Bila Bursa Saham Indonesia Terus Ukir Rekor

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terus menunjukkan keperkasaannya dengan mencatat rekor tertinggi baru dalam sejarah pasar modal. Terutama, setelah berhasil menembus level psikologis di 4.000 pada pertengahan Juli lalu di posisi 4.023.

Bahkan, dibandingkan bursa regional, indeks saham Indonesia berhasil memperlihatkan pertumbuhan kinerja lebih baik dibandingkan bursa Asia lainnya.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Tentunya, para analis dan pengamat saham. hingga ekonom berpendapat, kepiawaian IHSG menembus rekor baru diprediksi terus terjadi hingga akhir tahun ini.

Menurut Research Analyst PT Woori Korindo Securities Indonesia, Teuku Hendry Andrean, peluang indeks mengukir rekor baru masih terbuka. Dan dalam waktu dekat, level psikologis di 4.200 akan mudah dilewati. Sebab, sejumlah sentimen positif domestik maupun mancanegara terlihat masih mengikuti laju IHSG.

"Dari dalam negeri, positifnya laporan keuangan semester I-2011 yang terus dirilis sejumlah emiten akan mendorong masih terjadinya aksi pembelian saham oleh para investor," tuturnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2011.

Kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia yang sangat baik, juga dapat meredam sentimen negatif dari bursa global maupun regional yang sering kali menjadi penghambat pergerakan IHSG dalam meningkatkan kinerjanya. "Laju inflasi kita relatif terjaga dan suku bunga acuan perbankan pun dalam kendali," tutur Hendry.

Bahkan, diperkirakan, bila pada Agustus ini dan September nanti pemerintah berhasil menjaga laju inflasi, sepertinya peluang IHSG melampaui level 4.400 tak akan terbendung.

Selain itu, dia mengatakan, adanya berita positif terjadinya kesepakatan antaranggota parlemen Amerika Serikat mengenai pagu utang dan pemotongan anggaran defisit AS turut menjadi sentimen positif bagi laju indeks regional, termasuk IHSG. "Namun, ancaman krisis utang di negara-negara Eropa bisa menjadi sentimen negatif," ujar Hendry.

Peningkatan harga komoditas tambang maupun minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar dunia, yang berpengaruh terhadap pergerakan saham-saham di sektor tersebut juga memberikan angin segar bagi IHSG.

Ikhsan Binarto, analis PT Indo Premier Securities sependapat. IHSG masih berpeluang mengukir rekor baru. Dalam waktu dekat ke level 4.200 dan jangka menengah panjang di 4.400-4.500. Sebab, pergerakannya akan ditopang sejumlah saham di antaranya saham sektor perbankan yang mencatat berkinerja positif pada semester I-2011.

"Kita tahu,  saham-saham bank itu banyak yang blue chips (unggulan) dan menjadi penggerak IHSG," tuturnya dihubungi terpisah.

Saham sektor lainnya, seperti multifinansial dan barang-barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran juga memberikan efek positif bakal ramainya transaksi beli saham di lantai BEI.

Ikhsan menambahkan, makro ekonomi Indonesia yang positif, rencana sejumlah emiten membagikan dividen, serta berita negatif Eropa dan Amerika serikat masih menjadi faktor utama masuknya dana asing atau capital inflow ke pasar saham domestik. "Lihat saja, mata uang rupiah terus menguat. Itu menunjukkan dana segar asing terus mengalir," kata dia.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa juga mengatakan bahwa secara fundamental, pasar modal Indonesia akan terus meningkat hingga 2016 mendatang.

Kembali Setelah 10 Tahun Tinggalkan Kostrad, Mas Bangun Melesat Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI

Ia optimistis IHSG akan terus naik dan tak mungkin level 4.500 dapat terlewati di akhir tahun. "IHSG 4.500 itu bukan sesuatu yang mustahil," ujarnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin 1 Agustus 2011.

Euforia saham itu, dikarenakan tekanan di pasar saham berkurang, terkait kondisi krisis utang Amerika Serikat. Jika kondisi ketidakpastian terkait kondisi global berkurang, maka aliran modal akan terus masuk.

Namun, kata dia, jika ekonomi global masih diliputi ketidakpastian seperti krisis utang Amerika dan krisis di Eropa, ketidakpastian ekonomi akan meningkat. "Akibatnya orang cenderung meninggalkan negara berkembang. Maka peluang masuknya modal tak sebesar sebelumnya," ujar Purbaya.

Pejabat sementara Chief Country Officer Citibank Indonesia, Tigor Siahaan ikut berpendapat, kalau tahun ini merupakan tahun terbaik untuk pasar modal Indonesia. Kondisi itu terlihat dengan penembusan IHSG yang menembus level 4.000 dan berbalik arah dengan situasi bursa global. "Kondisi di Amerika tak menentu. Di sana masih ada perdebatan antara pemerintah dan Kongres soal anggaran efisiensi dan utang," kata dia.

Sementara itu, kondisi Eropa juga tidak kondusif, seperti krisis Yunani. Kondisi ini justru memberi peluang yang baik bagi indonesia untuk mengembangkan investasi. "Ini kondisi yang baik bagi negara kita, karena makin banyak fund manager (manajer investasi) yang tertarik untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat berinvestasi," tutur Tigor.

Pasar Modal Indonesia Terbaik
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida, mengatakan bahwa parforma indeks harga saham gabungan di BEI lebih baik dibanding Malaysia dan Korea. Selama periode Desember 2010 hingga Juli 2011, IHSG naik 8,11 persen.

"Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Korea, pertumbuhan Indonesia paling tinggi," kata Nurhaida dalam acara The Annual Capital Update 2011 yang digelar di Grand Hyatt Hotel, belum lama ini.

Berdasarkan performa indeks bursa regional, negara lain memang pertumbuhannya lebih rendah dibanding Indonesia. Malaysia misalnya, indeks bursa tumbuh 4,99 persen, sedangkan Korea 6,31 persen. Beberapa kawasan bahkan minus, seperti indeks bursa Shanghai minus 0,37 persen, Hong Kong minus 1,34 persen, dan Singapura minus 1,22 persen.

IHSG sempat terhempas akibat krisis global pada 2008, yaitu pada Desember 2008 di level 1.355, sebelum menguat pada Desember 2009 menjadi 2.534,36. Pada Desember 2010, IHSG bercokol di level 3.703,51 dan terus naik hingga mencapai 4.003,69 pada Juli 2011.

Bahkan, pada penutupan perdagangan akhir 2010, IHSG mencatat kinerja terbaik se-Asia Pasifik. Indeks saham pada akhir perdagangan 2010 ditutup pada 3.703,51 atau menguat sebesar 46,13 persen dibandingkan penutupan akhir 2009 yang berada di posisi 2.534,36.

Data BEI mencatat, penguatan terbesar indeks bursa regional setelah IHSG tahun lalu adalah Bursa Thailand (Bangkok SET) naik 40,85 persen, Filipina (Philippine SE) naik 37,56 persen, dan Korea Selatan (Korea Composite) naik 21,44 persen.

Sementara itu, Bapepam-LK mengungkapkan, untuk penawaran saham perdana atau IPO (initial public offering), penawaran saham terbatas (rights issue), dan obligasi korporasi mencapai Rp62,54 triliun tahun ini, yang terdiri atas 49 perusahaan.

Untuk meningkatkan infrastruktur pasar modal, badan ini akan menfokuskan dua hal seperti industri efek dan pengelolaan investasi, serta pengaturan single investor identity (SID). Dengan adanya SID itu, investor akan mengetahui aset yang dimiliki dan pemisahan aset nasabah.

Nurhaida menjelaskan, pemerintah telah merancang rencana induk pasar modal dan industri keuangan non bank 2010-2014 untuk meningkatkan kegiatan pasar modal.

Rencana itu difokuskan pada lima hal yaitu sumber pendanaan yang mudah dan kompetitif, infrastruktur yang kredibel dan berstandar internasional, kerangka regulasi yang menjamin adanya kepastian hukum, sarana investasi kondusif dan atraktif, serta industri stabil dan tahan uji. "Ke depan, diharapkan akan ada peningkatan di pasar modal, termasuk perlindungan investor," tuturnya.

Rupiah Ikut Menguat
Sementara itu, Ekonom Purbaya menilai, rupiah saat ini terlalu kuat dibanding fundamental. Derasnya capital inflow menjadi penyebab penguatan rupiah. Namun, ia percaya  Bank Indonesia akan terus mempertahankan rupiah di level Rp8.500-9.000. Pasalnya jika rupiah terus menguat, ekspor akan terganggu. "Jadi secara jangka pendek, rupiah akan berada di level Rp8.500-9.000," tambahnya.

Pada transaksi Senin, ketika IHSG mencetak mencetak rekor baru yaitu 4.193,44 atau naik 62 poin, rupiah terus menguat setelah melewati level psikologis 8.500. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 27 poin di level Rp8.481 per dolar AS dibandingkan Jumat 29 Juli 2011, yaitu Rp8.508 per dolar AS.

Bahkan, hingga transaksi Selasa, rupiah terlihat tetap menguat di bawah 8.500. Yakni, pada posisi 8.460 per dolar AS.

Sedangkan IHSG, pada perdagangan Selasa ditutup melemah tipis 15,59 poin atau 0,37 persen ke level 4.177,85, setelah sehari sebelumnya hampir menembus batas psikologis di 4.200 karena berakhir di posisi 4.193,44 setelah naik 62,62 poin (1,51 persen).

Kendati IHSG melemah, namun pelemahannya masih lebih baik dibandingkan bursa regional lainnya. Hang Seng berakhir terkoreksi 241,91 atau 1,07 persen ke level 22.421,46, Nikkei 225 turun 120,42 poin (1,21 persen) menjadi 9.844,59, dan Straits Times melemah 38,18 poin atau 1,19 persen di posisi 3.177,09. (eh)

Kecuali Indonesia, Wakil ASEAN Terseok-seok di Piala Asia U-23: Vietnam Babak Belur
Launching New Honda Jazz

Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta: Ada MPV Mewah dan Hatchback Keren

Bagi Anda yang ingin memiliki mobil dengan budget terbatas, tak perlu khawatir! Saat ini banyak pilihan mobil bekas berkualitas dengan harga di bawah Rp100 juta yang bisa

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024