Saipul Jamil dan Maut di Km 97 Tol Cipularang

Mobil nahas yang dinaiki Saipul Jamil dan keluarga
Sumber :
  • Blackberry Messenger

VIVAnews  --  Kecelakaan maut ini tak akan pernah dilupakan Saipul Jamil:  mobil Toyota Avanza merah marun B 1843 UFU yang ia kemudikan menabrak pembatas jalan, lalu terbalik di Tol Cipularang Km 97, Sabtu 3 September 2011 pukul 09.45 WIB. Istrinya, Virginia Anggraeni yang duduk di belakangnya terlempar dari mobil. Ia tewas dalam kondisi luka parah di bagian kepala.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah

Hingga Minggu kemarin, pedangdut yang biasanya tampil ceria itu masih berada di Cimahi, Jawa Barat, kampung halaman sang istri. Ia masih syok. "Masih menangis terus ya. Mungkin kepikiran juga karena dia yang menyetir. Masih terpukul," ungkap perwakilan manajemennya, Dhani saat dihubungi VIVAnews, Minggu, 4 September 2011.

Dhani mengaku  kaget, saat kejadian, Saipul menyetir mobil sendiri, apalagi  ke luar kota. “Biasanya disupiri, dan mobilnya biasanya matic, kalau kemarin kan manual,” tambah dia.

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

Dhani menambahkan, ia dan Saipul sempat janjian, karena mantan suami Dewi Perssik itu mau ke Banten untuk ziarah. “Saya tunggu teleponnya. Ketika ditelepon, saya pikir dia sudah di Kebon Jeruk, tahunya malah kabar duka,” tambah dia,

Dalam perbincangan dengan VIVAnews, usai pemakaman Virginia, Ipul -- nama akrabnya --sempat menceritakan firasat tak enak yang sebetulnya sudah ia rasakan, sebelum insiden tragis itu terjadi. Pertama, soal mobil.  "Saya awalnya sangat sulit menemukan mobil sewaan di rental. Saya bilang istri saya, kenapa ya tahun ini sulit sekali mendapatkan mobil sewaan. Karena istri saya ingin sekali pulang, jadi saya terus cari mobil," kata Saipul di kawasan Cimahi, Jawa Barat.

Saipul menganggap mungkin itu sebagai suatu pertanda. Selama berusaha mendapatkan mobil, ia memiliki perasaan yang tak menentu. "Saya nggak menyangka kesulitan mencari mobil, ada firasat yang tidak baik. Saya seperti tidak boleh pergi," tambah Saipul.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Firasat lain, menjelang lebaran, Virginia yang mantan peragawati itu sibuk berencana membeli bunga. "Saya hanya berpikir mungkin istri saya suka bunga," ujarnya.

Perasaan Ipul masih terasa melayang. Ia masih seperti mimpi ditinggal istri penurut yang belum setahun membangun biduk rumah tangga bersamanya. Impian mereka memiliki anak pupus. Juga, keinginan menempati rumah baru yang sedang mereka bangun."Saya dan dia punya impian lebaran tahun depan di rumah baru," ujar Ipul meneteskan air mata.

‘Zona tengkorak’ Tol Cipularang

Apa sebenarnya penyebab kecelakaan itu, belum jelas. Polisi berencana memanggil Saipul Jamil untuk dimintai keterangan. "Rencana dalam satu atau dua hari ini kami akan memanggil Saipul Jamil," kata Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Bahtiar Ujang dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Minggu 4 September 2011.

Pasca kejadian, polisi urung memeriksa Ipul yang mengemudikan mobil nahas itu. Menghormati perasaannya yang tercabik duka.
Bahtiar menegaskan, keterangan dari Saipul Jamil sangat dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan di 'zona tengkorak' di KM 96-97 ruas tol Cipularang arah Jakarta itu. Karena menurut Bahtiar, banyak dugaan penyebab kecelakaan.

"Apakah faktor alam? Karena kami dengar Saipul Jamil sempat mengatakan kendaraannya diterpa angin," kata Bahtiar. Atau bisa juga karena penyebab lain seperti apakah ada unsur kelalaian atau ketidaksengajaan.

"Bisa juga disebabkan kondisi kendaraan yang tidak stabil. Kami juga ingin tahu berapa kecepatan yang digunakan Saipul saat itu," jelas Bahtiar. Maka itu, polisi sangat membutuhkan keterangan dari mantan personel grup dangdut G4UL itu.  Meski demikian, polisi masih menunggu kesiapan dari Saipul Jamil.

Soal lokasi kecelakaan, diakui Bahtiar, memang daerah rawan. Ruas tol Cipularang tepatnya di KM 97 dikenal sebagai 'zona tengkorak'.  Mengapa? "Biasanya, di jalan tol itu jarang belokan atau tikungan. Tapi di Km itu bukan hanya belokan, tapi juga turunan," kata dia.

Menurut Bahtiar, lokasi yang sangat berbahaya itu akan berujung maut bila pengemudi melaju kendaraan dengan kecepatan tinggi. Di lokasi itu, kata dia, batas maksimum kecepatan kendaraan mencapai 100 kilometer per jam.

Kondisi akan semakin berbahaya bila tidak didukung dengan kondisi kendaraan dan pengemudi yang fit. Bahtiar melanjutkan, ruas tol maut itu bisa menyebabkan kecelakaan hebat bila pengemudi tidak mahir. "Dengan kecepatan tinggi, dengan sedikit belok saja ditambah instabilitas kendaraan maka berakibat fatal," jelas Bahtiar. "Apalagi bila perhatiannya terganggu sedikit."

Dihubungi terpisah, Kepala Humas Jasa Marga Purbaleunyi, Iwan Mulyawan justru membantah lokasi kecelakaan Saipul Jamil daerah rawan. “Tidak titik rawan, karena jalan landai, tidak turun. Memang agak belok, tetapi bukan titik rawan,” kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu malam.

Apalagi, tambah dia, 600 meter dari lokasi tersebut udah ada lokasi untuk beristirahat yaitu di KM 97. “Selama ini yang kami ketahui, kerawanan lebih terhadap bencana alam. Sering terjadi kecelakaan 90 persen karena human error, seperti kelelahan, mengantuk, stres, kondisi fisik yang tidak sempurna, baik fisik pengemudi maupun mobilnya atau muatannya terlalu over,” kata Iwan.

Kondisi jalan pun, tambah dia, layak. “Aman dilalui asal rambu-rambu dipatuhi. Saya tidak percaya itu daerah rawan, karena jalanannya bukan menurun tajam.”

Lantas, bagaimana dengan pengakuan Saipul Jamil bahwa dia dalam kondisi fit namun ada angin yang menerpanya? Iwan menjelaskan, setiap tiga bulan jalan tol dievaluasi oleh Badan Pengelola Jalan Tol. “Rekomendasinya its ok. Terkait dengan angin, kami pasang rambu-rambu, ‘Awas Hati-hati angin samping’. Semakin kendaraan kita pacu angin samping akan semakin kencang. Semakin tinggi kecepatan semakin besar risikonya.” (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya