akan kembali ke Indonesia untuk ke kantor KPK. Dalam UU kan orang sakit punya hak untuk minta setelah dia sembuh baru hadir. Hari Kamis (16 Juni 2011) pengacara saya akan hadir di KPK jam 10.00 untuk memberikan informasi ke KPK mengapa saya belum bisa menghadiri panggilan KPK.

16 Juni 2011 (Nazar tiba-tiba mengirim pesan melalui BBM)
Yang bermain anggaran di Kemenpora itu Ibu Angelina dan Pak Wayan Koster dan pimpinan Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir. Bukan saya. Angelina dan Wayan Koster menyerahkan uang itu ke Mirwan Amir. Sama Mirwan Amir dibagi-bagi ke pimpinan Badan Anggaran. Ini penting sekali, agar kasus ini terang benderang. KPK harus periksa mereka. Yang saya ceritakan itu fakta sebenarnya. Tidak ada politik, tidak ada kebohongan.

19 Juni 2011
Bagaimana anggaran itu dimainkan Angelina Sondakh?
Kontak sekarang ke Pak Ruhut (Sitompul) dan Pak Max (Sopacua), karena saya minta mereka jujur. Jangan bohong tentang apa yang disampaikan Angelina dan Mirwan Amir waktu ketemu di ruangan Ketua Fraksi dengan Tim TPF.

Kalau mereka bohong, percuma. Rekaman pertemuan itu akan saya buka. Saya nggak mau nanti mereka dicap politisi bohong oleh masyarakat dan media. Kalau Pak Benny dan Pak jafar, saya telepon jangan bohong. Kalau ditanya media, dia jawab. Mereka kalau sama media tidak mau mengiyakan dan menidakkan ucapan saya, karena tidak mau partai berpolemik di media. Tetapi kalau dipanggil KPK, mereka akan sampaikan sesuai yang disampaikan Mirwan Amir dan Angelina.

21 Juni 2011
Soal tuduhan ada permainan proyek di Kemenpora, bagaimana?
Saya akan buka semua proyek di Menpora yang direkayasa Komisi X DPR RI, Angelina dan Wayan Koster dan Mirwan Amir. Menterinya Andi Mallarangeng, soal pembangunan stadion di Palembang dan Stadion Hambalang senilai Rp1,2 triliun. Paket yang ini juga harus dibuka KPK, termasuk pengadaan alat olahraga di Kemenpora senilai Rp75 milyar yang direkayasa. Ada anggaran triliunan rupiah di Kemenpora yang direkayasa dan harus dibuka KPK.

30 Juni 2011
Anda ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Tanggapan Anda?
Saya bingung atas dasar apa KPK menetapkan saya sebagai tersangka. Padahal, saya tidak pernah terima uang dari urusan Menpora. Ini ada politisasi. Saya lihat sudah luar biasa rekayasa yang dilakukan terhadap saya.

Jatah untuk Demokrat tidak diserahkan ke saya. Uang Rp9 miliar itu diberikan oleh Sekretaris Kemenpora kepada seseorang bernama Paul. Lantas, Paul memberikan uang itu kepada I Wayan Koster. Wayan Koster dan Angelina Sondakh menyerahkan uang itu ke Mirwan Amir. Oleh Mirwan Amir diserahkan ke pimpinan Banggar DPR langsung dan Ketua Fraksi Demokrat.

Usai ke Rumah Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Datangi MUI untuk Minta Maaf

Saya bingung lihat ini semua. Padahal, Mirwan Amir dan Angelina sudah mengakui ini semua. Rp7 miliar untuk mengamankan media saja. Ini semua penjelasan Mirwan dan Anggelina. Jafar Hafsah harus jujur.

5 Juli 2011
Pemerintah Singapura menyatakan Anda tidak berada di sana. Ada di mana Anda saat ini?
Saya di Singapura.

Anda dilaporkan Anas ke polisi.
Lapor saja, biar saya buka semua bukti keuangannya mulai dari biaya kongres sampai uang dari Kemenpora.

6 Juli 2011
Bagaimana rincian kasus wisma atlet SEA Games tersebut?
Pada Januari 2010, ada pertemuan di kantor lantai 10. Andi Mallarangeng, Angelina, Mahyuddin, dan saya. Dalam pertemuan itu, Andi mengajukan permohonan anggaran Rp2,3 triliun untuk membantu anggaran sarana dan prasarana SEA Games. Untuk percepatan fasilitas, Andi memanggil Wafid Muharam (Sekretaris Menpora) dalam pertemuan itu, supaya membantu Angelina dan kawan-kawan. Itu perintah Andi ke Wafid.

Setelah itu ada pertemuan kedua sekitar awal Februari 2010, dihadiri Wafid, Angelina, Mirwan Amir, Anas (waktu itu jabatan Anas masih ketua Fraksi DPR), M pengusaha teman Anas, dan saya. Dibicarakan teknis, soal proyek Hambalang Rp1,2 triliun, proyek Rp75 miliar alat bantu olaraga, Rp200 miliar untuk pembangunan wisma atlet di Palembang, dan Rp180 miliar pembangunan sarana dan prasarana atlet di Jawa Barat.

Angelina yang paling tahu teknisnya. Dia yang bawa pengusaha ketemu secara teknis dengan Wafid. Kalau kami mau bawa pengusaha, kami hanya kenalkan sama Angelina. Setelah itu, Angelina yang atur ke dalam. Urusan teknis Angelina yang urus dan Mirwan Amir kalau di DPR, di Fraksi Demokrat. (Untuk tanggapan Angelina baca di sini, Wayan Koster klik tautan ini

Setelah disepakati, ada pertemuan ketiga yang dilakukan sekitar minggu ketiga Februari 2010 di Hotel Arcadia, di restoran Jepang. Yang hadir: Angelina, Mirwan Amir, saya, Mahyuddin, Andi Mallarangeng, Wafid, dan satu deputi yang baru dilantik Andi. Beliau bekas salah satu direktur di istana, namanya saya lupa.

Dalam pertemuan itu disepakati semua usulan Menpora tentang kekurangan anggaran untuk prasarana penyelenggaraan SEA Games untuk dianggarkan di APBN-P 2010 dan APBN 2011. Kami sepakati urusan teknisnya. Nanti yang menjalankan antara Wafid dan Angelina dan Mirwan Amir. Soal anggaran akan diatur oleh Mirwan Amir dari pimpinan Banggar DPR dan soal pengusaha akan diatur oleh Angelina. (Sanggahan Mirwan Amir baca di sini).

Begitu ceritanya.

Di tengah jalan saya ditinggal sama mereka. Jadi, secara teknis saya tidak mengikuti. Kalau soal wisma atlet Palembang sudah dialokasikan Rp9 miliar. Untuk proyek Hambalang sekitar Rp50 miliar. Ini semua fakta benar.

Kalau soal wisma atlet, yang nilai proyeknya Rp200 miliar sudah dialokasikan Rp16 miliar--Rp9 miliar untuk DPR lewat Paul, dan Rp7 miliar dialokasikan untuk tim kongres pemenangan Anas.

Untuk proyek Hambalang senilai Rp1,2 triliun, dana yang sudah dialokasikan Rp100 miliar. Dengan rincian: ke DPR lebih kurang Rp30 miliar lewat pengusaha teman Anas, namanya M; Rp50 miliar untuk pemenangan Anas waktu kongres, dan ke tim konsultan Anas, Ipang, Rp20 miliar.

6 Juli 2011
Anda disebut-sebut memiliki tiga paspor. Benar?
Tanya yang bilang saya punya tiga paspor, dari negara mana saja? Paspor saya hanya satu.

Sudah ada pertemuan antara pimpinan KPK dengan pimpinan Demokrat supaya kasus ini jangan dikembangkan lagi, hanya dihabiskan sampai di Nazar. Ini fakta benar. Saya yakin KPK tidak berani menindaklanjuti masalah ini. Ada Anas, Chandra Hamzah, Ade Rahardja. (Bantahan Chandra baca di sini).

Itu rekayasa semua. Dari awal saya tidak mau ke Singapura. Yang suruh saya ke Singapura awalnya Anas. Saya disuruh menghindar dan menenangkan diri. Kini saya benar-benar terjebak. Di Indonesia, dia (Anas) mengatur skenario saya lari. Makanya saya akan buka semua dokumen yang ada. Karena dia tahu kalau saya ke KPK, saya akan buka semua dokumen dan akta PT Anugerah. Itu perusahaan Anas. Anak Negeri adalah anak perusahaan Anugerah. Semua staf saya di kantor tahu bahwa saya juga anak buah Anas.

12 Juli 2011
Sudah hampir dua bulan Anda di Singapura, Anda sudah sembuh? Kapan Anda kembali ke Indonesia?
Kalau KPK sudah jadi lembaga hukum yang benar, tanpa ada intervensi, saya akan pulang. Tangkap semua yang mengatur kegiatan di Kemenpora dan yang mengarahkan semua kegiatan di Kemenpora. Jelas uang mengalir ke siapa saja.

KPK juga sudah memblokir rekening Anda?
KPK kalau mau menegakkan hukum, pakai aturan hukum. Apa yang saya korupsi, kok KPK mau blokir aset saya? Semua harta saya didapat sebelum menjadi anggota DPR.

PSS Sleman Fokus ke 3 Laga Terakhir demi Hindari Degradasi

13 Juli 2011
Ada yang menarik dalam percakapan Anda dengan Mindo Rosalina Manulang. Ada sejumlah istilah seperti Ibu Artis, Pak Bali, apel Malang, dan salak Bali. Apa artinya?

Artis itu Angelina, Bali itu Wayan Koster. Apel Malang atau salak Bali itu istilah untuk uang.

18 Juli 2011
Demokrat menjatuhkan Surat Peringatan ke-3 untuk Anda. Tanggapan Anda?
Saya sudah mengundurkan diri.

20 Juli 2011
Anas Urbaningrum bilang ada yang memperalat Anda. Siapa?
Yang saya ceritakan fakta kebenaran, siapa dalang sebenarnya. Saya disuruh bicara jujur, jadi saya sampaikan yang benar dan jujur. Saya ngomong ini di atas sumpah. Saya tidak bohong atau ditekan. Yang saya buka adalah fakta sebenarnya. Saya hanya ragu dengan KPK, karena KPK sudah ada deal antara anas dengan beberapa pimpinan KPK yang terindikasi korupsi. Jadi, mereka tidak akan menjadikan Anas tersangka walaupun sudah punya cukup bukti.

21 Juli 2011
Anda sudah tahu, sepupu Anda M. Nasir telah dicegah KPK bepergian keluar negeri?
Nggak tahu saya. Saya minta KPK segera menangkap yang sebenarnya terima uang dan otak dari semua proyek ini. Anas bos semuanya.

Anas menyatakan tidak sreg saat Anda terpilih menjadi Bendahara Umum Demokrat. Benar begitu?
Itu mencari dalil saja.

Anas juga menyatakan Anda saat ini tidak di luar negeri.  
Iya, saya di rumah Anas (Nazar tertawa). Saya sarankan, Anas sebagai warga negara Indonesia yang baik dan soleh, katanya, lebih baik mengaku saja sama KPK tentang permainan dia dan dia adalah otak dari proyek Hambalang dan wisma atlet. Uang yang sudah dia hasilkan dari dua proyek itu dia kembalikan ke KPK.

Juga proyek PLN. Nilai proyek pembangkit di Riau itu juga lebih kurang US$100 juta lebih. Yang menang perusahaan dari China (Nazar menyebutkan nama perusahaan itu). Ngasih 5 persen untuk semuanya, uang sudah terealisasi. Ini soal proyek di departemen yang sekarang sudah ditangani KPK dengan tersangka Sdr. Ginting. Itu bukan hanya PT Alfindo, tetapi ada Pak MM yang terlibat, yang pernah diperiksa KPK, pernah satu perusahaan dengan istri Anas di PT Berkah Alam Berlimpah. Istri saya tidak terlibat. Yang terlibat adalah PT Berkah Alam Berlimpah. Di situ ada MM dan Athiyyah (istri Anas). Anda cek saja PT Berkah Alam Berlimpah.

Sebagai apa Athiyyah di PT Berkah?
Komisaris, punya 30 persen saham.

22 Juli 2011
SBY meminta Anda kembali ke Indonesia. Anda akan patuh?
Saya akan ikuti perintah Beliau, Pak SBY, setelah orang yang bersalah sebenarnya dan bos yang mengatur proyek ini ditetapkan tersangka oleh KPK, yaitu Anas. Baru saya percaya hukum KPK.

Saya minta Pak SBY untuk menonaktifkan dulu Anas, biar Anas fokus menyelesaikan kasus hukumnya secara pribadi. Jangan nanti merusak citra Partai Demokrat dan mengganggu stabilitas pemerintahan. Itu yang terbaik yang harus dilakukan Pak SBY. Atau, saya mengimbau kepada Anas supaya Anas mundur sementara, supaya bisa jadi contoh yang baik dan menyelesaikan kasus hukumnya secara baik. (kd)

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine
Aura Kasih

Aura Kasih Vakum dari Instagram, Netizen Spekulasi Ingin Nikah sampai Terlibat Korupsi Timah

Reaksi dari para pengguna media sosial pun beragam. Ada yang khawatir dengan pengumuman tersebut, sementara ada yang berspekulasi tentang rencana pernikahan Aura Kasih.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024