'Putri Al Qaeda' Segera Diadili

Majalah wanita Al Qaeda, Al-Samikha
Sumber :

VIVAnews - 'Putri Al Qaeda', Haila Al-Qasseer akan segera diadili di Pengadilan Kriminal Khusus Saudi Arabia. Julukan sebagai 'Putri Al Qaeda' diberikan karena wanita Saudi ini menjadi salah satu bagian penting Al Qaeda.

Berbagai tuduhan serius dialamatkan kepada Al-Qasseer. Pengadilan Arab menuduh wanita berusia 45 tahun ini sebagai penyandang dana bagi gerakan ekstrem Al Qaeda. 

Dia juga dituduh telah melindungi dan merekrut anggota Al Qaeda dengan membantu menyediakan identitas palsu bagi para relawan yang akan tergabung dengan militan untuk berperang di negara-negara konflik. Sudah 60 militan berhasil direkrutnya untuk terlibat dalam berbagai operasi teroris. Termasuk wanita-wanita muda.

Al-Qasseer berhasil ditangkap pada Maret 2010, di pusat Kota Buraidah. Bersama 113 militan lainnya, Qasseer ditangkap ketika berada di rumah seorang militan kasus teroris di distrik Khabitiya, Arab Saudi.

Menurut sumber di pengadilan, persidangan Qasseer akan dilaksanakan dalam dua minggu ini. "Hakim akan meminta wanita itu untuk membacakan pembelaannya yang juga dihadiri oleh pengacaranya," kata sumber di pengadilan sebagaimana dikutip oleh laman arabnews.com, Minggu 11 September 2011.

Pihak keluarga meminta, persidangan Al-Qasseer nanti akan bersifat tertutup termasuk untuk media.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Selama dua tahun terakhir, Al-Qaseer mengaku telah mengumpulkan 2 juta real atau Rp 4,5 miliar untuk Al-Qaeda di Yaman. Dia diduga mengumpulkan dana dalam bentuk emas, perhiasan dan uang tunai dari dermawan dengan dalih membangun masjid dan panti asuhan di negara ini.

Al-Qaeda Melemah.

Pada peringatan 10 tahun serangan ke World Trade Center atau 9/11, posisi Al Qaeda semakin melemah. Sejumlah tokoh pentingnya ditangkap dan dibunuh di beberapa tempat.

Osama bin Laden
Terbunuh dalam serangan AS di Kota Abbottabad, Pakistan pada 1 Mei 2011.

Younis al-Mauritani, Abdul Ghaffar al-Shami dan Messara al-Shami
Mereka diyakini telah bertanggung jawab untuk merencanakan serangan terhadap Amerika Serikat, Eropa dan Australia. Mereka ditangkap pada sebuah operasi intelijen pada 5 September 2011.

Hameed Juma Farid al-Saeedi alias Abu Humam alias Abu Rana
Tokoh senior nomor dua di jajaran pimpinan Al Qaeda di Irak, ditangkap 4 September 2011.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Pendanaan Al Qaeda

Al-Qasseer, bukan satu-satunya orang yang berperan besar dalam pendanaan Al Qaeda. Masih banyak lagi. Nazal Sabar al-Jughaify yang juga dikenal sebagai Abu al-Jarrah salah satunya. Abu al-Jarrah merupakan seorang penunjang utama dana Al Qaeda di Irak ditangkap di kota Haditha pada 9 April 2000 lalu.

Dengan banyaknya sumber pendanaan Al Qaeda yang ditangkap, Al Qaeda dipastikan kesulitan dalam mencari pendanaan untuk membiayai operasinya.

Sepeninggal Osama bin Laden, kelompok Al Qaeda diyakini mengalami kesulitan sumber pendanaan. Pendanaan yang selama ini diandalkan Al Qaeda dari donatur, semakin sulit. Pasalnya, pengawasan pemerintah di berbagai negara diperketat terhadap aliran dana ke gerakan Al Qaeda. Bahkan, gencar penyelidikan dan penindakan terhadap para penyumbang dana. 

Akhirnya, taktik baru pun digunakan. Yakni, menculik dan meminta tebusan. "Kami melihat donatur mereka kurang bisa diandalkan dan mereka berubah pada penculikan sebagai cara untuk menjaga agar uang tetap masuk," kata anggota parlemen Amerika, C. A. Dutch Ruppersberger sebagaimana dikutip foxnews.com.

Para ahli dari Pusat Kontraterorisme Nasional CIA, Departemen Keuangan, FBI, dan militer Amerika mencoba untuk mempelajari sumber dana Al Qaeda dan dampak kematian Osama terhadap masa depan keuangan kelompok ini. Mereka berharap bisa mengidentifikasi donatur penting Al Qaeda, terutama tokoh-tokoh kaya di Teluk Persia yang pernah bertemu Osama saat berjuang di Afghanistan melawan Soviet di akhir 1980-an.

Pejabat Departemen Keuangan yang berada di bawah intelijen keuangan dan terorisme, David Cohen mengatakan, Amerika fokus untuk mengganggu aliran dana dari para donor ke Al Qaeda. "Pendukung Al Qaeda harus bertanya-tanya apakah identitas mereka telah terungkap," kata Cohen.

Analis juga memeriksa file-file yang disita dari Osama bin Laden. Mereka berharap menemukan rekening bank, kartu kredit atau pembukuan yang menggambarkan keuangan jaringan Al Qaeda yang dikenal memiliki akuntansi yang ketat.

Penculikan dengan meminta tebusan dinilai sebagai alternatif yang bagus untuk mendapatkan dana operasi Al Qaeda. Misalnya di Magreb, cabang mereka di Afrika Utara. Mereka menggunakan penculikan untuk mencari dana. Hasilnya, mereka menjadi pemasok besar dana ke Al Qaeda. Diplomat Kanada, turis Italia, pedagang Aljazair telah diculik. Hasilnya, mereka mampu meraup US$2 juta per sandera.

Menurut pelatih kontrateroris militer Prancis, Matthieu Guider, Al Qaeda mampu meraup sekitar US$80 juta dari cabang Magreb ini sejak 2008. Cabang Al Qaeda di Yaman, Irak, Pakistan, dan Afghanistan juga menerapkan cara yang sama, penculikan.

Data dari kontra terorisme Amerika menunjukkan ada 1.264 sandera di Pakistan pada 2008. Sedangkan pada 2009 jumlahnya meningkat menjadi 3.366. Kebanyakan, para sandera di Pakistan ini adalah orang asing seperti insinyur China dan orang Amerika yang bekerja di perminyakan.  (eh)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024