Angin Puting Beliung Masih Ancam Jawa & Bali

Puting beliung akibatkan sebuah rumah ambruk
Sumber :
  • Ahmad Zahrir Ridlo | Surabaya Post

VIVAnews - Puting beliung masih melanda beberapa wilayah Indonesia. Dampak kerusakan sudah dirasakan. Rumah warga dan fasilitas umum lainnya banyak yang rusak. Bahkan, korban jiwa berjatuhan akibat dampak puting beliung.

Puting beliung yang terjadi di Jawa dan Bali selama 4 hari terakhir ini saja, yakni Rabu, 25 Januari-Minggu 29 Januari 2012, sudah memakan 14 korban jiwa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 14 orang meninggal dunia, 60 orang luka-luka dan 2.364 rumah mengalami kerusakan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, 14 korban meninggal diakibatkan tertimpa pohon tumbang.

"Tiga orang di Tabanan, 3 orang di Purbalingga, 2 orang di Kediri, 2 orang di Banyumas. Sedangkan di Jakarta Selatan, Wonosobo, Ciamis, dan Pasuruan masing-masing seorang," katanya dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews.com, Minggu 29 Januari 2012.

Berdasarkan jumlah kerusakan rumah yang terparah terjadi di Kepulauan Seribu, Banyumas, Banjarnegara dan Situbondo.
Sutopo melanjutkan, kerusakan rumah yang disebabkan bencana puting beliung bervariasi. Dari rusak ringan hingga roboh. Umumnya kerusakan karena terkena pohon roboh dan atap rumah yang terangkat oleh angin.

Angin puting beliung yang menyapu Kampung Pabuaran, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis malam misalnya, telah merusak ratusan rumah.

"Kejadiannya sangat cepat tidak sampai satu menit, angin puting beliung menyapu ratusan rumah di sini," kata Firdaus, warga setempat kepada VIVAnews.com, Jumat 27 Januari 2012.

Firdaus mengatakan angin puting beliung itu menerjang kampungnya pada pukul 22.25 WIB, malam. Firdaus sendiri mengalami luka akibat tertimpa  reruntuhan bangunan. Kepalanya bocor dihantam genting yang jatuh akibat diterpa puting beliung.

"Saat saya nonton televisi, tiba-tiba genting pada terbang dan bangunan goyang. Sejumlah material mengenai kepala saya," ujar Firdaus.

Di Kepulauan Seribu, sebanyak 353 rumah rusak dan roboh diterjang hujan disertai angin kencang, kemarin, Rabu, 25 Januari 2012, sekitar pukul 12.30. Tercatat sebanyak 34 warga mengalami luka-luka.

Di Sukabumi, akibat puting beliung yang terjadi pekan lalu, pasokan listrik di kawasan selatan Sukabumi terhambat. Tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun, kerusakan yang dialami cukup memberikan dampak bagi masyarakat.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Menurut Kepala Humas PLN APJ Sukabumi, Harry SAS, pasokan listrik terhambat karena tiang listrik PLN mengalami kerusakan. "Dalam sepekan terakhir, 90 tiang listrik milik PLN di kawasan tersebut mengalami kerusakan," katanya.

Akibat dari kerusakan ini, Harry menyebutkan, PLN APJ Sukabumi mengalami kerugian sebesar Rp270 juta. "Kerugian itu baru dari tiang saja, belum fasilitas PLN lainnya dan listrik yang tidak terjual dan terbuang akibat jaringan yang rusak," paparnya.

Posko BNPB mencatat, 35 kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang diterjang puting beliung. Wilayah tersebut yakni, Lebak, Tangerang, Pandeglang, Sukabumi, Bekasi, Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, Majalengka, Garut, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Cianjur, Situbondo, Kediri, Blitar, Malang, Indramayu, Magelang, Boyolali, Semarang, Banyumas, Sleman, Jember, Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Ponorogo, Ngawi, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, Sumenep, Tabanan, dan Denpasar.

Sutopo menjelaskan, kejadian puting beliung yang masif tersebut sangat dipengaruhi adanya siklon (badai) tropis Iggy di selatan Nusa Tenggara dan Bali.

Siklon tropis Iggy berada di 16,2 derajat Lintang Selatan dan 108,8 derajat Bujur Timur, atau sekitar 1.080 km sebelah barat daya Denpasar. Siklon bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knots atau 9 km/jam dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 km/jam.

"Saat ini siklon tropis Iggy sudah makin melemah dan menjauhi wilayah Indonesia," katanya.

Tanda Kedatangan Puting Beliung

Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-30 menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb). Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh awan Cb.

Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bencana puting beliung dari tahun ke tahun terus menunjukkan trend kenaikan. Dalam 10 tahun terakhir yaitu dari 2002-2011 terjadi 1.564 kejadian puting beliung atau 14 persen dari total kejadian bencana  di Indonesia.

Antara tahun 2002-2011 terjadi kenaikan 28 kali lipat kejadian puting beliung. Jika tahun 2002 kejadian hanya 14 kali, Pada tahun 2006 terjadi 84 kejadian. Pada 2010 terdapa 402 kejadian. Sedangkan tahun 2011 ada 285 kejadian dengan korban meninggal 21 orang, mengungsi 9.081 orang, 13.684 rumah rusak kejadian.

Karena marak terjadi di Indonesia, menurut Sutopo, adaptasi terhadap ancaman puting beliung diperlukan setiap orang. Mengenali gejala awal puting beliung penting dilakukan.

Gejalanya antara lain, udara terasa panas dan gerah, di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis). Di atara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.

Gejala lainnya, awan tiba-tiba berubah warna dari putih menjadi hitam pekat. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang.

"Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini," ujarnya.






Edukasi Media Center Haji 1445 H/2024

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024