Saat Cuaca Super Dingin Tebar Maut di Eropa

Warga Kota Burgos, Spanyol, menghadapi cuaca dingin
Sumber :
  • REUTERS/Felix Ordonez

VIVAnews - Penduduk desa Farkaslyuk, Hungaria, mengais-ngais batu bara dengan tangan kosong saat angin maha dingin dari Siberia menusuk tulang. Batu bara itu sangat dicari untuk jadi bahan penghangat bagi tubuh.

Seperti diberitakan Reuters, para warga desa rela merangkak di terowongan bekas tambang untuk mendapatkan batu bara yang masih tersisa. Mereka berharap bahan bakar yang mereka kais itu bisa menghangatkan tubuh dan rumah mereka selama beberapa hari mendatang.  

"Ini menyelamatkan kami dari penjara," kata Jozsef Bari, seorang warga dengan tiga anak yang pernah bekerja di tambang itu. "Kalau tidak punya batu bara ini, kami bakal mencuri kayu di hutan dan berisiko dikejar polisi," lanjut Bari, yang sudah terbiasa berada di terowongan tambang sedalam tiga meter. Seperti di wilayah-wilayah lain, desa Farkaslyuk pekan ini mengalami suhu udara hingga minus 22 derajat celcius.

Rakyat Hungaria tidak sendiri. Cuaca ekstra dingin tersebar merata di kawasan Utara, Tengah, Barat, Timur hingga sebagian Eropa bagian Selatan sepanjang pekan ini. Sambil terus meneliti perkembangan gejala alam itu, pakar meteorologi Eropa mengaku tidak biasanya wilayah mereka mengalami cuaca dengan suhu udara yang begitu dingin di akhir Januari, atau jelang mulai datangnya musim semi. 

Bahkan gangguan cuaca di Daratan Eropa itu telah menebar maut. Udara dingin bersuhu ekstrem telah menewaskan sedikitnya 139 orang di sejumlah negara Eropa Timur dan Jerman.

Pakar meteorologi Jerman, Helmut Malewski, memperkirakan bahwa cuaca super dingin di kawasan Eropa bagian tengah dan sekitarnya terus berlangsung sepanjang pekan ini, bahkan bisa lebih lama. Hembusan angin dingin berasal dari wilayah Rusia dan bergerak ke arah Selatan.

Ukraina merupakan negara yang paling parah dilanda cuaca super dingin itu. Banyak sekolah tutup dan pasar swalayan di Ibukota Kiev mulai melaporkan kurangnya pasokan pangan karena banyak truk pengangkut logistik kesulitan bergerak di cuaca yang bersuhu hingga minus 25 derajat celcius di bawah nol.

Dalam hitungan 24 jam, 20 orang tewas di Ukraina. Jumlah korban tewas di negara bekas pecahan Uni Soviet itu bertambah hingga sedikitnya 63 jiwa. Sebagian besar korban adalah tuna wisma. Masalah serupa juga melanda Belarus, di mana banyak tuna wisma sangat menderita menghadapi situasi itu.

Di Kota Ivanjica, Serbia, penduduk setempat kembali ke "masa lampau." Banyak jalan sudah tertutup tumpukan salju dan lapisan es sehingga menyulitkan laju banyak mobil. Itulah sebabnya para anak sekolah terpaksa naik kereta kuda. Penduduk pun memanfaatkan hewan sejenis untuk mengantar logistik. 

Selain khawatir dinginnya cuaca bisa membuat tubuh jadi beku, mereka pun khawatir bahwa kondisi ini membuat kawanan serigala menyambangi rumah-rumah penduduk untuk mencari makan.    

"Cuacanya begitu dingin...banyak hewan ternak kami, seperti ayam dan ayam kalkun, mati kedinginan," kata seorang peternak di desa Sadljike, Milan Radojic. "Telur-telur di dalam kandang ayam pun sudah membeku," lanjut Radojic.

Tidak Biasa

Kesulitan juga melanda negara-negara tetangga di kawasan Eropa Barat, yang penduduknya relatif makmur. Di Italia, walikota Roma memerintahkan semua sekolah tutup selama Jumat dan Sabtu pekan ini.

Di dekat Kota Bologna, para penumpang Kamis kemarin terjebak di dalam kereta listrik yang tidak bisa bergerak karena kabelnya membeku. Ironisnya, kereta penyelamat pun mengalami masalah yang sama, sehingga butuh tujuh jam untuk menyelamatkan penumpang yang sudah gelisah dan kedinginan.

Cuaca ekstra dingin ini juga telah mengganggu kegiatan bisnis di Italia. Itulah yang dialami produsen mobil mewah, Ferrari, yang terpaksa membatalkan acara perkenalan mobil terbaru mereka untuk musim balap Formula One 2012. Pasalnya, cuaca sudah tidak memungkinkan untuk menggelar acara.   

Kantor Meteorologi Inggris pun sudah menyatakan bahwa negara mereka dalam keadaan "Siaga 3" - yang merupakan peringatan tertinggi kedua. Inggris mengantisipasi berlangsungnya cuaca super dingin hingga Minggu esok, 5 Februari 2012. Pertemuan antara angin Atlantik, yang lebih hangat, ke arah Barat dan angin Siberia yang bergerak ke arah Timur masih belum pasti.

Sebagian Prancis pun mengalami cuaca dingin yang tidak biasa. "Kami mengalami tujuh derajat lebih rendah dari rata-rata suhu tahunan baik di Utara dan Selatan," kata pengamat cuaca Dominique Raspaud, seperti dikutip The Montreal Gazette.

Suhu udara di sebagian Prancis pekan ini antara minus 18 derajat hingga minus 25 derajat celcius. Itulah sebabnya pihak berwenang di kawasan Timur Laut dengan tengah Prancis menerapkan status waspada cuaca dingin. 

Pengamat meteorologi dari stasiun berita CNN, Brandon Miller, mengungkapkan bahwa cuaca super dingin ini ada kaitannya dengan suatu area yang disebut "Dieter." Gejala itu diberi nama "Dieter" oleh peneliti dari Free University di Berlin, Jerman, yang bertugas memberi nama-nama gejala cuaca bertekanan tinggi dan rendah di Eropa.

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

Dieter digolongkan sebagai area udara bertekanan tinggi. Saat ini Dieter membawa udara Siberia yang sangat dingin ke arah Selatan dan kemudian menyebar sehingga membekukan banyak wilayah di Eropa.

Menurut Miller, pusat dari udara dingin itu tengah bermigrasi agak ke Utara. "Itulah sebabnya akan muncul suhu udara yang sangat ekstrim di wilayah-wilayah Baltik dan Skandinavia bagian Timur pada pekan berikut," kata Miller.

Prediksi Pertandingan Premier League: Brighton vs Manchester City

Di saat yang sama, area bertekanan rendah juga bergerak dari Mediterania akan mengubah suhu udara di kawasan  Timur dan Tenggara Eropa. "Namun sistem ini akan menyebabkan salju dan badai yang dahsyat, sehingga membuat perjalanan menjadi lebih berbahaya," kata Miller. (eh)


KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Ketua DPRD Klungkung

Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida

Klungkung tercatat memiliki jalan kabupaten sepanjang 464 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 367,5 kilometer dalam kondisi baik, rusak sedang 34 KM dan lainnya lagi

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024